Mohon tunggu...
Randi Irawan
Randi Irawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

anak kedua dari tiga bersaudara.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

"Stigma dan Diskriminasi Terhadap Orang dengan Gangguan Bipolar: Perlu Ada Perubahan Sosial"

28 Oktober 2023   11:15 Diperbarui: 28 Oktober 2023   11:40 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Gangguan bipolar adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Meskipun semakin banyak yang memahami gangguan ini dari sudut pandang medis, stigma sosial masih menjadi hambatan besar bagi individu yang hidup dengan bipolar. Stigma dan diskriminasi terhadap penderita bipolar dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka, dan artikel ini akan membahas masalah ini serta perlunya perubahan sosial.

   Stigma, Mengapa masih ada?

Stigma adalah tindakan merendahkan atau meremehkan individu berdasarkan karakteristik atau kondisi tertentu. Dalam konteks gangguan bipolar, stigma dapat muncul dalam bentuk prasangka, stereotip, atau bahkan tindakan diskriminatif. Mengapa stigma ini masih ada? Beberapa faktor yang berkontribusi mencakup ketidaktahuan tentang gangguan bipolar, ketakutan, dan kurangnya pemahaman tentang kesehatan mental secara umum.

Dampak stigma pada orang dengan bipolar

Stigma sosial dapat memiliki dampak serius pada individu dengan gangguan bipolar. Dalam banyak kasus, mereka mungkin merasa malu atau enggan untuk mencari bantuan atau dukungan karena  takut akan reaksi negatif dari teman, keluarga atau masyatakat. Stigma juga dapat memengaruhi peluang pekerjaan, hubungan sosial, dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan?

Selain stigma, diskriminasi terhadap individu dengan gangguan bipolar juga merupakan isu serius. ini dapat muncul di tempat kerja, dalam pelayanan kesehatan, dalam interaksi sosial dan dalam bnanyak aspek kehidupan. Diskriminasi ini tidak hanya tidak adil, tetapi juga bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar kesetaraan dan hak asasi manusia.

Perlu ada perubahan sosial

Untuk mengatasi stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan gangguan bipolar, perlu ada perubahan sosial yang signifikan. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencapai tujuan ini termasuk:

1. Pendidikan dan Kesadaran, meningkatkan pemahaman masyarakat tentang gangguan bipolar melalui program-program edukasi dan kesehatan.

2. Mendukung individu, menciptakan jaringan dukungan yang kuat untuk individu dengan bipolar, termasuk dukungan keluarga, teman dan komunitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun