Mohon tunggu...
ratih puspa
ratih puspa Mohon Tunggu... Bankir - swasta

suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menguatkan Keragaman, Menyatukan Indonesia

27 Agustus 2019   15:48 Diperbarui: 27 Agustus 2019   16:06 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam tataran sosial masa kini, keragaman tak melulu soal wilayah yang berbeda, etnis berbeda dan bahasa yang berbeda. Keragaman terkadang juga soal ide, sosial ekonomi dan latar belakang keluarga.

Keragaman juga soal dari generasi mana dia  berasal. Apakah generasi baby bommer, generasi  X, generasi Y , generasi Millennials sampai generasi Z. Keragaman generasi ini tidak bisa dianggap remeh karena seringkali pemerikiran mereka menyiratkan perbedaan dimensi berfikir. Perbedaan dimensi ini seringkali membuat output juga berbeda.  Output berbeda ini juga akan menghasilkan solusi yang berbeda pula.

Kita misalkan disini adalah keinginan orang untuk membangun jembatan di sebuah perkampungan. Karena kampong itu jauh maka diperlukan sarana transportasi untuk membawa material atau bahan pembuatan jembatan itu. Material untuk jembatan bisa bermacam-macam dan dibeli dengan standar yang sudah ditetapkan.

Perundingan soal jenis materi itu dalam beberapa generasi berbeda. Generasi baby bommer misalnya akan menyukai gaya perundingan secara langsung. Apabila mereka berse[akat mereka akan melaksanakan itu secara baik. Lain halnya mungkin dengan generasi millennials . Mereka ingin berunding dengan caranya yaitu berkumpul di tempat menyenangkan. Menghabiskan waktu dan energy dan mereka menyetujui pelaksanaan jembatan itu dengan konsekwen dan bersama-sama.  Mungkin berbeda halnya dengan generasi Z yang mungkin berkumpul tapi punya konsep dengan tsk utuh. Akibatnya solusi yang mereka sodorkan juga belum matang, sehingga tidak terlaksana dengan baik.

Sehingga melihat segala irisan yang sudah saya sampaikan ini, ditambah dengan latar belakang konvensional yang sudah ada seperti latar belakang etnis, bahasa dan sebagainya, kita bisa membayangkan bagaimana persatuan bisa dilakukan.

Belum lagi jika kita bicara tentang intervensi teknologi, dimana teknologi bisa menjadi kekuatanyang dahsyat sekaligus pemecah. Teknologi termasuk media sosial sebagai salah satu sarananya amat dikuasai generasi mellinials sehingga bila ada masalah yang menyangkut soal itu maka generasi millenialslah yang harus lebih berdaya. Artinya segala perbedaan itu bisa selesai dengan teknologi.

Lebih jauh lagi, jika ada masalah dalam bangsa kita yang bukan saja menyangkut teknis atau teknologi melainkan juga konten maka hal yang bisa menyatukan adalah cita-cita. Karena itulah  persatuan itu penting untuk segala elemen dan menjadi acuan yang bisa 'menyelamatkan' banyak keragaman, pihak, golongan bahkan generasi.

Dengan kata lain persatuan alah roh kita; roh bangsa kita ; Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun