Mohon tunggu...
Ratihka Gustiyana
Ratihka Gustiyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa aktif S1 jurusan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah, saya kerap berkontribusi dalam pembuatan buku-buku dan artikel ilmiah terkait pendidikan, saya gemar menulis dan mendesain

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Tekanan Orangtua terhadap Mindset Belajar Anak

26 Februari 2024   17:05 Diperbarui: 26 Februari 2024   17:07 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagian orang tua masih kerap mendoktrin anak untuk melakukan hal yang mereka inginkan, mereka kerap memberikan asumsi dan harapan yang membuat anak mau tidak mau suka tidak suka harus melakukannya, para orang tua merasa bahwa apa yang mereka inginkan adalah hal terbaik untuk anaknya, tapi seringkali tuntutan tersebut membuat anak tertekan.

Dalam hal ini belajar dalam kondisi tertekan dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi. Stres yang berlebihan dapat memengaruhi kesehatan mental, mengakibatkan kelelahan, kecemasan, dan bahkan depresi. Belajar dalam kondisi seperti itu hanya dilakukan anak untuk memenuhi tuntutan tersebut, bukan karena mereka ingin belajar, hasil dari proses belajar tersebut tidak akan bertahan lama, karena mereka belajar bukan atas dasar keinginan tapi tekanan.

Meskipun terkadang tekanan dapat mendorong seseorang untuk memberikan hasil yang baik, namun tekanan yang berlebihan dapat menyebabkan kinerja akademis menurun. Anak mungkin kesulitan berkonsentrasi dan mengingat informasi dengan baik. Tuntutan yang terus-menerus dapat merusak rasa percaya diri anak. Mereka mungkin merasa tidak mampu atau tidak pantas, terutama jika mereka tidak dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh orang tua. Jika anak merasa terlalu dipaksa dalam hal pendidikan atau kegiatan lainnya, mereka mungkin kehilangan minat dan kegembiraan terhadap belajar. Ini dapat mengarah pada ketidakbahagiaan dan perasaan negatif terhadap proses pembelajaran.

Anak-anak memiliki hak untuk menentukan pilihan mereka sendiri dan mengejar apa yang mereka inginkan. Orang tua perlu memahami bahwa setiap anak adalah individu yang memiliki potensi dan keunikan yang berbeda. Dalam membantu perkembangan anak, penting bagi orang tua untuk memberikan dukungan, dorongan positif, dan memahami batasan yang ada.

Mendengarkan dan memahami kebutuhan anak juga merupakan hal penting dalam membentuk kepribadian dan kemandirian mereka. Orang tua harus memberikan ruang bagi anak untuk bereksplorasi dan belajar dari kesalahan mereka. Hal ini akan membantu anak mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan kepercayaan diri yang dibutuhkan dalam kehidupan mereka.

Dengan memahami hak anak untuk memilih dan melakukan apa yang mereka mau, orang tua dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan optimal anak. Dalam lingkungan yang mendukung ini, anak akan merasa didukung, dihargai, dan memiliki ruang untuk berkembang sesuai dengan potensi mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun