Mohon tunggu...
Rasyad Rabbany
Rasyad Rabbany Mohon Tunggu... Mahasiswa

hobi saya mengaji ibadah dan bantu orangtua

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

remaja bukan masalah, mereka hanya butuh di dengarkan dan di arahkan

8 Juli 2025   13:44 Diperbarui: 8 Juli 2025   13:43 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

               

Pernah ga si kamu merasa badan kamu berubah? Suara jadi berat, jerawat muncul, atau tiba-tiba merasa malu padahal dulu cuek-cuek aja? Tenang, kamu nggak sendirian. Itu semua bagian dari pubertas --- masa di mana tubuh dan pikiran kamu mulai berubah menuju dewasa. Pada fase ini, kalian pasti kalian merasa aneh dan insecure karena yang dulu suara nya nyaring sekarang jadi nge bass, yang dulu muka nya mulus sekarang bagaikan jalanan aspal jelek, jangan khawatir itu hanya sementara.

Kapan sih masa pubertas terjadi?

Masa Pubertas ini terjadi ketika se-seorang menginjak umur 9 tahun namun pada usia tersebut belum benar-benar terlihat perubahan total nya, karena perubahan seseorang entah dari tubuh, fikiran, dan perasan akan terlihat di umur 15-17 tahun.Pada periode ini, emosi menjadi lebih intens, rasa ingin tahu terhadap hal-hal baru meningkat, dan dorongan untuk mengeksplorasi dunia di luar lingkungan keluarga semakin besar. Keinginan mencoba hal baru sering kali membuat remaja berani mengambil risiko, termasuk mencoba perilaku yang menyimpang atau tidak sesuai norma sosial. Mereka bisa menjadi lebih mudah tersulut emosi, rentan terhadap pengaruh lingkungan sekitar, dan dalam beberapa kasus mengalami konflik batin yang cukup berat.

Perubahan ini sering disertai kebingungan, keresahan, bahkan tekanan sosial. Tidak jarang remaja mengalami ketidakseimbangan antara kebutuhan untuk diterima oleh teman sebaya dengan nilai-nilai yang ditanamkan keluarga. Jika tidak mendapatkan bimbingan dan dukungan yang tepat, remaja bisa salah arah dan melakukan tindakan yang tergolong kenakalan remaja.

Kenakalan Remaja itu mencari jati diri atau merusak diri?

Kenakalan remaja itu istilah untuk perilaku menyimpang yang dilakukan remaja, baik secara individu maupun kelompok, yang tidak sesuai norma sosial maupun hukum yang berlaku. Bentuk kenakalan remaja sangat beragam, mulai dari penyalahgunaan narkoba, hubungan seksual di luar nikah (free sex), tawuran antar pelajar, perilaku kekerasan, pencurian, hingga pergaulan bebas yang melampaui batas.

Fenomena ini banyak terjadi pada remaja yang kesulitan mengelola emosi dan gagal mengembangkan kontrol diri. Ketidakmampuan menahan dorongan dalam diri sering membuat remaja terjerumus ke tindakan tidak pantas. Kenakalan remaja juga bisa menjadi pelarian dari tekanan hidup, konflik keluarga, atau manifestasi luka emosional masa kecil yang belum terselesaikan. Ini menunjukkan bahwa kenakalan remaja tidak muncul begitu saja, melainkan akumulasi dari berbagai faktor kompleks.

Menurut ahli sosiologi Kartono, kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah gejala patologis sosial pada kalangan remaja yang disebabkan oleh pengabaian sosial. Remaja yang mengalami kenakalan sering kali tidak mendapatkan perhatian, kasih sayang, dan bimbingan cukup dari lingkungan, terutama keluarga dan masyarakat. Hal ini mendorong mereka mencari eksistensi diri melalui perilaku menyimpang.

Santrock, pakar perkembangan, menyatakan bahwa kenakalan remaja adalah kumpulan perilaku yang tidak diterima secara sosial hingga mengarah pada tindakan kriminal. Artinya, kenakalan remaja bukan hanya pelanggaran kecil, tetapi bisa berkembang menjadi masalah hukum serius jika tidak segera ditangani.

Apakah lingkungan dan kurang kasih sayang penyebab kenakalan remaja?

ya, pernyataan tersebut faktor terjadinya kenakalan remaja? kenapa bisa? Teman sebaya punya pengaruh besar pada remaja. Jika mereka bergaul dengan teman-teman yang suka melakukan pelanggaran atau kriminalitas, besar kemungkinan mereka akan ikut terbawa arus karena ingin diakui, takut dianggap tidak gaul, di olok olok atau hanya sekadar ikut-ikutan.Kok kurang kasih sayang bisa jadi penyebab juga? karena remaja sangat membutuhkan dukungan dan perhatian dari keluarga. Ketika keluarga tidak memberikan kasih sayang, perhatian, atau menjadi tempat yang tidak nyaman (seperti sering bertengkar, broken home, atau orang tua terlalu sibuk), anak bisa mencari "pelarian" ke luar termasuk dalam bentuk perilaku menyimpang .

Kesimpulan

Kenakalan remaja tidak terjadi begitu saja. Ia adalah hasil dari berbagai tekanan dan kekosongan --- di rumah, sekolah, pertemanan, hingga dunia digital. Maka, peran keluarga, guru, dan masyarakat sangat penting untuk menjadi teman, pembimbing, dan pelindung mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun