Salah satu penyebab pemanasan global adalah peningkatan emisi CO2 di atmosfer. Kondisi semacam ini membuat bumi semakin panas dan mempengaruhi keseimbangan kehidupan dimasa yang akan datang, es kutub mencair, permukaan air laut naik, hingga terciptanya badai angin dan sederetan bencana yang datang.Â
Usaha penghematan listrik pada skala bangunan paling mudah duterapkan pada skala rumah tinggal.Mendesain rumah dengan memperhitungkan kebutuhan / dampak beban panas yang akan terjadi (kegiatan penghuni di rumah, alat aelektronik a yang digunakan hingga beban panas oleh pancaran sinar matahari) belum banyak dipertimbangkan oleh arsitek di Indonesia.Â
Diakui kehadiran AC dalam rumah tinggal didaerah tropis, apalagi untuk wilayah perkotaan tidak bisa diabaikan begitu saja, sebab tuntutan kehadiran AC bukan sekedar untuk pemenuhan kenyamanan thermal saja, akan tetapi kenyamanan akustik.Â
Mengetahui fenomena tersebut, maka strategi yang tepat dan effisien dalam menghemat listrik didalam rumah tinggal yang ber AC tentunya dengan mengoptimalkan pemakaian AC dengan beberapa upaya seperti : pilihan AC yang hemat listrik, penempatan AC yang sesuai dengan kebutuhan aktifitas didalamnya, pola penggunaannya / pemakai AC.Â
Dengan mencermati perangkat elektronik apa saja yang harus hidup 24 jam dan perangkat elektronik mana saja yang hanya cukup dihidupkan 3 jam per hari bahkan perangkat mana yang hanya cukup digunakan 3 jam per minggu, maka dengan menghitung secara matematis, bilamana penggunaan perangkat berenergi listrik tersebut digunakan secara bersamaan diusahakan tidak melebihi 1200 W dengan berbagai cara seperti :
1. Efisiensikan penggunaan alat elektronik berkonsumsi listrik banyak, misalnya AC, seterika, rice cooker dll.
2. Tidak akan menggunakan perangkat listrik secara bersamaan seperti untuk pemakaian AC, pompa sanyo, seterika apalagi ditambah rice cooker.
3. Biasanya saat menggunakan komputer, dibutuhkan pemakaian AC, maka penggunaan secara efisien lampu-lampu mana yang dibutuhkan.
4. Pemakaian seterika dan mesin cuci bisa digunakan hanya sebanyak 2 sd 3 kali dalam seminggu.
5. Efisienkan jadwal waktu pemakaian AC, sehingga bisa digunakan untuk pemakaian lainnya. misalnya AC tidak perlu dihidupkan dari pukul 19.00 tepat hingga 06.00 (selama 12 jam), secara efisien AC cukup dinyalakan dari pukul 21.00 -03.00 (selama 6 jam).
Demikianlah tulisan ini dibuat semoga bermanfaat.