Mohon tunggu...
Ratna Dewi
Ratna Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga senang jalan-jalan dn kuliner

Suka Jalan-jalan dan nonton film, Menambah Wawasan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bahasa Inggris versi Jawa: Di London Entrance di Yogya jadi Entrence

8 Juli 2012   05:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:11 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_199455" align="alignnone" width="640" caption="Entrence, masuk versi Ingja atau Inggris Jawa"][/caption]

Yogyakarta di waktu musim liburan memang selalu ramai. Selain Malioboro yang sudah terkenal ke seantero Nusantara, masih banyak tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi, baik di siang , maupun di malam hari. Salah satunya adalah tempat yang yang terletak di kawasan Jalan Lingkar Utara kota Yogya ini.

Malam itu, selepas kunjungan saya ke Omah Garengpoeng di kawasan Candi Borobudur dan dalam perjalanan kembali ke hotel di kawasan sebelah utara Yogyakarta, saya tertarik dengan kerlap-kerlip lampu yang ada di taman luas di sekitar Monumen Yogya Kembali yang lebih terkenal dengan sebutan Monjali ini.

[caption id="attachment_199456" align="alignnone" width="450" caption="Lampion Naga"]

13417251071323608643
13417251071323608643
[/caption]

Setelah membeli tiket masuk sebesar 15.000 per orang dan memarkir kendaraan , saya mulai memasuki taman yang ramai sekali di malam minggu walau waktu sudah menunjukan sekitar pukul 9 malam. Angin semilir membuat cuaca terasa nyaman, sementara cuaca yang cerah dengan ribuan bintang membuat suasana tambah hangat dan ceriah.

[caption id="attachment_199457" align="alignnone" width="640" caption="Taman Pelangi"]

1341725150543989776
1341725150543989776
[/caption]

Tidak berlebihan kalau taman ini memiliki nama resmi Taman Pelangi, karena yang pertama kali menyambut adalah puluhan lampu-lampu bak pelangi yang membuat malam menjadi terang-benderang. Sebuah lampion berbentuk ular naga berwarna oranye menarik perhatian saya. Saya pun mulai menaiki tangga yang terang benderang dan selanjutnya disambut oleh deretan kios dan warung yang menjual berjenis-jenis kuliner baik masakan lokal Yogyakarta maupun kuliner dari berbagai daerah di Nusanara.

[caption id="attachment_199458" align="alignnone" width="640" caption="Becak mini dan Taman Kuliner"]

13417251781446906195
13417251781446906195
[/caption]

Barang kali tempat ini juga cocok disebut sebagai taman kuliner dimana kita dapat mecicipi beragam masakan dengan harga yang terjangkau. Yang lebih menarik lagi, di tempat ini juga banyak wahana permainan baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Salah satu permainan yang menarik adalah becak mini yang banyak berseliweran di tempat ini. Pemumpangnya juga hanya manuasia dalam ukuran mini alias anak-anak usia 10 tahun kebawah. Hanya saja abang becaknya tetap lah orang dewasa.

[caption id="attachment_199459" align="alignnone" width="640" caption="Andong berhias lampu"]

1341725221295985669
1341725221295985669
[/caption]

Saya terus berjalan dan memperhatikan beberapa jenis permainan lain seperti boom boom car, dan ayunan raksasa. Di samping itu bermacam-macam bentuk benda berhias yang menarik ada di sini. Sebuah andong berhias dengan kuda dari lampion yang terang benderang juga banyak menarik perhatian pengunjung. Di samping itu replika tugu yang ada di pusat kota Yogya juga ikut menghiasi taman Pelangi ini.

[caption id="attachment_199461" align="alignnone" width="360" caption="Tugu Yogya"]

13417252551947743231
13417252551947743231
[/caption]

Sementara itu , di tengah-tengah taman ini, sebuah grup band juga ikut serta menghibur semua orang yang datang. Dan becak mini dan kereta mini terus berkeliling di taman menambah maraknya suasana.

[caption id="attachment_199462" align="alignnone" width="640" caption="Musik di Taman Pelangi"]

1341725298918938252
1341725298918938252
[/caption]

Saya terus berjalan menuruni tangga yang diberi petunjukTaman Lampion”.Petunjuknya dalam bahasa Indonesia Masuk yang dibawahnya diterjemahkan dalam bahasa Inggris versi Jawa. Entrance yang sudah dimodifikasi menjadi Entrence.Ada –ada saja wong Yogyo ini , kata saya dalam hati.

Di Taman lampion, kita dapat terus berjalan mendekati Monumen Yogya Kembali yang berbentuk mirip Piramida itu. Lampu- lampu hias berbentuk sepeda dan becak menyambut saya. Sebuah gerobak wedhang ronde pun ada di sana. Dan saya pun sempat beristirahat sejenak sambil menikmati minuman khas kota Yogya yang hangat ini.

[caption id="attachment_199463" align="alignnone" width="640" caption="Becak"]

13417253391792350399
13417253391792350399
[/caption]

Di kawasan ini, kita juga dapat menikmati hiburan bola air, dimana anak-anak dapat masuk ke dalam sebuah balon raksaasa yang kemudian mengambang di atas kolam sambil bergulingan. Kalau kita mau berkeliling dengan naik sepeda tandem yang berhiaskan lampu, kita juga dapat menyewa sepeda tandem tersebut.

[caption id="attachment_199464" align="alignnone" width="640" caption="Bola Air"]

1341725370963106991
1341725370963106991
[/caption]

Namun yang paling asyik, adalah sebuah stand yang dinamakan Sanggar Magic. Disini, kita dapat menyaksikan demo sulap, dan juga dapat sekaligus belajar beberapa teknik sulap sederhana. Kalau kita mau belajar lebih lanjut, ternyata sanggar ini juga menjual alat sulap temasuk rahasianya. Ada beberapa paket dari yang paling sederhana seharga 15 ribu sampai yang beharga puluhan ribu rupiah.

[caption id="attachment_199465" align="alignnone" width="640" caption="Sanggar Magic"]

1341725401889243746
1341725401889243746
[/caption]

Perjalanan terus dilanjutkan mengelilingi taman di sekitar Monumen Yogya Kembali. Lampu-lampu berwana-wanri berbentuk lampion dalam beberapa versi, baik malaikat bersayap hewan-hewan maupun pohon menghiasi taman ini. Di sekitar sisni, suasana agak sepi dan saya sempat melihat beberapa pasang mada-mudi yang sedang asyik berpacaran di malam minggu yang indah ini.

[caption id="attachment_199466" align="alignnone" width="640" caption="Lampion malaikat"]

13417254351886393774
13417254351886393774
[/caption]

Akhirnya saya pun kembali ke tempat parkir dan meninggalkan Taman Pelangi di salah satu sudut kota Yogyakarta. Hiburan malam yang murah dan menyenangkan. Siapa bilang mencari hiburan harus mahal. Apalagi ini adalah kota Yogyakarta yang selalu menyenangkan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun