Mohon tunggu...
Rany Sitanggang
Rany Sitanggang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah Universitas Sumatera Utara

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budaya Intangibel di Huta Raja Lumban Suhi-suhi Toruan Samosir

25 Mei 2024   17:59 Diperbarui: 25 Mei 2024   18:00 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi diambil pada tanggal 18 Mei 2024. Di desa Lumban Suhi Suhi Toruan.

Huta Raja Lumban Suhi Suhi Toruan, Samosir atau yang dikenal dengan sebutan Kampung Ulos sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, dan telah di revitalisasi pada tahun 2020 dan di sah kan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo pada tanggal 2 Februari 2022. Dan merupakan pusat kerajinan tenun ulos di Sumatra Utara.

Huta Raja berlokasi strategis berada di kecamatan Pangururan, kabupaten Samosir, Sumatera Utara tidak jauh dari Pantai Pasir Putih Parbaba yang merupakan tempat wisata favorit untuk bersantai menikmati pemandangan danau Toba dan sunset. Tak kalah dengan Kampung Ulos yang juga merupakan desa wisata unggul yang ada di Samosir ( Negeri Indah Kepingan Surga).

Untuk masuk ke wisata Kampung Ulos Hutaraja wisatawan dikenakan karcis 5.000 per-orang. Di desa Huta Raja ini, para wisatawan dapat melihat langsung bagaimana proses tenun ulos sebagai warisan budaya tak benda nasional yang sudah dilakukan sejak puluhan bahkan ratusan tahun lalu. Para wisatawan bisa melihat atau mempraktekkan langsung proses tenun ulos.

Ulos, merupakan kain tradisional khas masyarakat Batak, yang memiliki nilai budaya yang sangat tinggi yang menekankan elemen spiritual dan tradisi. Sebagai suatu bentuk warisan budaya yang tidak berwujud (intangible heritage), Ulos memiliki makna dan fungsi yang mendalam dalam kehidupan masyarakat setempat. Masyarakat Samosir, ulos merupakan identitas budaya yang melekat. Mengenakan ulos adalah cara untuk menunjukkan kebanggaan terhadap warisan leluhur dan memperkuat rasa kebersamaan dalam komunitas. Ulos memiliki makna simbolisme kuat dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Batak. Ulos digunakan dalam upacara adat seperti pernikahan, kelahiran, dan kematian. Setiap jenis ulos memiliki makna tersendiri dan diberikan berdasarkan situasi serta hubungan sosial antara pemberi dan penerima.

Proses pembuatan ulos harus dengan keterampilan khusus dalam menenun yang diwariskan dari orang tua ke anaknya atau generasi ke generasi. Keterampilan ini mencakup pemilihan bahan, pewarnaan alami, hingga teknik menenun yang rumit. Semua proses ini bisa dilihat di Kampung Ulos Huta Raja Lumban Suhi Suhi Toruan.


Kampung ulos Huta Raja dapat dijadikan sebagai wisata Edukasi para wisatawan bisa belajar mengenai sejarah dan makna simbolis ulos dalam budaya Batak, Pengunjung dapat mengikuti pelatihan atau workshop singkat tentang proses pembuatan ulos, dari tahap awal hingga akhir.

Kampung Ulos Huta Raja ini juga mengadakan festival budaya setiap tahun yang menampilkan berbagai aspek budaya Batak, termasuk pameran ulos, kuliner, dan kesenian lainnya yang menarik perhatian kolektor serta wisatawan yang datang. Kampung ulos Huta Raja dapat berkembang menjadi destinasi wisata yang menarik, mendidik, dan berkelanjutan, yang tidak hanya meningkatkan ekonomi lokal tetapi juga melestarikan warisan budaya Batak. Pengetahuan ini merupakan bagian dari warisan takbenda yang harus dijaga dan dilestarikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun