Mohon tunggu...
Ratih Purnamasari
Ratih Purnamasari Mohon Tunggu... Konsultan - Tata Kota

Engineer | r.purnamasari16@gmail.com | Ratih antusias pada isu perkotaan, lingkungan, kebencanaan, smart city, blockchain dan big data. Sebagiaan ide dirangkum di mimpikota.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Transaksi QRIS Menembus Pasar Pariwisata Indonesia Timur

20 Juni 2023   23:18 Diperbarui: 20 Juni 2023   23:22 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak area yang belum mendapatkan layanan jaringan internet, padahal pusat-pusat wisata unggulan di wilayah ini banyak tersebar di wilayah Distrik (Ibukota Kabupaten) bukan di Ibukota Provinsi. Masalah lain yang menyebabkan keengganan menggunakan sistem transaksi digital seperti QRIS dan gesek kartu umumnya karena secara keseluruhan sistem transaksi keuangan di berbagai sektor masih dilakukan dengan sistem cash. 

Potensi Transaksi Keuangan di Indonesia Timur

Pertumbuhan wisatawan di Indonesia Timur cukup signifikan selama 10 tahun terakhir terutama sebelum terjadi pandemi. Sedangkan data jumlah wisatawan di Indonesia Timur pada periode 2020-2022 di beberapa lokasi masih menunjukkan perlambatan. Namun kondisi ini hanya memberikan gambaran besarnya potensi transaksi keuangan di wilayah Indonesia Timur yang digerakkan oleh sektor pariwisata. Selain itu dominasi wisatawan mancanegara di Indonesia Timur menjadi pasar strategis untuk menyiapkan infrastruktur digital dan infrastruktur jaringan internet. 

Sumber: BPS Kabupaten Raja Ampat
Sumber: BPS Kabupaten Raja Ampat

Terlihat pada tabel jumlah wisatawan di Raja Ampat, jumlah wisatawan mancanegara di Raja Ampat mendominasi jumlah wisatawan domestik. Artinya sistem transaksi keuangan di wilayah Raja Ampat memerlukan kemudahan dan keamanan dengan sistem cashless. Kondisi ini didukung dengan adanya kebijakan menggunakan mata uang negara tujuan sebagai transaksi pembelian dan pemesanan keperluan berwisata di daerah tujuan. Dengan kebijakan tersebut sangat nyata bahwa Bank Indonesia berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi makro dan mikro melalui sistem transformasi digital. Berikut jumlah wisatawan mancanegara dan domestik di Nusa Tenggara Timur, lokasi yang menjadi perhelatan KTT Asean:

Sumber: BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur
Sumber: BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur

Potensi wisatawan di Indonesia berdasarkan data KATADATA Indonesia berada di posisi ke-4 dan masih berada di bawah Thailand. Bahkan dengan Malayasia pun, Indonesia masih berada di bawah Malaysia dan Singapura. Paket Wisata yang seringkali ditawarkan oleh biro perjalanan juga turut mempengaruhi ke-tiga negara tersebut menjadi 3 besar jumlah wisatawan tertinggi di ASEAN. Di masa lalu kendala infrastruktur fisik seperti aksesibilitas dan akomodasi menjadi tantangan pertumbuhan wisatawan di Indonesia, namun kini dengan semakin terbukanya konektivitas wilayah melalui transportasi udara laut dan darat, maka peningkatan fasilitas teknologi (IOT) menjadi pilar utama untuk meningkatkan berkali-kali lipat kunjungan wisatawan di Indonesia. 

Sejalan dengan potensi wisatawan mancanegara di Indonesia, maka Bank Indonesia bersama empat sentral negara Asia Tenggara lainnya (ASEAN) mengimplementasikan kerjasama pembayaran lintas negara. Seperti yang disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam seminar Advancing Digital Economy and Finance: Cross Border Payment di Nusa Dua, Bali. Warjiyo menyatakan langkah kerjasama regional ASEAN-5 adalah kerjasama pembayaran QR, fast payment menggunakan mata uang lokal yang ditargetkan mulai beroperasi tahun ini. Kemudahan ini artinya wisatawan tidak perlu mengkonversi mata uang ke dalam kurs Dollar, sehingga bisa langsung dikonversi sesuai mata uang yang berlaku di negara tersebut.

Tantangan Pengembangan Cross Border Transaction di Indonesia Timur (Pasar Wisatawan Mancanegara Terbesar di Indonesia)

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa pusat pertumbuhan transaksi digital saat ini masih bertumpu di Pulau Jawa dengan target utama adalah pasar UMKM sebagai dampak positif dari terlaksananya berbagai event bulanan dan tahunan. Sementara di Indonesia Timur jumlah kunjungan wisatawan masih didominasi pada kegiatan berwisata khususnya wisata alam. 

Tidak seperti di Pulau Jawa yang bisa memprediksi dengan tepat jumlah wisatawan berdasarkan dari kegiatan even nasional dan internasional saja, maka di Indonesia timur umumnya hanya dapat memproyeksi kunjungan tertinggi bergantung pada kondisi musim yang sedang berlangsung di negara-negara wisatawan asing ini. Adapun wisatawan yang akhirnya "stay" dalam jangka waktu cukup lama hanya berada di Pulau Bali, sedangkan di wilayah lain di Indonesia Timur belum mengalami kondisi serupa. Kendalanya bisa berbagai macam faktor namun dapat disaksikan bahwa infrastruktur di Indonesia Timur apalagi yang mendukung sektor pariwisata masih terbatas dan belum merata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun