Mohon tunggu...
Mujibatus sailah annabila
Mujibatus sailah annabila Mohon Tunggu... Mahasiswi

Ramah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tari Boran

5 Januari 2023   23:20 Diperbarui: 5 Januari 2023   23:25 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

.     Sejarah  Tari Boran

Nasi Boranan adalah kata yang berasal dari nasi keranjang. Terbuat dari anyaman bambu, tempat ini berfungsi sebagai tempat nasi yang disajikan dengan lauk pauk seperti urap, terasi, dan kerupuk.

 Beberapa nasi Boran ada ikan hitam, ayam atau ikan sili agak langka, kemudian sambal, ayam, jeroan, bandeng, telur goreng, telur asin, tahu, tempe, udang, ceker ayam, ikan bandeng dan sayur gosok.

 Tarian Nasi Boran diawali dengan nama makanannya. Polonaise berasal dari Kabupaten Lamongan dan menggambarkan kehidupan penjual beras Polandia yang menjual dagangannya sambil berinteraksi dengan pembeli.

 Tari Boran telah menjadi salah satu simbol kesenian tradisional Kabupaten Lamongan, tarian ini memiliki nilai filosofis dan menjadi model budaya dan seni Indonesia.

 Terinspirasi dari Acara Food Seller

Tari Boran terinspirasi dari perjuangan para penjual nasi Boran yang pada zaman dahulu menempatkan wakul atau wadah nasi yang terbuat dari bambu di atas kepala mereka untuk menjajakan dagangannya. Mereka berjalan di bawah terik matahari, berusaha mencari kekayaan. Dalam perjuangannya, Tari Boran diciptakan oleh para seniman Lamongan.

2.     Makna Tarian dan Unsur Estetis dari Tari Boran

Moral dari polonaise ini adalah untuk menggambarkan perjuangan para pedagang beras Polandia untuk menjadi kaya. Selain makna juang jualan Branmi, tari Bran juga memiliki unsur estetika gerak cepat dan kostum warna-warni.

3.     Gerakan Tari Boran

Gerakan Bolan menggunakan gerakan kelompok atau koreografi, dengan fokus kuat pada kohesi. Pergerakan dari menyiapkan makanan hingga menjualnya ke pelanggan inilah yang dijadikan acuan dalam Tari Boran. Dalam pertunjukannya, langkah penari harus cepat dan kompak. Untuk menyampaikan pesan dan makna dalam tarian tersebut, tempo yang digunakan bervariasi dari lambat hingga cepat, tergantung alur cerita yang ditampilkan. Gerakan yang diiringi musik juga harus tampil harmonis. Tari Boran dimodifikasi ketika dijadikan sebagai tarian pendidikan oleh pemerintah daerah Lamongan. Dilihat dari banyaknya revisi oleh berbagai kalangan, kesenian ini tetap bertahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun