Mohon tunggu...
Moeh Zainal Khairul
Moeh Zainal Khairul Mohon Tunggu... Dosen - Penjelajah

Tenaga Ahli Pendamping UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar 2022 dan 2023 Coach Trainer Copywriting LPK Magau Jaya Digital Lecturer Guru SMP Al AKHYAR

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sang Profesional Manipulator

3 Desember 2017   15:13 Diperbarui: 3 Desember 2017   15:21 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi;http://locita.co/

Makin susah nyari kerja. Di tengah lesunya perekonomian dan daya beli masyarakat saat ini. Tentunya kita dituntut kreatif dan inovatif dalam mencari sesuap nasi agar asap dapur di rumah bisa tetap mengepul. Menjadi Profesional manipulator adalah salah jalan yang nampaknya makin cerah di masa depan berhubung musim pilkada serentak tentunya akan sangat sensitive akan isu-isu primordial.

Zaman sosial media sekarang semua orang bisa makin melek teknologi. Sebagian lagi menggunakan media social untuk bersenang-senang, pamer status, Cuap-cuap ganteng, dan sesekali posting link ajib yang bermanfaat yang ditemukan di dunia internet.

Tapi buat mereka yang punya kombinasi dan aktivitas utama dan pendukung suatu kandidat, sosial media bisa berubah menjadi salah satu profesi menggiurkan. Receh-recehan rupiah akan terus mengalir selama bisa memainkan isu-isu terhangat yang terus di goreng.

Profesi ini membutuhkan yang namanya kejelian dalam memilah-milah peristiwa dan gossip. Sang manipulator menggunakan social media untuk menyebar gossip, informasi setengah matang , bikin kehebohan di sana dan disini, Kejadian kecil di besar-besarkan dan dibikin kontroversi segala semuanya di colek-colek agar di bahas di berita tv nasional macam, CNN, Metro Tv, Tv one dll. Dan ia akan dibayar mahal untuk hal ini.

Anda bisa bayangkan dengan dunia yang serba telanjang sekarang ini. Untuk para public figure  seperti para selebriti, dan politisi,dan sorotan media adalah salah satu hal yang paling penting dan bisa tersebar secepat mungkin. Jadi jika terjadi sebuah skandal kadang skenario seseorang dijebak untuk dijadikan kambing hitam begitu menggoda karena bayaran yang lumayan.

Sebagai orang yang dipersalahkan atau scapegoat professional ,ia pun dituntut berakting jadi seseorang yang begonia kebangetan, nyebelin, keterlaluan dan bikin kesel sampai ke ubun-ubun. Kemudian ia pun akan berpura-pura menyerang para tokoh masyarakat dan para  selebritis  yang sedang berada dalam skandal secara berlebihan dan kasar, hal ini tentu membuat masyarakat malah tanpa sadar jadi membela si tokoh yang terlibat dalam peristiwa fiktif tersebut....yang sebenarnya merupakan kliennya sendiri.

Profesi ini sangat Berjaya di Indonesia maklum budaya masyarakat kita yang mudah untuk bersimpati pada para korban. Potensi bisnis ini begitu besar jika dilakukan secara professional.

Tentu factor penting yang dibutuhkan adalah adanya kebutuhan dan ada yang memasarkan. Harga jasa dan keuntungan yang ditawarkan sangat dibutuhkan oleh seseorang yang membutuhkan reputasi, popularitas, serta para kandidat pilkada yang sedang membangun image. Dan pastinya punya duit berlebih untuk membuat scenario ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun