Mohon tunggu...
Ratna Wahyuningtyas
Ratna Wahyuningtyas Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mendukung Ketahanan Pangan, Tim PMM DPPM Kemdiktisaintek Giat 12 UNNES Canangkan Program Pertanian Berkelanjutan Bagi Komunitas Petani Muda

24 Agustus 2025   15:14 Diperbarui: 24 Agustus 2025   15:14 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Sendangsari, Purworejo, Jawa Tengah, 2025) —Tim program Pengabdian Masyarakat bersama Mahasiswa PMM DPPM Kemdiktisaintek Giat 12 UNNES melaksanakan kegiatan pengembangan lahan berkelanjutan di Desa Sendangsari, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. Program ini menghadirkan sosialisasi sekaligus praktek lapangan tentang pengelolaan lahan ramah lingkungan. Materi yang diberikan meliputi pembuatan pupuk kompos, eco enzyme, dan trichoderma sebagai alternatif pupuk serta pestisida alami. Fokus utamanya adalah bagaimana lahan pertanian tidak hanya menghasilkan panen dalam jangka pendek, tetapi juga tetap terjaga produktivitas dan kesuburannya untuk generasi mendatang. 

Kegiatan ini melibatkan kelompok wanita tani (KWT) di dusun Krajan Kulon, Krajan Wetan, Pendemrejo serta Komunitas Petani Milenial Sendangsari. Pelatihan pembuatan pupuk kompos digelar tim PMM bersama Komunitas Petani Milenial Sendangsari sebagai bagian dari praktik langsung. Komunitas Petani Milenial Sendangsari dilatih mengolah limbah organik seperti sisa tanaman dan dedaunan menjadi pupuk kompos sehingga tidak hanya membantu menjaga kesuburan tanah tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.

Kegiatan pelatihan tersebut tidak hanya berfokus pada pengolahan limbah organik menjadi pupuk kompos saja. Petani dikenalkan pada sistem tanam tumpangsari, yaitu menanam beberapa jenis tanaman dalam satu lahan agar hasilnya lebih beragam dan tanah tetap subur. Peserta juga diajarkan pentingnya mengelola air dan menjaga kualitas tanah supaya lahan bisa terus digunakan dalam jangka panjang. Cara ini diharapkan membantu petani mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sekaligus melestarikan lingkungan.

Gambar 2. Pengelolaan lahan pertanian berkelanjutan bersama Komunitas Petani Milenial Sendangsari
Gambar 2. Pengelolaan lahan pertanian berkelanjutan bersama Komunitas Petani Milenial Sendangsari

Perangkat Desa Sendangsari menyambut baik inisiatif ini. “Penggunaan pupuk organik sangat membantu petani karena bisa dibuat dari bahan yang mudah didapat di sekitar desa. Kami berharap kebiasaan ini terus dilanjutkan sehingga tanah tetap subur dan hasil panen bisa lebih baik,” ujar bapak Gus Sholeh, A.Md., KAUR Umum Desa Sendangsari.

Program yang dijalankan tim PMM DPPM Giat 12 UNNES diharapkan mampu menjadi pionir dalam mendorong pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan demikian, Desa Sendangsari dapat menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah desa mampu menciptakan masa depan pertanian yang tangguh, lestari, dan memberikan manfaat luas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun