Mohon tunggu...
Rani Veliana
Rani Veliana Mohon Tunggu... -

aku berpikir, aku ada

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Wow, Bahasa Jawa Mendunia

25 Mei 2013   21:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:02 5199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Pernahkan kamu menggunakan layanan Google Translate? . Coba perhatikan pilihan bahasa yang tersedia. Ada pilihan bahasa Jawa. Wow, mencegangkan. Bahasa Jawa yang dikenal di Indonesia sebagai salah satu bahasa daerah, diterima oleh Google sebagai pilihan bahas di dunia.Sampai saat ini, sudah tersedia 70 bahasa pilihan di Google Translate. Bahasa Jawa ditambahkan bersamaan dengan empat bahasa baru lainnya: Bosnia, Cebuano, Hmong dan Marathi. Bosnia adalah bahasa resmi dari Bosnia dan Herzegovina. Sedangkan bahasa Cebuano biasa ditututkan di Filipina. Bahasa Hmong biasa dipergunakan oleh suku bangsa di Cina, Vietnam, Laos. Google memasukan pilihan bahasa Jawa karena bahasa ini merupakan bahasa kedua yang paling banyak digunakan di Indonesia. Dalam terjemahan bahasa Jawa, layanan ini bernama Google Nggoleki.

Dalam pilihan bahasa di Google Translate, bangsa kita masih kalah dengan bangsa India. Layanan Google Translate memasukan delapan bahasa bangsa India, yaitu: Bengali, Gujarati, Hindi, Kannada, Tamil, Telugu dan Urdu selain bahasa India sendiri.

Selain di Indonesia, bahasa Jawa sudah dikenal di beberapa negara. Google Translate memasukan bahasa Jawa ke dalam layanannya, bukan hanya diperuntukan untuk orang yang tinggal di Indonesia saja. Lebih dari itu, terjemahan bahasa Jawa dapat digunakan oleh orang lain, khususnya yang terbiasa menggunakan bahasa Jawa.Ada lima negara dimana bahasa Jawa dipergunakan.

Pertama, Republik Suriname. Republik Suriname (Surinam) dulu bernama Guyana Belanda atau Guiana Belanda adalah sebuah negara di Amerika Selatan dan merupakan bekas jajahan Belanda. Di Suriname tinggal sekitar 75.000 orang Jawa dan dibawa ke sana dari Hindia-Belanda antara tahun 1890-1939. Suriname juga merupakan salah satu anggota Organisasi Konferensi Islam.

Kedua, Singapura. Sejumlah orang Jawa didatangkan ke Singapura sejak 1825 [Johari, 1965]. Mereka berasal dari Jawa Tengah, dan mereka dipekerjakan sebagai buruh di perkebunan karet, jalur kereta api dan konstruksi jalan raya. Kampong Jawa, di tepi sungai Rochor, adalah tempat pemukiman pertama orang Jawa di Singapura. Selain Kampong Jawa, Kallang Airport Estate dikenal sebagai tempat pemukiman orang Jawa juga. Di Kallang, mereka hidup berdampingan dengan orang Melayu dan Cina.

Ketiga, Malaysia. Umumnya, mereka sudah berwarga negara Malaysia. Leluhur mereka datang sekitar tahun 1900 karena tekanan ekonomi. Masyarakat Jawa di Malaysia saat ini termasuk generasi ketiga dan keempat. Walaupun masih menggunakan sebagian adat dan kebudayaan Jawa, mereka sudah dianggap Melayu pribumi yang sah sesuai undang-undang Malaysia.


Yang terbanyak tinggal di Negeri Selangor, terutama di kawasan Tanjung Karang, Sabak Bernam, Kuala Selangor, Kelang, Banting, dan Sepang. Mereka masih mengekalkan beberapa unsur Jawa meski tidak total. Di Johor juga banyak, tapi yang muda-muda sudah lupa warisan leluhurnya.Bahkan sebagian ada yang merasa malu mengakui berketurunan Jawa. Mereka sudah tidak bisa lagi bertutur bahasa Jawa secara baik dengan unggah-ungguh dan tata krama. Ada yang mengekalkan identitas dirinya dengan mewujudkan Persatuan Anak-anak Jawa. Kegiatan keseniannya kuda kepang dan reog, walaupun tidak sehalus di Jawa.

Keempat, Belanda. Saat menjajah Indonesia Belanda mengirim orang Jawa sebagai budak ke Belanda. Yang unik dalam kasus bahasa Jawa ini adalah minat orang asing terhadap bahasa atau sastra Jawa. Dan, Belanda sebagai negeri bekas penjajah Jawa ternyata menjadi gudang dari orang atau pakar yang punya minat khusus terhadap keberadaan bahasa Jawa.

Universiteit Leiden, universitas tertua di Belanda yang didirikan 1575 merupakan salah satu gudangnya. Di universitas yang didirikan Pangeran Willem van Oranje, tempat dari sekitar 17 ribu mahasiswa menimba ilmu, kita bisa melihat naskah-naskah kuno berhuruf Jawa atau sastra Jawa kontemporer yang masih terawat.

Kelima, Kaledonia Baru. Kaledonia Baru (bahasa Perancis: Nouvelle-Calédonie) adalah sebuah negeri seberang laut milik Perancis terletak di Samudra Pasifik bagian selatan. Juga dinamai Kanaki yang dari nama penduduk asli kepulauan itu. Negara kepulauan ini telah dikuasai Perancis selain Polinesia Perancis. Status ini dikenakan sampai 1998. Namanya berasal dari bahasa Latin Skotlandia. Ibu kotanya ialah Noumea.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun