Semarang, 6 Oktober 2025 --- Penyalahgunaan narkoba masih menjadi salah satu ancaman serius bagi masa depan bangsa. Tidak hanya menyasar kalangan dewasa, tetapi juga mulai merambah remaja dan mahasiswa. Menyadari hal ini, Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah terus berkomitmen memperkuat langkah-langkah penanggulangan melalui berbagai program strategis yang meliputi pencegahan, pemberantasan, rehabilitasi, serta kerja sama lintas sektor.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara langsung dengan pihak BNN Jawa Tengah, diperoleh gambaran bahwa angka penyalahgunaan narkoba di wilayah Jawa Tengah masih cukup tinggi. Faktor-faktor yang menjadi penyebab utama meliputi rasa ingin tahu yang tinggi, pengaruh lingkungan sosial, tekanan pergaulan, lemahnya kontrol diri, serta kurangnya pengawasan dari keluarga. Selain itu, kemudahan akses terhadap obat-obatan terlarang melalui dunia digital juga menjadi tantangan baru dalam upaya pemberantasan.
Platform digital yang semakin berkembang telah mengubah ekosistem peredaran narkoba dan narkotika, si pelaku memanfaatkan fitur privat/ephemeral messaging, akun palsu, penamaan sandi, dan rekomendasi platform untuk menjangkau konsumen yang lebih muda dan mengaburkan jejak transaksi. Tantangan besar yang dihadapi bukan sekedar dalam sisi penjualan narkoba secara digital saja, melainkan juga karena derasnya arus konten di media sosial yang menggambarkan narkoba sebagai sesuatu yang keren dan patut untuk dicoba. Fenomena ini cukup berbahaya, terutama bagi generasi muda yang rentan terpengaruh oleh trend di media sosial. Literatur kajian menegaskan bahwa media sosial secara konsisten menjadi sumber data yang penting sekaligus sebagai tantangan bagi penegakan hukum terkait zat terlarang.
Menangkal peredaran narkoba melalui media sosial tidak cukup dengan satu alat teknis, tetapi diperlukan ekosistem yang berisi patroli siber yang terkoordinasi, kapabilitas analitik (AI + forensik), jalur hukum untuk memperoleh bukti dari provider, pelatihan SDM, serta strategi komunikasi publik untuk mengurangi permintaan. Upaya BNN (baik di tingkat nasional maupun kerja sama lintas-lembaga) menunjukkan arah yang konsisten, berintegrasi teknologi, kebijakan, dan kapasitas manusia sebagai pendekatan holistik untuk menghadapi cyber narcotics.
Hasil wawancara juga mengungkapkan bahwa selain merusak tubuh secara fisik, penggunaan narkoba ini juga memiliki dampak yang serius terhadap otak dan kesehatan mental pengguna. Narkoba dapat mempengaruhi cara pengambilan keputusan, pengendalian diri, serta regulasi emosi korban. Kemudian pengguna narkoba juga lebih cenderung mengalami gejolak suasana hari yang drastis, seperti mudah marah, sedih, waspada yang berlebih, hingga depresi. Sehingga tidak jarang pengguna narkoba memiliki masalah dengan lingkungan sosial ataupun hubungan pribadinya. Selain itu banyak individu kehilangan pekerjaan, pendidikan terhenti, dan relasi keluarga menjadi renggang akibat perilaku adiktif yang mempengaruhi tanggung jawab sosial.
Dalam upaya menanggulangi dan menangani, BNN memiliki beberapa program, diantaranya adalah IBM dan juga Komunitas Teman Sebaya. IBM merupakan program intervensi berbasis masyarakat, yang didalamnya memuat agen pemulihan bagi para pelaku yang sudah pernah memakai narkoba. Bagi yang tidak diketahui sudah atau belumnya memakai, BNN juga mengupayakan screening untuk mengatasi permasalahan tersebut. Sedangkan dalam Komunitas Teman Sebaya ini, BNN membekali sejumlah individu pelatihan softskill sehingga mereka memiliki skill untuk regulasi diri yang baik dan teknik reaching out. Hal itu dilakukan agar sesama teman sebaya ini dapat merangkul orang-orang lain yang "belum bergandengan tangan dengan mereka"
Di sisi lain, pendekatan rehabilitasi yang dijalankan BNN menekankan pentingnya peran dukungan sosial dan lingkungan bagi para mantan pengguna. Mereka tidak hanya dibantu dalam pemulihan fisik, tetapi juga diarahkan untuk memperhatikan mereka atau memberi support positive agar para mantan pelaku ini tidak terjerumus kembali dalam penggunaan narkoba. Hal tersebut dikarenakan sikap penerimaan dari lingkungan menjadi faktor penting dalam keberhasilan proses pemulihan.
BNN juga memberikan upaya dalam pemanfaatan teknologi untuk pelacakan dan intervensi digital, serta kampanye kreatif yang menyasar ke generasi muda. Strategi yang dilakukan mampu mengurangi ruang gerak jaringan narkoba di dunia maya melalui pemantauan intensif, analisis data, serta kerjasama dengan berbagai pihak yang melibatkan mahasiswa hingga micro-influencer lokal yang dijadikan sebagai duta dan produsen konten anti narkoba. Narasi glamor narkoba dilawan dengan konten positif, menarik, dan sesuai gaya komunikasi anak muda jaman sekarang. Setiap kampanye akan ditutup dengan ajakan yang positif dan jelas seperti menghubungi hotline konseling atau mengikuti kegiatan komunitas sehat sehingga audiens tidak hanya sekedar menerima informasi tetapi juga terdorong untuk melakukan tindakan yang nyata. Dengan beberapa pendekatan, penanggulangan dan strategi yang telah dilakukan ini, BNN Jawa Tengah berharap dapat mewujudkan generasi muda yang lebih sehat sekaligus membentengi generasi muda dari jerat narkoba.
Dengan dilakukannya berbagai program hingga upaya pencegahan yang dilakukan oleh BNN, menunjukkan komitmen BNN Jawa Tengah untuk beradaptasi terhadap dinamika baru penyalahgunaan narkoba, baik di dunia nyata maupun di dunia digital. Hal tersebut dilakukan karena selain menekan angka pengguna narkoba, melainkan juga untuk membangun ketahanan masyarakat terhadap narkoba melalui edukasi, pemberdayaan, dan kolaborasi antar sektor.Â