Mohon tunggu...
Rania Wahyono
Rania Wahyono Mohon Tunggu... Freelancer

Mencari guru sejati

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menelusuri Masjid-masjid di Jepang

6 Maret 2025   08:48 Diperbarui: 6 Maret 2025   21:38 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Nagoya yang terletak di kota Nagoya perfecture Aichi Jepang. Foto: Rania Wahyono

Keberadaan umat muslim di negeri Sakura mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat setempat, meskipun Islam hanya minoritas di Jepang.

Melalui Konstitusi Jepang pasal 20, negara menjamin dan memberi kebebasan penuh bagi penduduknya untuk memeluk agama dan kepercayaan tanpa paksaan atau bahkan ketika memilih untuk tidak memeluk agama apapun. Oleh karena itu pemerintah bersikap netral terhadap semua kepercayaan, tidak ada agama atau aliran kepercayaan yang diistimewakan.

Toleransi beragama di Jepang sangat terasa walaupun Jepang bukan negara religius. Masyarakatnya menghormati privasi dan kepercayaan masing-masing. Kehidupan umat muslim di Jepang dapat dikatakan cukup kondusif dan terbuka. 

Kehadiran masjid-masjid di Jepang selain sebagai pusat ibadah, dakwah dan tempat berkumpulnya komunitas Muslim, juga menjadi simbol harmonisasi budaya dan agama.

Masjid-masjid ini juga mengadakan buka bersama, salat tarawih, dan juga berbagai kegiatan islami selama bulan Ramadan. Simak kisah menarik beberapa masjid di Negeri Matahari Terbit yang pernah saya kunjungi berikut ini.

1. Masjid Kobe

Masjid Kobe menjadi masjid tertua di Jepang. Foto: Rania Wahyono
Masjid Kobe menjadi masjid tertua di Jepang. Foto: Rania Wahyono

Masjid Kobe dibangun pada tahun 1935 di kota pelabuhan Kobe yang menjadi masjid pertama dan tertua di Jepang.

Masjid Kobe menjadi saksi sejarah perjalanan Islam di Jepang, dimana masjid ini tetap berdiri kokoh di antara puing-puing kehancuran setelah Perang Dunia II dan gempa besar Hanshin pada tahun 1995.

Arsitekturnya bergaya Mughal, di rancang oleh Jan Josef Svarg seorang arsitek dari Republik Czech.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun