Mohon tunggu...
La Ode Muh Rauda AU Manarfa
La Ode Muh Rauda AU Manarfa Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Sosiologi Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Seorang musafir yang sedang melakukan perjalanan jauh, mencari sesuatu untuk dibawa pulang kembali. Selama perjalanan mengumpulkan pecahan-pecahan pengalaman yang mungkin akan berguna suatu saat nanti.

Selanjutnya

Tutup

Film

Film The Next Until Tomorrow, Antara Fiksi dan Realita

22 Januari 2024   13:25 Diperbarui: 22 Januari 2024   23:58 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Mungkin teman-teman sudah menonton film Until Tomorrow yang ditayangkan oleh jaringan bioskop nasional. Film ini menceritakan tentang Sarah yang divonis kanker stadium tiga saat dia ingin menikah dengan Haka. Film drama romantis ini sebenarnya biasa saja untuk kebanyakan orang Indonesia tetapi menjadi spesial untuk warga Sulawesi Tenggara khususnya Kota Baubau. Karena film Until Tomorrow  diangkat dari kisah nyata yang ada di Kota Baubau, di mana pada tahun 2019 lalu ada seorang perempuan yang bernama Daslina Sombi menikah dengan seorang laki-laki yang bernama Alan Tito beberapa jam sebelum meninggal.

Daslina Sombi dinikahkan secara mendadak oleh orang tuanya karena ia menderita sakit yang diperkirakan membuat hidupnya di dunia tidak akan lama lagi. Beberapa tahun lalu saya pernah melihat video yang beredar di grup whatsapp tenteng prosesi ijab kabul yang dilakukan Alan Tito di ruang rawat inap Daslina Sombi di sebuah RS di Baubau. Beberapa jam setelah prosesi akad nikah itu Daslina Sombi menghadap Ilahi dan sontak kisah pernikahan singkat dengan ending yang bikin haru dari pasangan kekasih ini menyebar di Baubau dan viral di Indonesia.

Sebenarnya ada lagi satu kisah nyata dengan kesedihan serupa yang menimpa teman di sekitar kita yang sebenarnya bisa diangkat menjadi film inspirasi untuk kuat menjalani kehidupan. Fitria Amin, teman sekelasku di III IPS 1 di SMAN 1 Baubau, tentunya dia adalah teman kita semua, beberapa tahun lalu bergulat dengan dirinya sendiri antara larut dalam kesedihan mendalam karena ditinggal ayahnya yang meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Baubau dengan mengejar impiannya kuliah di Amerika dengan pembiayaan yang didukung oleh LPDP.

Kalau saya tidak salah ingat ayahnya meninggal pukul 04.00 subuh dini hari sementara pada pukul 06.00 pagi ia sudah harus berada di dalam pesawat di Bandara Betoambari Kota Baubau terbang ke Jakarta dan selanjutnya bersiap berangkat ke Amerika untuk studi S2 di sana. Konon sebelum meninggal ayahnya dengan bangga bercerita kepada perawat yang merawatnya bahwa anaknya yaitu Fitria Amin terbang ke Amerika untuk kuliah di sana dengan dukungan dari pemberi beasiswa yang prestisius yakni LPDP. Demi mewujudkan rasa bangga almarhum Ayahnya dan dengan hati yang hancur akhirnya ia memutuskan untuk melangkahkan kakinya menuju bandara Betoambari meninggalkan Baubau.

Sepengetahuan saya sekarang Fitria Amin sudah menikah dengan seorang pengacara di Amerika, sementara ia sendiri sudahmenamatkan studinya dan bekerja di sana. Beberapa waktu yang lalu ia sempat mengundang kakak perempuannya yang juga kolega saya di Prodi Sosiologi FISIP Unidayan yakni Ibu Hartini Amin dan adiknya yang saya lupa namanya ke Amerika. Fitria Amin juga memiliki kakak yang saya sapa Bang Budi Amin, senior di HMI sekaligus politisi kawakan di Sulawesi Tenggara.

Saiful Amin yang menjadi kakak pertama Fitria Amin pernah menjadi rekan saya di Panitia Pemilihan Kecamatan Wolio pada tahun 2011 lalu. Beberapa tahun lalu saya pernah meminta secara langsung kepada Fitria Amin, bila mana sedang berkunjung ke Indonesia khususnya ke Kota Baubau agar dapat menyempatkan diri bertemu dengan pemuda dan pemudi di sini, untuk membagikan pengetahuan dan pengalaman agar menjadi motivasi serta inspirasi dalam meningkatkan kualitas diri melalui pendidikan.

Selain Fitria Amin saya yakin masih banyak kisah hidup teman-teman leting SMA 1 Baubau yang tidak kalah menariknya dengan berbagai hikmah yang dapat dipetik di dalamnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun