Mohon tunggu...
Randy Sihombing
Randy Sihombing Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASiSWA STT HKBP Pematang Siantar

Randy Wanda NIcola Sihombing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19

10 Desember 2020   18:17 Diperbarui: 10 Desember 2020   18:25 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi covid-19 sudah 1 tahun tinggal di bumi ini, dan mungkin virus covid-19 ini tidak akan berakhir. Pandemi ini muncul pada tanggal 1 desember 2019 di kota Wuhan, China. Virus ini proses penyebarannya sangat cepat sehingga membuat banyak orang resah akan kedatangan virus covid-19. Covid-19 telah menghampiri seluruh dunia, dan telah memakan banyak korban. Sehingga badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahawa virus covid-19 merupak sebuah pandemi global.

Covid-19 mulai masuk ke Indonesia pada pertengahan bulan maret 2019, dan menyebar cepat hingga keseluruh provinsi yang ada di Indonesia. Covid-19 telah banyak merubah aspek kehidupan manusia, terlebih-lebih pada aspek pembelajaran bagi para siswa dan mahasiswa. Sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan yaitu, untuk "dirumah saja" dalam melakukan segala kegiatan.

Munculnya kasus covid-19 di Indonesia membuat sistem pembelajaran pada pelajar yang ada di negara ini beralih menjadi pembelajaran jarak jauh, hal ini dilakukan untuk mencegah peenularan covid-19 yang begitu cepat, dan juga untuk mempertahankan kelas meskipun sekolah sudah ditutup. Seorang ahli menyatakan bahwa wabah covid-19 ini membawa dampak yang begitu besar yang sebelumnya tidak pernah terjadi yaitu dari pendidikan tatap muka beralih kepada pendidikan secara jarak jauh (Sun et al., 2020).

Pandemi covid-19 datang secara tiba-tiba ke permukaan bumi negara ini, sehingga membuat sistem pembelajaran pada aspek pendidikan beralih kepada pembelajaran secara online. Hal ini membuat pendidik maupun peserta didik melakukan pertukaran pikiran dan penyampaian informasi atau dalam bahasa umumnya berinteraksi dan membri interaksi secara online. Adapun cara penyampaian interaksi secara online dilakukan menggunakan aplikasi-aplikasi yang bersifat seperti telponan, menggunakan video, gambar, dan juga menggunakan teks melalui aplikasi Whatsapp.

Perkembangan teknologi 4.0 sangat mendukung siswa dalam memahami pembelajaran yang diberikan pendidik kepada mereka. Namun, orangtua juga berperan penting dalam mewujudkan pembelajaran ini, dikarenakan jika tidak adanya peranan dari orangtua mungkin peserta didik akan tidak memahami pembelajaran yang diberikan dari tenaga pendidik kepada mereka. Pembelajaran secara online memberikan kemudahan dalam melakukan sebuah penyampaian ilmu pengetahuan, hal ini dapat kita lihat dalam semakin banyaknya aplikasi-aplikasi penunjang pembelajaran online ini.

Ada 2 dampak yang dihasilkan dari pembelajaran secara online. Yaitu, dampak negative dan danmpak positif. Berikut saya paparkan beberapa dampak negate dan dampak positif. Dampak negative dari pembelajaran secara online ialah, banyaknya biaya yang dikeluarkan untuk melakukan sebuah pertemuan, misalnya pada pertemuan secara virtual yang menggunakan aplikasi zoom, dima aplikasi ini terlalu boros memakan paket data, dampak negatif yang kedua ialah sulitnya akses internet pada daerah-daerah tertentu, dampak yang ketiga ialah menatap layar hand phone secara berlebihan akan menyebabkan kerusakan pada mata. Adapun dampak positif nya ialah, siswa dan mahasiswa memiliki waktu yang lebih dalam belajar, pembelajaran dapat diakses kembali kapan saja dan dimaana saja, dan yang terakhir ialah, ssiswa dan mahasiswa dapat mengakses tambahan informasi dari internet..  

Banyak para siswa dan mahasiswa mengeluh akan ketidakefektifan penyampaian ilmu pengetahuan yang diberikan tenaga pendidik  kepada mereka. Ada beberapa faktor yang menyebabkan ketidakefektifan penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa dan mahasiswa. Yaitu, tidak sesuainya tempat dan kondisi peserta didik untuk melakukan pembelajaran secara online, hal ini mecakup sebuah jaringan yang sulit diakses di daerah perkampungan. Dan yang terakhir adalah penyampaian ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh tenaga pendidik secara tidak perduli, artinya tenaga pendidik hanyaa memberikan materi untuk dibaca secara mandiri.

Banyak siswa dan mahasiswa dalam melakukan pembelajaran secara online tidak perduli dengan materi yang disampaikan oleh tenaga pendidik kepada mereka, dikarenakan mereka tidak memahami pembelajaran yang diberikan tenaga pendidik kepada mereka, dan juga, munculnya rasa malas untuk mendengarkan tenaga pendidik.

Memahami pembelajaran pada masa pandemi ini memanglah sulit, ada beberapa faktor yang memperngaruhi susahnya memahami pembelajaran di masa pandemi covid-19 ini. Yaitu, penyampaian informasi yang dilakukan oleh tenaga pendidik tidaklah efisien dan tidak menarik, sehingga para siswa dan mahasiswa tidak tertarik untuk mengikuti kelas tersebut, yang kedua ialah, tidak adanya kepedulian dari siswa dan mahasiswa untuk mengulang pembelajaran yang diberikan oleh tenaga peendidik kepada mereka, sehingga mereka tidak memahami sama sekali pembelajarannya.

Setiap adanya perubahan baru pasti akan ada juga adaptasi terhadap perubahan tersebut, mungkin para siswa dan mahasiswa menganggap pembelajaran secara online hanya sekadar formalitas saja. Ada beberapa kunci untuk memahami pembelajaran ditengah pandemi covid-19 ini. Yaitu, mengulangi pembelajaran yang diberikan pendidik, mencari infformasi tambahan tentang materi tersebut, dan yang terakhir ialah usahakan untuk memahami pembelajaran yang diberikan oleh pendidik dengan senang hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun