Mohon tunggu...
Rasawulan Sari Widuri
Rasawulan Sari Widuri Mohon Tunggu... Senang berbagi hal yang menarik dengan orang lain

Jakarta, I am really lovin it !

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pergi ke Indomaret, Berbelanja Sekaligus Menghibur Diri Selama Pandemi

11 Juni 2020   15:22 Diperbarui: 11 Juni 2020   15:22 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Semalam tagar 'Indomaret' menjadi trending di twitter. Tidak main-main, langsung menjadi trending nomor pertama.

Berbelanja memang tetap menjadi kebutuhan yang paling dasar selama pandemi ini. Namun seiring dengan kebijakan physical distancing, maka belanja saat ini dapat dengan mudahnya dilakukan secara online.

Namun tidak dapat dipungkiri bahwa berbelanja secara konvensional sebenarnya adalah aktivitas yang menyenangkan karena kita dapat melihat fisik barang secara langsung serta melakukan komparasi harga. Biasanya ini dilakukan oleh sebagian besar kaum wanita. Namun bukan tidak mungkin dilakukan pula oleh kaum pria.

Kehadiran indomaret hampir di setiap sudut tempat berhasil mengakomodasi hal ini. Bahkan saat ini, semua keponakan yang masih balita dengan lantangnya dapat berkata 'ingin beli es krim yang ada di indomaret'. Toko kelontong sudah tidak ada dalam benak mereka.

Seiring perkembangan, indomaret bukan hanya berfungsi sebagai tempat belanja yang modern namun juga mampu menjadi tempat yang menghibur.

Fungsi indomaret yang pada mulanya adalah mini market modern dengan menjual kebutuhan harian terbatas berubah menjadi mini one stop shopping. Mulai dari barang yang didagangkan serta service lain yang diberikan selain berbelanja.

Sebelum pandemi, indomaret dapat menjadi salah satu tempat untuk kongkow dengan teman atau sekedar sendirian menikmati kopi seharga 12 ribu sambil duduk di bangku depan swalayan selama 30 menit.

Kebiasaan warga kita yang senang kongkow dimanfaatkan pula oleh swalayan ini dengan menambah jam operasional sampai dengan 24 jam. Bahkan salah satu titik pertemuan dengan seseorang dapat pula dilakukan di sini.

Selama pandemi dan kebijakan pembatasan aktivitas, jam operasional indomaret memang lebih pendek. Jarang ditemukan lagi yang buka selama 24 jam. Di komplek saya saja, jam operasionalnya hanya 12 jam.

Namun tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu tempat belanja yang masih cukup aman adalah di supermarket terdekat. Kerumunan orang tidak terlalu besar. Jika zona daerah kita masih hijau, maka berbelanja di supermarket yang ada di dalam kompleks tentu menjadi pilihan utama.

Seperti pengalaman saya bahwa kebijakan dari RT kami adalah masih memperbolehkan orang untuk berbelanja, maka saya pun acapkali pergi ke indomaret selama pandemi untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Namun pergi ke indomaret ternyata menimbulkan efek lain. 

Sesaat perasaan saya akan senang dan terhibur pada saat dapat bepergian walaupun hanya ke indomaret depan kompleks yang jaraknya cuma 1 kilometer. Ibarat pepatah, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui, maka pergi ke indomaret ibarat berbelanja sambil menghibur diri.

Walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa berbelanja kala pandemi tidak dapat dilakukan seperti sebelumnya. Saat ini biasanya saya sudah benar-benar mempunyai list belanjaan yang harus dibeli untuk menghemat waktu. Melakukan komparasi harga tidak bisa sedetail seperti dahulu. Dan yang pasti tidak ada istilah nongkrong minum kopi sesudah belanja.

Namun ini artinya indomaret selama pandemi telah kembali ke fungsi asalnya sebagai 'convenience store' atau toko kecil yang mudah diakses oleh umum dan menyediakan kebutuhan sehari. Perkembangan fungsinya sebagai pusat nongkrong sebagai gaya hidup lenyap langsung seketika ketika pandemi. 

Apapun fungsinya, berbelanja ke indomaret depan kompleks menjadi salah satu pilihan berbelanja selama pandemi. Berbelanja memang tetap menjadi tujuan utama saya namun ternyata terdapat manfaat lain yang tidak disadari yaitu sebagai sarana menghibur diri.

Apakah anda merasakan hal yang sama dengan saya ?

-RSW/DPK/11062020-

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun