Mohon tunggu...
Rangga Sugara
Rangga Sugara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, perkenalkan saya Rangga Sugara di blog ini saya akan sering share berita - berita lifestyle apa pun itu tetapi saya lebih suka konten - konten tentang otomotif dan olahraga khususnya badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keraguan Keislaman di Tengah Penistaan Agama

9 Juli 2023   22:30 Diperbarui: 9 Juli 2023   22:47 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dikutip dari tvonenews.com video yang diunggah oleh akun TikTok @herypatoeng pada Senin (12/6), pria berusia 76 tahun itu meragukan kebenaran Alquran sebagai kalamullah atau perkataan Allah SWT.   Pria yang mengatakan Yahudi adalah keturunan nabi ini berpandangan bahwa kitab suci umat Muslim ini bukan ucapan yang langsung disampaikan oleh Allah, melainkan karangan nabi Muhammad SAW yang didapat dari wahyu.  "Bukan kalam Allah SWT, tapi kalam Nabi Muhammad yang didapat daripada wahyu," ujar Panji Gumilang dilansir dari VIVA, pada Rabu (13/6/2023). 

Pria yang mengatakan Yahudi adalah keturunan nabi. Panji juga mengatakan, dirinya memiliki landasan yang kuat soal pernyataan tersebut. Menurutnya, hal ini telah disampaikan Nabi Muhammad SAW melalui lisannya.

"Nabi Muhammad sudah mendeklarasikan 'Dzalikal kitabu la' itu Nabi Muhammad yang mendeklarasikan itu, atas wahyu Ilahi," ungkapnya.   Lebih lanjut, Panji menyatakan bahwa jika Allah berbicara dengan bahasa Arab maka ia khawatir orang yang tidak mengerti akan kesulitan.   "Nah, kalau Allah berbahasa Arab, susah nanti ketemu dengan orang Indramayu. 'Prewek' nggak ngerti, gusti Allah nggak ngerti artinya," sambung Panji sambil tertawa.

Fenomena Ponpes Al -- Zaytun saat ini menjadi buah bibir dikalangan masyarakat Islam. Pasalnya, ajaran dari pondok pesantren ini diduga mengajarkan ajaran menyimpang dari ajaran Islam sesungguhnya dan juga melakukan tindakan Penistaan Agama. Hal ini membuat banyak masyarakat Islam khawatir akan ke-islamannya.

Sejarah Turunnya Al -Qur'an

Allah SWT menurunkan Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW untuk membimbing umat manusia. Turunnya Al-Quran merupakan peristiwa besar yang sekaligus menyatakan kedudukannya bagi penghuni langit dan bumi.

Dilansir dari buku Pengantar Studi Ilmu Al-Quran oleh Syaikh Manna Al-Qaththan, turunnya Al-Quran merupakan pemberitahuan kepada alam samawi yang dihuni malaikat tentang kemuliaan umat Nabi Muhammad. Umat ini telah dimuliakan oleh Allah dengan risalah barunya agar menjadi umat paling baik di antara manusia.

Peristiwa turunnya Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW biasa dikenal dengan istilah Nuzulul Quran. Nuzulul Quran merupakan peringatan turunnya Al-Quran Pertama kali dari Lauhul Mahfuz pada malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan yakni pada tanggal 17 Ramadhan.

Secara bahasa, Nuzulul memiliki arti sebagai menurunkan sesuatu dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Maka, Nuzulul Quran bisa didefinisikan sebagai peristiwa turunnya Al-Quran dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah yakni muka bumi.

Sejarah turunnya Al-Quran dimulai ketika Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun pada 610 Masehi. Pada saat itu, Nabi Muhammad berada di Gua Hira lelu didatangi oleh Malaikat Jibril yang memberikan wahyu pertama kepada Nabi Muhammad.

Ayat yang pertama kali diturunkan adalah surat Al-Alaq ayat 1-5. Peristiwa turunnya ayat ini sekaligus menjadi awal dari kenabian Muhammad SAW dan juga menjadi awal perjuangan untuk menyebarluaskan agama Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun