Di dalam kelas, mahasiswa biasanya mendengarkan dosen mengajar teori dari buku, jurnal, dan slide presentasi. Tapi bagaimana jika suatu hari, yang masuk kelas bukan dosen biasa, melainkan praktisi langsung dari industri?
Bukan sekadar berbagi pengalaman, tapi benar-benar mengajar mata kuliah inti yang berkaitan langsung dengan kebutuhan pasar kerja. Di sinilah mahasiswa mendapat cerita, tantangan, dan studi kasus nyata dari dunia profesional.
Itulah yang terjadi di Program Studi Teknologi Informasi Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA). Kami percaya bahwa dunia kerja dan dunia kampus tidak boleh lagi berjalan sendiri-sendiri. Maka, sejak beberapa tahun terakhir, kami menghadirkan program "Praktisi Mengajar" setiap semester.
Siapa yang Mengajar?
Beberapa semester terakhir ini, kami menghadirkan dua praktisi luar biasa:
- Josua Marojahan Sinambela, S.T., M.Eng.
Dari PT Analis Forensik Digital / RootBrain IT Security Training & Consulting, beliau mengajar mata kuliah Ethical Hacking. Mahasiswa diajak memahami bagaimana celah keamanan sistem dapat dimanfaatkan, dan bagaimana peretas etis bekerja untuk melindungi data penting. - Joni Rodito, S.Kom.
Praktisi dari PT Meta Visi Nusantara ini membimbing mata kuliah Web Engineering. Mahasiswa tidak hanya belajar coding, tetapi juga merancang sistem web dari sisi arsitektur, deployment, hingga manajemen proyek teknologi yang kompleks.
Bayangkan, mahasiswa bisa bertanya langsung: "Pak, di dunia kerja, stack teknologi apa yang paling sering digunakan?"
Dan mereka akan mendapatkan jawaban dari pengalaman langsung, bukan sekadar referensi buku.
Kampus Merdeka Bukan Sekadar Slogan
Program ini adalah bagian dari semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Pemerintah mendorong mahasiswa belajar dari luar kampus, tapi di Teknologi Informasi UNIMMA, kami juga membalik arah: kami membawa dunia luar masuk ke kelas.
Praktisi terlibat penuh dalam proses pembelajaran, menyusun RPS bersama dosen, menilai proyek mahasiswa, dan memberi umpan balik secara langsung.
Hasilnya? Mahasiswa jadi lebih siap menghadapi dunia kerja. Mereka tahu apa yang sedang dibutuhkan industri. Mereka terbiasa mendengar istilah teknis yang hidup dan berkembang di dunia profesional.
Penutup
Saya percaya, mahasiswa akan lebih percaya diri menghadapi dunia kerja jika sejak awal mereka sudah dikenalkan dengan "medan sebenarnya". Dan program Praktisi Mengajar ini adalah jembatan penting yang menghubungkan dunia akademik dengan dunia industri.
Karena pada akhirnya, tujuan pendidikan tinggi bukan hanya mencetak lulusan dengan IPK tinggi, tapi melahirkan profesional yang siap kerja, relevan, dan berdaya saing tinggi.