Pendeta Ini Bebas Murni dari Tuduhan Penipuan

Sebagai seorang Pendeta, Matius Mangentan tentu menyadari tanggung jawab untuk membina umat. Karena itulah ia senantiasa melakukan panggilan jiwanya itu dengan sepenuh hati. Selain membina umat, ia bahkan memiliki beban dalam hal pendidikan anak-anak bangsa. Sebab itulah bersama yayasan yang didirikan dengan beberapa orang, ia merintis beberapa sekolah, yakni Sekolah Tinggi Teologia Arastamar (Setia), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STIKIP) Arastamar.

 

Mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai daerah di Indonesia ini yang menimba ilmu di perguruan tinggi ini termasuk beruntung karena tidak dibebankan biaya pendidikan yang mahal, pihak sekolah pun memberikan tempat tinggal bagi para mahasiswa agar dapat belajar lebih mudah.

 

Namun, di tengah perjalanannya dalam mengabdikan hidupnya, Matius harus mengalami ujian kesetian dimana ia dilaporkan oleh beberapa mahasiswanya ke Polres Tangerang dengan tuduhan penipuan keuangan yayasan. 

 

Menurut Matius, setelah diselediki ia mengungkapkan kalau ada "backing" di balik pengaduan beberapa mahasiswa yang mengadukannya ke pihak berwajib. Semula Matius menganggap ini hanya aduan main-main, tetapi seiring berjalannya waktu ia harus meluangkan waktu, tenaga dan uang demi menjalani proses hukum. Karena hal ini pula ia harus mendekam selama sebagai warga binaan.

 

Pada Agustus ini Pengadilan Negeri (PN) Tangerang memutuskan Matius bebas murni bahkan menyarankan agar ia melakukan pemulihan nama baik. "Mereka tidak menemukan kesalahan saya. Ada empat hal yang penting menurut hakim yaitu pemulihan nama baik, harkat, martabat dan rehabilitasi nama," kata Pendeta yang sudah 30 tahun menjadi Pendeta.

 

Berdasarkan keputusan hakim inilah kini Matius akan kembali membereskan hubungan-hubungan dengan rekan-rekan yang memiliki kerjasama dengananya yang sempat terbengkalai karena kasus ini.