Mohon tunggu...
Rappi Darmawan
Rappi Darmawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - saya pekerja baik-baik

punya seabrek cita-cita, belum taat beribadah, ingin memperbaiki diri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Menikmati Durian

21 Januari 2018   06:40 Diperbarui: 21 Januari 2018   10:47 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buah durian sedang hitsdi kota Palembang, ibukota Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Dimana-mana pedagang menjajakan buah beraroma khas dan rasa gurih manis ini. 

Pedagang durian musiman bermunculan, mereka menjajakan dagangan di pinggir jalan. Diantaranya Jl Soekarno Hatta, Jl Brigjen Hasan Kasim, Jl Tanjung Api-Api, pasar tradisional dan sejumlah sudut kota ini. 

Palembang yang akan menjadi kota tempat perhelatan Asian Games 2018, pada 18.8.18 ( tanggal 18, bulan 8, tahun 2018) bukanlah penghasil buah durian. Palembang lebih tepatnya kota perdagangan. Tidak ada kebun durian. 

So, dari mana buah durian yang dijajakan tersebut? Buah durian itu disuplai dari kota/kabupaten lain yg ada di Sumsel. Diantaranya berasal dari Kabupaten Empat Lawang, Lahat, Muara Enim, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu dan OKU Timur. 

Selanjutnya, penghasil buah durian ada Kabupaten OKU Selatan, Kota Lubuk Linggau, Kota Banyuasin, Indralaya dan Pagaralam. Namun yang paling banyak dari Lahat, Muara Enim, Empat Lawang, Ogan Komering Ulu dan Musi Banyuasin. 

Harga yang ditawarkan cukup variatif, kisaran Rp 10.000 - Rp 50.000 per buah. Menyesuaikan dengan ukuran buah durian. 

Nah, jangan khawatir. Cek isi dompet dan pilih durian yang cocok. Bisa makan di tempat atau bawa pulang. 

Jika ingin makan ditempat, pedagang siap membantu membuka buah durian. Sejumlah pedagang juga menyiapkan tempat duduk bagi pembeli yg ingin menikmati durian ditempat. 

Beberapa hari lalu, saya dan teman-teman pergi ke Kota Pagaralam, sekitar tujuh jam perjalanan dari Palembang. Sepanjang perjalanan pedagang durian mejajakan buah berdaging lunak tersebut. 

Sembari melepas penat dan meregangkan otot, Kami pun mampir ke kios salah satu pedagang di jalan lintas Pagaralam-Lahat. 

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dua buah durian, ukuran sedang dibuka. Hemmm, aromanya membuat kami tak sabar menyantapnya. Satu persatu kami santap. 

Sejuknya udara, karena berada dipinggiran hutan membuat kami lupa kalau dua durian habis tak bersisa. hehehehe 

Untuk dua buah durian ukuran sedang kami membayar Rp 40.000,-. Harga tersebut impas dengan lezatnya durian ditambah hijau pepohonan dan keramahan bibik pedagang durian. 

Untuk yang ingin bawa pulang, tinggal bayar saja. Mau bawa utuh beserta kulit dengan duri-duri tang tajam atau dibuka. Jika ingin bawa isinya saja pedagang sudah menyiapkan kantong plastik untuk membungkus. Tenang saja tidak ada biaya jasa membuka buah durian. 

Dengan senang hati, mereka membantu mengupas durian pilihan kita. Mereka juga sudah handal untuk urusan ini. hehehehe 

Jika dibawa pulang, tentunya durian bisa dinikmati dengan beragam cara. Misalnya diolah menjadi kolak durian, dicampur dengan kopi, dijadikan toping ice cream, dan masih banyak lagi olahan buah durian. Tergantung kreatifitas. 

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Hasil olahan buah durian yang tidak kalah hits di Sumsel, adalah Tempoyak. Yaitu hasil permentasi buah durian. 

Tempoyak bisa dijadikan penyedap atau dimasak sebagai lauk makan. Seperti pindang tempoyak, pepes tempoyak dan sambal tempoyak. 

Ada yang tertarik? Dan ingin mencoba? Saya kasih resepnya. Untuk membuat pepes tempoyak, ambil tempoyak secukupnya. campur dengan bumbu, kunyit,laos, cabe garam yang sudah dihaluskan. Lumuri ikan atau udang dengan campuran tempoyak tadi. 

Selanjutnya, bungkus ikan atau udang yang sudah dilumuri campuran tempoyak dengan daun pisang. Kukus atau bisa juga dipanggang. Tunggu hingga matang, makan bersama nasi. 

Nah, bagi yang tidak bisa masak. Datang saja ke Kota Palembang, banyak restoran menawarkan menu pindang tempoyak, pepes tempoyak dan sambal tempoyak.  

Welcome to Palembang 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun