Mohon tunggu...
Rani Auliawati Rachman
Rani Auliawati Rachman Mohon Tunggu... Universitas Negeri Malang

Membaca dan meriview buku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjaga Buku Anak, Menumbuhkan Cinta Baca: Aksi Nyata Literasi Keluarga Lewat Pelatihan Preservasi Buku Anak

3 Juli 2025   11:56 Diperbarui: 3 Juli 2025   11:56 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta melakukan praktek mengelem buku yang terlepas (Sumber: Dokumentasi penulis, 2025))

Sabtu pagi di Ruang Belajar Aqil terasa berbeda. Rak buku anak yang biasanya menjadi tempat singgah para pengunjung cilik hari itu disulap menjadi ruang pelatihan. Di salah satu meja, seorang ibu sedang dengan sabar menyatukan halaman yang robek menggunakan lem khusus, dan peserta yang lain sedang sibuk menggunting kertas untuk menambal buku cerita anak yang halamannya robek. 

Kegiatan ini bertajuk "Peningkatan Kesadaran Literasi Keluarga: Pelatihan Preservasi Koleksi Buku Anak untuk Keluarga dan Komunitas." Program ini merupakan bagian dari pengabdian kepada masyarakat oleh dosen dan mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan Universitas Negeri Malang dengan ketua pengabdian kepada masyarakat Rani Auliawati Rachman, S.AP.,M.I.Kom dengan anggotanya Moh. Safii,S.Kom., M.Hum.,Amalia Nurma Dewi, M.Hum., Sherly Rosa A, S.Kom., M.Kom yang berkolaborasi dengan komunitas Ruang Belajar Aqil. Tujuannya sederhana namun penting: mengajak keluarga dan komunitas untuk merawat buku anak sebagai bentuk perhatian terhadap literasi di usia dini. 

Sebagai dosen, kami sering kali melihat banyak koleksi buku anak yang rusak karena pemakaian tanpa perawatan. Padahal, buku-buku tersebut adalah sumber pengetahuan awal bagi anak-anak, tempat mereka belajar mengenal huruf, menyusun cerita, dan membangun imajinasi. Sayangnya, tidak semua keluarga tahu bagaimana merawatnya. Di sinilah pelatihan ini menjadi penting.

Pelatihan ini bertujuan memberikan keterampilan dasar dalam merawat dan memperbaiki buku anak, baik untuk penggunaan di rumah maupun di taman baca masyarakat. Materi disampaikan oleh para akademisi dan praktisi di bidang perpustakaan, termasuk narasumber dari Perpustakaan Nasional RI yang memberikan pelatihan langsung tentang teknik dasar preservasi buku.

Selama kegiatan, para peserta mendapatkan pelatihan mulai dari mengenali jenis kerusakan buku, teknik penyambungan halaman yang robek, hingga praktik menjilid ulang buku anak yang rusak. Buku-buku yang dibawa peserta untuk diperbaiki langsung dijadikan bahan praktik, dan hasilnya langsung bisa dibawa pulang dalam kondisi lebih layak baca.

Peserta terdiri dari berbagai kalangan: orang tua, relawan taman baca masyarakat, mahasiswa prodi ilmu perpustakaan juga ikut serta, mereka belajar bahwa merawat buku bukan hal sulit, asalkan dilakukan dengan telaten. Salah satu peserta bahkan berujar"Kegiatan ini sangat bermanfaat. Saya dapat ilmu yang selama ini tidak saya tahu, dan semuanya gratis. Sangat aplikatif dan bisa langsung saya terapkan di rumah dan di taman baca tempat saya mengabdi," ujar Ibu Wiwid, salah satu peserta dari TBM Sebuku 3 Wonosari, Lawang. 

Menurut Rani Auliawati Rachman, S.AP., M.I.Kom., selaku ketua pelaksana, pelatihan ini dirancang untuk menyasar keluarga dan komunitas yang sehari-hari berinteraksi langsung dengan buku anak, agar mereka memiliki kemampuan sederhana namun penting dalam menjaga usia pakai koleksi buku. "Buku anak sering kali cepat rusak karena cara penggunaan dan penyimpanan yang kurang tepat. Melalui pelatihan ini, kami ingin membekali masyarakat dengan keterampilan dasar agar buku-buku tetap bisa digunakan lebih lama, terutama dalam konteks literasi keluarga," jelasnya.

Hasil dari kegiatan ini, peserta dapat memperbaiki koleksi buku yang rusak sehingga menjadi layak baca lagi, dan pesertamendapatkan beberapa alat dan bahan untuk dapat di terapkan di rumah. 

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari peserta, dengan harapan agar pelatihan serupa bisa diselenggarakan secara berkala, baik di lingkungan kampus maupun di komunitas warga. Ruang Belajar Aqil sendiri menyatakan komitmennya untuk membuka layanan "klinik buku" mingguan, sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini.

Foto bersama Peserta pelatihan
Foto bersama Peserta pelatihan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun