Mohon tunggu...
Ratih Nur Cahyati
Ratih Nur Cahyati Mohon Tunggu... Mahasiswa - manusia biasa

selamat datang dan selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wanita Tangguh Tulang Punggung Keluarga

15 Mei 2022   11:10 Diperbarui: 15 Mei 2022   11:14 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perjalanan hidup akan terus bergulir. Tidak semua orang akan berada di atas terus, dan tidak semua orang akan berada di bawah terus. Pada dasarnya hidup seperti roda yang berputar. ada saatnya manusia berada di atas dan ada masanya manusia berada di bawah. Pintar-pintar kita apa yang harus dilakukan saat berda di atas dan apa yang harus dilakukan pada saat di bawah.  

Saat kita sedang ada di atas, hendaknya kita selalu bersyukur dan juga tak lupa untuk berbagi kepada para saudara-saudara kita yang kurang mampu. dan jika kita sedang diuji oleh Allah, kita juga harus tetap bersyukur atas apa yag telah diberikan Allah kepada kita. Kita harus percaya bahwa semua hal yang diberikan Allah kepada kita tentunya akan ada pelajaran dan manfaat dibalik itu, dan yang harus kita ingat bahwasannya Allah tidak akan menguji kita melebihi batas kemampuan kita. Tentunya saat kita berada di bawah kita bisa belajar bagaimana cara kita berusaha agar kita bisa melewati masalah tersebut. Yang terpenting adalah usaha kita dan juga jangan lupa berdoa.

Di sini pada tanggal 13 Mei 2022, saya berkesempatan mewawancarai salah seorang wanita hebat yang menjadi tulang punggung keluarga. Saya memanggilnya Bu Rod. Awalnya Bu Rod memiliki kehidupan yang beruntung. Dia bahagia bersama suami dan kedua anaknya, dan kehidupan ekonominya juga tercukupi. Bahkan pada saat anak keduanya khitan, acara yang dilakukan cukup meriah. Dan juga Bu Rod mengajak keluarga besarnya untuk berziarah ke makam-makam wali yang berada di Jawa Timur. Semua biaya transportasi perjalanan ziarah itu sepenuhnya ditanggung oleh keluarga Bu Rod. Suami Bu Rod sendiri bekerja di pabrik dan mendapatkan gaji yang lumayan banyak.  

Tetapi kehidupannya mulai berubah pada tahun 2015. Suami Bu Rod ini jatuh sakit dan mengidap penyakit stroke dan akhirnya harus resign dari pekerjaannya. Pada saat itu kedua anak Bu Rod masih sekolah. Dan tak lama kemudian Bu Rod juga menderita penyakit yang cukup parah. Pada saat itu Bu Rod masih mempunyai tabungan. Sehingga keluarga mereka masih bisa bertahan hidup dalam keadaan tidak ada yang bekerja. Tetapi setelah beberapa tahun, ekonominya mulai surut, sehingga Bu Rod memutuskan untuk berjualan di TPQ dekat rumahnya. Menu jualan Bu Rod cukup banyak, seperti sosis, cilok, sempol, cireng, roti bakar, jasuke, dan juga berbagai macam minuman kemasan sachetan. Bu Rod tidak bisa berjualan terlalu jauh, karena tidak ada yang merawat suaminya, karena suami Bu Rod ini tidak bisa berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain.  

Penghasilan dari berjualan pun tak terlalu banyak. Hasil yang tak seberapa itu harus dibagi-bagi untuk memenuhi kebutuhan hidup Bu Rod. Seperti biaya kebutuhan sekolah, kebutuhan suaminya yang sakit, dan juga belanja harian. Tetapi walaupun dengan penghasilan yang tidak terlalu banyak ini, anak pertama Bu Rod masih bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dan juga melakukan pekerjaan paruh waktu, sehingga bisa membantu Bu Rod untuk meringankan biaya pendidikannya. Selain itu, anak keduanya yang masih sekolah juga membantu Bu Rod berjualan di TPQ. Karena Bu Rod mulai berjualan pukul 1 siang, dan anak Bu Rod sudah pulang sekolah, jadi dia langsung membantu menyiapkan dagangan ibunya, dan juga membantu melanggani anak-anak yang beli maupun menjaga dagangan ibunya, saat Bu Rod harus pulang untuk melihat kondisi suaminya.  

Untungnya kedua anak Bu Rod ini mau membantu Bu Rod untuk mencari nafkah agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Walaupun suami Bu Rod ini sudah tidak di rawat di rumah sakit, tetapi kebutuhannya juga cukup banyak. Karena suami Bu Rod ini juga sudah tidak bisa berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain, sehingga mengharuskan dia untuk mengenakan popok dewasa, agar tidak mempersulit saat hendak buang air kecil. Dan tentunya walaupun sudah berada di rumah suami Bu Rod ini juga tetap harus mengkonsumsi obat-obat yang direkomendasikan oleh dokter, dan obat tersebut bisa dikatakan tidak murah.

Setelah beberapa tahun menjalani pengobatan di rumah, suami Bu Rod tidak kunjung sembuh. Dan pada bulan Februari 2022 suami Bu Rod dinyatakan meninggal dunia. Disitu Bu Rod sudah mengikhlskan kepergian suaminya. Karena suami Bu Rod sudah tidak akan merasakan sakitnya lagi. Dan Bu Rod terus berusaha untuk mencari nafkah demi kehidupan Bu Rod dan juga anak-anaknya. Selain itu pada tahun 2020 anak Bu Rod yang pertama berhasil menyelesaikan pendidikan sarjananya. Dan sekarang juga sudah bekerja sehingga dapat membantu membiayai pendidikan adiknya dan juga biaya kehidupan mereka sehari-hari. Selain itu, anak Bu Rod yang pertama juga menginginkan adiknya untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perkuliahan dan siap untuk menanggung biaya pendidikan adinknya tersebut.

Dari cerita Bu Rod tadi saya sangat salut kepada Bu Rod, karena dia bisa sekuat itu untuk menjadi tulang punggung keluarganya dan juga sangat telaten mengurus suaminya yang sakit. Dia tak pernah meninggalkan suaminya sendirian di rumah. Terkadang saat ada saudara yang mengajaknya liburan, Bu Rod pasti akan selalu menolak ajakan tadi. Karena, Bu Rtak ingin suaminnya yang sedang sakit sendirian di rumah dan tidak ada yang mengurus. Walaupun pada akhirnya suami Bu Rod meninggal dunia, perjuangan Bu Rod sangatlah berarti bagi kehidupan keluarganya. Dia mampu menjadikan anaknya sarjana, dan juga dia mampu menghidupi keluarganya walaupun itu sederhana dan juga tidak meminta-minta kepada orang lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun