Mohon tunggu...
Rani Febrina Putri
Rani Febrina Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate, Bachelor of Food Technology | Fiction Enthusiast |

Penyuka fiksi dalam puisi, cerpen, dan novel. Hobi belajar dari buku-buku yang dibaca, orang-orang yang ditemui, lagu-lagu yang didengar, dan tempat-tempat yang dikunjungi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sustainable Living, Sebatas Gaya Hidup atau Tanggung Jawab Bersama?

1 Februari 2024   09:46 Diperbarui: 1 Februari 2024   10:03 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: unsplash.com/JulioLopez

Baru-baru ini, gaya hidup seperti frugal living kerap kembali naik daun di media sosial. Saya pun sering melihat postingan-postingan terkait frugal living yang diunggah oleh para selebgram di akun instagram mereka. Sebagai influencer, mereka berusaha mengedukasi dan mempengaruhi penonton atau followers mereka untuk ikut memulai dan menerapkan konsep frugal living tersebut.

Namun, saya masih jarang menemukan postingan yang membahas tentang sustainable living di media sosial. Padahal gaya hidup ini juga tak kalah penting dan akan sangat bermanfaat jika banyak orang yang menyebarluaskan informasi ini kepada masyarakat. Menurut saya, di era sekarang ini, informasi persuasif tentang sustainable living akan lebih menarik dan berpengaruh jika disebarkan lewat media sosial. Ajakan tersebut akan lebih efektif untuk menggugah kesadaran dan minat masyarakat untuk ikut memulai dan menerapkan sustainable living sebagai gaya hidup.

Namun cukupkah sustainable living dijadikan sebatas gaya hidup di masyarakat saja?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita berkenalan dulu dengan sustainable living ini. Jujur saja, saya memang sering mendengar atau membaca sekilas terkait istilah ini. Namun baru kali ini saya benar-benar menguliknya secara mendalam dan memahami lebih detail apa sustainable living itu, seberapa penting, dan bagaimana cara menerapkannya.

Sustainable living memang terdengar mirip seperti gaya hidup frugal living. Namun keduanya ternyata memiliki fokus yang berbeda. Gaya hidup frugal living atau minimalis lebih berfokus pada tindakan mengurangi kepemilikan barang dan penggunaannya secara umum. Sedangkan sustainable living berfokus utama pada penggunaan sumber daya alam yang efisien.

Sustainable living merupakan gaya hidup yang memiliki tujuan meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan alam sebagai perwujudan pemanfaatan energi berkelanjutan. Kesadaran bahwa ketersediaan sumber daya alam yang makin terbatas dan perlu dikelola dengan bijak menjadi landasan dalam memulai dan menerapkan gaya hidup ini.

Sebagai gaya hidup yang erat kaitannya dengan lingkungan hidup dan pemanfaatan energi, sustainable living ini tentunya memiliki urgensi yang harus kita ketahui. Sustainable living erat kaitannya dengan keberlangsungan lingkungan hidup. Kita hidup di bumi ini tidak hanya memastikan sumber daya alam yang ada ini cukup untuk masa kini, tetapi juga harus tersedia secara berkelanjutan untuk masa depan. Sustainable living melahirkan kesempatan yang lebih merata kepada semua orang untuk memanfaatkan sumber daya yang ada.

Sustainable living sangat penting sebab permasalahan lingkungan hidup yang keberlangsungan dan keberlanjutannya terancam ini masih terus mengakar di lingkungan kita. Salah satu contoh kasusnya adalah terkait pengelolaan sampah dan limbah. Menurut data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyatakan bahwa jumlah limbah yang dihasilkan pada tahun 2023 lalu sudah mencapai 13.888.161 ton per tahunnya, tetapi sampah yang ditangani hanya sekitar 51,93%. Pengelolaan limbah yang tidak optimal ini menyebabkan berbagai kerusakan lingkungan, seperti polusi dan pencemaran baik di udara, air, dan tanah. Polusi tersebut berdampak buruk terhadap kesehatan manusia karena adanya zat-zat beracun dan bahan kimia berbahaya yang berpotensi untuk masuk ke dalam rantai makanan dan menyebabkan penyakit serius.

Berikut adalah manfaat sustainable living sebagai upaya pemanfaatan energi berkelanjutan. 

  1. Mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun