Mohon tunggu...
Rangga Rinaldy
Rangga Rinaldy Mohon Tunggu... reporter

saya hobi fotografi dan hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Survei LSI: Mayoritas Warga Batam Dukung Rempang Eco City, Optimisme Tinggi terhadap Dampak Ekonomi

19 Februari 2025   15:35 Diperbarui: 19 Februari 2025   15:34 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Batam -- Mayoritas masyarakat Kota Batam optimistis terhadap pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City di Pulau Rempang. Berdasarkan survei yang dilakukan Laboratorium Suara Indonesia (LSI), sebanyak 79,2% responden meyakini proyek ini memiliki masa depan cerah dan akan berkembang pesat.

Direktur Eksekutif LSI, Albertus Dino, mengungkapkan bahwa optimisme tersebut diperkuat oleh 79,7% responden yang menilai proyek ini sangat bagus sebagai pusat kegiatan ekonomi. Selain itu, 78,2% responden juga setuju bahwa Rempang Eco City cocok dikembangkan sebagai destinasi ekowisata.

Dampak Ekonomi dan Ketenagakerjaan

Dalam aspek ketenagakerjaan, 78,8% responden percaya proyek ini akan memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Namun, ada 10,4% responden yang khawatir proyek ini justru berdampak buruk, seperti menyebabkan eksploitasi tenaga kerja. Selain itu, sebanyak 409 responden menolak penggunaan tenaga kerja dari luar daerah dan berharap minimal 50% tenaga kerja lokal dapat terserap.

Mengenai tingkat pendidikan pekerja, pendapat masyarakat beragam. Sebanyak 21,1% sangat setuju dan 13,4% setuju bahwa tenaga kerja di Rempang Eco City harus memiliki pendidikan tinggi. Namun, 40,6% kurang setuju dan 24,9% tidak setuju dengan persyaratan tersebut.

Dampak Lingkungan dan Sosial

Dari sisi lingkungan, 77,3% responden percaya bahwa proyek ini akan memperbaiki kualitas lingkungan dengan konsep kota sehat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Namun, ada 7,6% responden yang khawatir proyek ini justru dapat merusak alam melalui pencemaran dan eksploitasi sumber daya.

Sementara itu, terkait keamanan dan budaya, 74,7% responden menilai proyek ini tidak akan mengganggu adat dan kenyamanan masyarakat. Namun, 11,2% merasa terganggu, sementara 14,1% mengaku sedikit terganggu tetapi tidak mempermasalahkannya.

Kesejahteraan dan Harga Tanah

Survei juga menunjukkan bahwa 77,4% responden yakin proyek ini akan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sebanyak 50,2% responden memperkirakan pendapatan masyarakat akan meningkat secara bertahap, sementara 27,2% meyakini peningkatan pendapatan akan signifikan.

Namun, proyek ini juga diprediksi akan berdampak pada biaya hidup. Sebanyak 66,1% responden percaya bahwa biaya hidup akan meningkat, dan 80,1% meyakini harga tanah di sekitar Batam dan Kepulauan Riau akan naik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun