Hobi adalah sesuatu yang kita suka dan minati untuk dijalankan, jadi dalam melakukannya tentu saja tidak sesulit pekerjaan yang tidak kita minati. Bakat saja belum tentu bisa menjadi hobi, dan hobi tak mesti hanya mengandalkan bakat.
Bosan dan gagal menjalani hobi tentu sering dialami. Saya juga mengalami tidak hanya sekali dua kali, bahkan dari 2006-an hingga 2017-an, baru kemarin saya mendapatkan sedikit hasil, terima kasih dari Kompasiana dan juga platform menulis novel yang saya ikuti, sedikit penghasilan perlahan segera masuk ke pundi-pundi saya. Hanya recehan, saweran, tapi sangat berarti ;)
Seandainya saja saya berhenti menulis sejak tahun 2006 dan 2017 itu, saya takkan pernah berada di titik ini. Bila muncul rasa bosan karena tak ada penerimaan, tak ada tanggapan, tak ada dukungan melanda, saya berusaha menyemangati diri sendiri.
Menjadikan perasaan kita sumber inspirasi, motivasi, memiliki visi dan misi, bisa menekan rasa bosan dan jenuh serta putus asa. Tidak harus dipaksakan juga apabila rasa bosan itu datang, itu sangat manusiawi.
Hobi juga bukan (atau tidak sama dengan) kewajiban, tak punya tenggat waktu ataupun penalti atau juga sanksi, jadi tak usah terlalu muluk-muluk atau dipaksakan untuk selalu rutin dijalankan. Dan juga tak menyenangkan apabila hobi dilakukan dengan segala keterbatasan hingga mengorbankan banyak pihak, misalnya karena hobi pelihara burung, uang belanja istri disunat. Tidak seperti itu juga, kali ;)
Bosan, jenuh, putus asa itu sangat lumrah, jadi tak usah terlalu full time juga. Lakukan hobi bermanfaat kapan saja kita mau, kapan kita mood, kapan kita sempat. Dan pandai-pandailah membaca peluang, sehingga walaupun sedang bosan, ibarat memancing, kayu pancingan boleh ditancap tak harus dipantengin terus, tapi kail harus tetap siaga.
Salam, Wiselovehope.