Mohon tunggu...
Ratu nurulir
Ratu nurulir Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UNISMA BEKASI

Selamat membaca, semoga bermanfaat. trimakasih :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cakupan Materi Ilmu Aqidah "Ahlu Sunnah Wal Jama'ah"

10 Juli 2020   20:18 Diperbarui: 10 Juli 2020   20:18 1467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh

"Cakupan Materi Ilmu Aqidah Ahlu Sunnah Wal Al-Jama'ah"

Definisi Aqidah

Definisi 'Aqidah 'Aqidah () menurut bahasa Arab (etimologi) berasal dari kata al-'aqdu () yang berarti ikatan, at-tautsiiqu() yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu () yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah ( ) yang berarti mengikat dengan kuat. 

Sedangkan menurut istilah (terminologi): 'aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Jadi, 'Aqidah Islamiyyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan taat kepada-Nya, beriman kepada Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Kitab-kitab-Nya, hari Akhir, takdir baik dan buruk dan mengimani seluruh apa-apa yang telah shahih tentang Prinsip-prinsip Agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman kepada apa yang menjadi ijma' (konsensus) dari Salafush Shalih, serta seluruh berita-berita qath'i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang telah ditetapkan menurut Al-Qur-an dan As-Sunnah yang shahih serta ijma' Salafush Shalih. 

Akidah islamiyah Maknanya adalah keimanan yang pasti dan teguh dengan Rububiyah, Uluhiyah, Dan asma' wasifat Allah SWT, Para maleikatnya, kitab kitabnya, para rosulnya, hari kiamat, taldir baik dan buruk serta semua yang terdapat dalam masalah gaib dan pokok agama yang telah disepakati oleh salafuka assoleh.


Akidah islamiyah apabila disebutkan secara mutlak maka yang dimaksud adalah akidah ahlussunnah waljamaah, karna itulah pemahaman islam yang telah diridoi oleh Alloh sebagai agama bagai agama bagi hamba hambanya, akidah islamiyah adalah akidah tiga generasi pertama yang dimuliakan.

Nama lain dari akidah islamiyah adalah attauhid, as sunnah, usuluddin, al fikhul akbar, al iman dan lain lain.

Definisi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah

Pengertian as Sunnah secara Bahasa: Secara bahasa berasal dari kata: sanna yasinnu dan yasunnu sunan dan masnun yaitu yang disunnahkan Pengertian as-Sunnah secara Istilah: Yaitu petunjuk yang telah ditempuh oleh Rosul dan para sahabatnya baik berkenan dengan ilmu, aqidah, perkataan, perbuatan atau ketetapan. As-sunnah juga sering digunakan untuk menyebut sunnah sunnah yang berhubungan dengan ibadah dan aqidah. Lawan kata dari sunnah adalah bid'ah.

Pengertian jama'ah secara bahasa: Jama'ah diambil dari kata jama'a yang artiny mengumpulkan sesuatu, dangan mendekatkan sebagian dengan sebagian yang lainPengertian jama'ah secara istilah: Yaitu kelompok kaum muslimin, dan mereka adalah pendahulu ummat ini dari kalang para sahabat, tabi'in, dan orang orang yang mengikuti jejak kebaikan mereka sampai hari kiamat, dimana mereka berkumpul berdasarkan al-quran dan as-sunnah dan mereka berjalan sesuai dengan apa yang telah ditempuh oleh Rosululloh Saw beik secara lahir maupun batin.

Jadi Ahlus Sunnah wal jamA' ah adalah mereka yang berpegang teguh dengan sunnah Nabi Muhammad Saw, para sahabatnya dan orang orang yang mengikuti jejak mereka dan jalan mereka, dalam hal 'aqidah, perkataan maupun perbuatan, juga mereka yang istukomah dalam mengikuti sunnah Nabi Saw dan menjauhi perbuatan bid'ah.

Prinsip 'Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jamaah

Prinsip-prinsip Ahlussunnah wal jama'ah sudah dijelaskan oleh Rosul Saw dengab jelas dan dianbil dari Al-Qur'an dan hadist-hadist yang soheh. Perinsip-parinsip islam menurut ahlussunnah wal jama'ah secara gelobal sebagai berikut:

Iman dan Rukunnya.

'Aqidah Salafus Saleh dalam perinsip keimanan terangkum dalam iman dan penbenaran terhadap rukun iman yang enam sebagaimana yang disabdakan Nabi Saw dalam Hadist Jibril yang beliau ditanya tentang rukun iman yang enam, jika salah satu sendi keumanan ini tidak ada maka keimanan seseorang belum sempurna dan belum menjadi mu'min sama aikali sampai ia menyempurnakan enam sendi keimanan tadi. Mengimaninyapun harus sesuai dengan apa yang ditunjukkan oleh Al-Qur'an dan As-sunnah.

Rukunnya : 

Iman kepada Alloh Swt.

Iman kepda Malaikat.

Iman Kepada Kitab-kitab-Nya.

Iman Kepada Para Rasul-Nya.

Iman Kepada Hari Akhir.

Iman Kepada Takdir.

Pengertian Iman menurut Ahlus Sunnah Wal Jama'ah

Termasuk perinsip 'aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah, bahwa iman menurut meraka aadalah: membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, direalisasikan dengan anggota badan, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan kemaksiatan.

Beriman Kepada Nash-Nash Wa'ad Dan Nash-Nash Wa'id

Termasuk perinsipa aqidah Ahlus Sunnah Wal Jam'ah: beriman kepada nash nash wa'ad dan wa'id mereka mengimaninya dan memberlakukannya sebagaimana datangnya, tidak men'wilkannya dan mereka menetapkannya. Mereka mengimani bahwa tidak ada yang mengetahui akhir hidup seorang hamba kecuali Allah subahabahu wa ta'ala, begitu pula tidak ada seorang hambapun yang tau dengan apa dia akan mengakhiri hidupnya, akan tetapi barang siapa yang menampakkan perbuatab kufur besar maka akan dihukumi seperti itu dan akan diperlakukan sebagaimana orang kafir.

Muwalah dan Mu'adah dalam Aqidah Ahlus Sunnah

Cinta dan benci karna Allah artinya cinta dan loyal tehadap kaum muslimin, dan benci tehadap musyrik dan kafir seraya berlepas diri dari mereka. Ahlus Sunnah berkeyakinan bahwa muwalah dan mu'aadah termasuk perinsip yang penting dan mempunyai kedudukan yang agung dalam syari'at islam. 

Membebarkan Karamah para Wali.

Termasuk perinsip Ahlus Sunnah Wal Jama'ah: membenarkan karamah para wali, yaitu sesuatu yang diabugrahkan Allah Ta'ala kepada sebagian orang yang shalih berupa kejadian luar biasa sebagai penghargaan bagi mereka. Seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah, Allah berfirman: "Ingatlah bahwa sesungguhnya wali wali Allah itu tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Yaitu orang orang yang beriman dan selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira dalam kehidupan dunia dan akhirat. Tidak ada perubaham bagi kalimat-lalimat Allah. yang demikian itu adalah kemenangan yang besar(QS, Yunus: 62-64).

Tetapi Ahlus Sunnah memiliki keriteria-keriteria yang syar'I dalam membenarkan karamah. Tidak setiap lejadian luar biasa manjadi karamah, akan tetapai kadang kala berupa istidroj atau sesuatu yang terselubung didalamnya yang bukan dari karamah akan tetapi dari sihir,sulap, seytan dan dajjal. 

Manhaj Ahlus Sunnah Wal Jama'ah dalam menerima dan mengambil Dalil.

Termasuk dari prinsip 'aqidah Salafush shalih ; dalam manhaj talaqqi (menerima) dan beristidlal (mengambil dalil) yaitu mengikiti apa yang datang dari kitabullah dan sunnah Nabi-Nya yang sahih secara zahir maupun yang bathin, serta taslim kepada sunnah Nabi Saw. Allah Ta'ala berfirman:

(36)

" dan tidakalah patut bagi laki-laki mu'min dan tidak pula bagi perempuan yang mu'minah, apabiala Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka suatu pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa yangmenentang Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah sesat, kesesatan yang nyata." (QS. Al-Ahzab:36)

Wajib taat kepada Pemimpin kaum Muslimin dalam Kebaikan.

Ahlus Sunnah Wal Jama'ah berpendapat bahwa wajib taat kepada pemimpin kaum muslimin selama mereka tidak menyuruh kepada kemaksiatan. Berdasarkan sabda Nabi Muhammad Saw:

(( , , , ))

" Barang siapa yang taat kepadaku maka berarti dia telah taat kepada Allah, ban berang siapa yang durhaka kepadaku maka telah durhaka kepada Allah. Barang siapa yang taat kepada pemimpinnya maka berarti dia telah taat kapadaku, dan barang siapa yang durhaka kepada pemimpin maka dia telah durhaka kepada aku." (Muttafakun 'alaih)

Aqidah Ahlus Sunnah Tentang Sahabat, Ahlul Bait Dan Khilafah.

Termasuk perinsip Ahlus Sunnah Wal Jama'ah: mencintai para sahabat Rasul, menjaga kesucian hatinya terhadap mereka. Karna mereka itu adalah menusia yang paling sempurna sempurna keimanannya dan kebaikannya serta paling besar ketaatan dan jihadnya. Kesaksian Allah dan Rasul-Nya terhadap mereka atas keimanan dan keutamaan merupakan perinsip yang pasti, yang tentu saja sudah diketahui dalam islam. Mencintai mereka merupakan bagian dari agama dan iman, sedangkan membenci mereka merupakan kekufuran dan kemunafikan.

Pandangan Ahlus Sunnah Terhadap Ahlul Ahwa' Dan Bida'

Termasuk perinsip 'aqidah Salafus Shalih: bahwa bereka membenci ahlul ahwa' dan bida'. Ahlus Sunnah Wal Jama'ah tidak mencintai mereka, tidak menemani mereka, tidak mendengarkan perkataan mereka, tidak berdebat, dan tidak duduk bersama mereka untuk bertukar pikiran dalam masalah agama.Nabi Muhammad SAW bersabda:

(( , ))

" pada akhir zaman dari ummatku, akan ada sekelompok manusia yang akan berbicara kepada kalian apa yang belum pernah kalian maupun bapak-bapak kalian dengar. Maka jauhkanlah dirimu dari mereka." (HR. Muslim)

Manhaj Ahlus Sunnah Dalam Bersikap Dan Berahlak.

Termasuk dari prinsip 'aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah: bahwa mereka memerintah kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar, mereka mendahulukan dakwah dengan cara yang lembut, baik berupa perintah dan larangan, menyeru dengan hikmah dan penuh pelajaran. Ahlus Sunnah dalam menjalankan amar ma'ruf dan nahi mungkar mereka kosisten dengan perinsip yang lain yaitu menjaga kesatuan jama'ah, menarik dan mempersatukan hati serta menjauhkan perselisihan dan perbedaan.

Mengapa Aqidah Ahlus Sunnah lebih utama untuk diikuti?

Akidah yang benar adalah pondasi agama ini. Segala sesuatu yang dibangun diatas selaun pondasi ini pada akhirnya akan runtuh dan hancur. Dari sini kita bisa melihat perhatian nabi dengan meletakkan dan menetapkan aqidah yang benar ini dalam hati para sahabat sepanjang hayatnya. Ayat ayat al-Qur'an turun dimakkah selama tiga belas tahun menerangkan tentang  permasalahan yang sama lagi tidak berubah, yaitu masalah aqidah dan tauhid kepada Alloh Swt serta ibadah kepadanya.Oleh karna itu aqidah menurut manhaj Salafus Saleh mempunyai berapa keistimewaan diantaranya:

Aqidah Salafus Saleh adalah satu satunya cara untuk mencegah berbagai perselisihan dan timbulnya golongan golongan serta menyatukan berisan kaum muslimin karna ia adalah tali Alloh Swt.

Aqidah Salafus Saleh adalah menyatukan dan menguatkan barisan kaum muslimin serta memperkokoh persatuan mereka di atas kebenaran karna ia adalah respon atas firman Alloh Swt dalam urat Ali imron ayat 103 yang artinya: dan berpegang teguhlah kamu semua kepada agama Alloh dan janganlah kamu bercerai berai.

Aqidah Salafus Saleh menghubungkan seorang muslim dengan Alloh dan Rosulnya dengan kecintaan dan pengagungan keduanya serta tidak mendahului mereka berdua dalam menetapkan hukum.

sesungguhnya Aqidah ini mudah, peraktis, dan jelas, tidak ada kesamaran dan kesukaran didalamnya. Orang yang memiliki aqidah semacam ini akan senang hatinya, tentram jiwanya, dan jauh dari peresangka dan was was.

Aqidah Salafus Saleh merupakan faktor yang paling agung untuk dapat mendekatkan diri kepada Alloh Swt dan mendapatkan keridhoan-nya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun