Mohon tunggu...
Ramyza Alvazagi Andalus
Ramyza Alvazagi Andalus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unissula Semarang Semester 2

Dr. Ira Alia Maerani, M.H., dosen FH Unissula; Ramyza Alvazagi Andalus Mahasiswa Prodi Sastra Inggris, FBIK, Unissula.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Relasi Disiplin Ilmu dan Wawasan Kebangsaan

23 Juni 2021   08:58 Diperbarui: 23 Juni 2021   09:32 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Relasi Disiplin Ilmu dan Wawasan Kebangsaan
Ramyza Alvazagi Andalus/30802000041
Universitas Islam Sultan Agung

Disiplin ilmu merupakan permasalahan yang tidak boleh dihindari. Hal tersebut mengingat di era digital seperti sekarang masih banyak warga negara Indonesia yang belum memahami betul tentang disiplin ilmu. Kurangnya pemahaman tersebut disebabkan oleh minat baca rendah serta kesadaran dan kemauan individu yang kurang diimbangi dengan motivasi yang tinggi. Berkaca dari permasalahan tersebut, disiplin ilmu yang dipelajari diharapkan dapat membawa kemajuan dan kesadaran akan wawasan kebangsaan.


Q.S. al- Mujadalah ayat 11 :
Artinya: ... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Ilmu pengetahuan sejatinya lebih memudahkan bagi setiap generasi yang ada dalam memahami wawasan kebangsaan. Oleh karenanya, kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi lebih bermakna dengan berkembangnya ilmu tersebut guna memudahkan setiap individu dalam mempelajari dan mendalami wawasan kebangsaan di kehidupan sehari-hari. Untuk mengembangkan disiplin ilmu dibutuhkan pula nilai nilai keagamaan agar tercapai tujuan yang mulia. Nilai-nilai tersebut diperlukan untuk mengontrol serta membatasi ilmu pengetahuan agar tidak disalahgunakan dalam prakteknya.


Pada era digital 4.0 ini masih ditemukan permasalahan seperti beredarnya hoax atau berita bohong. Hal ini ditandai dengan banyaknya berita yang beredar di media penyiaran, baik digital atau cetak, sehingga menyebabkan masyarakat sulit untuk membedakan informasi yang tepat untuk dicerna oleh otak. Disiplin ilmu dalam mengatasi masalah tersebut memiliki fungsi yaitu membantu bagi setiap individu untuk menghindari kesalahpahaman, supaya informasi yang didapatkan mempunyai nilai yang kuat dan bisa dipercaya dalam menumbuhkan wawasan kebangsaan bagi generasi penerus bangsa Indonesia.


Kepentingan nasional adalah salah satu faktor utama yang termasuk dalam wawasan kebangsaan. Karena pada dasarnya, dalam melaksanakan wawasan kebangsaan kita selalu dituntut untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Wawasan kebangsaan menjadi tolok ukur bangsa Indonesia demi tercapainya tujuan bersama. Dengan adanya disiplin ilmu, menjadikan wawasan kebangsaan lebih teratur dan terstruktur. Di setiap tindakan yang dilakukan oleh berbagai macam individu terdapat batasan terhadap nilai-nilai kebangsaan.


Nilai- nilai tersebut diantaranya adalah religius, kreatif, kerja keras, disiplin dan lain sebagainya. Religius, berarti dalam menjalankan atau menerapkan wawasan kebangsaan, tindakan setiap individu didasari pada ajaran agama. Karena agama memiliki fungsi untuk selalu mengarahkan pemikiran- pemikiran positif dalam kehidupan sehari-hari serta mencegah hal yang tidak diinginkan. Seseorang dengan wawasan kebangsaan yang baik memiliki nilai kreativitas yang baik pula. Hal tersebut dapat dirasakan melalui tantangan yang beragam jenisnya dan selalu berubah-ubah seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kreativitas itu perlu disertai dengan kerja keras hebat guna memunculkan perubahan untuk kemajuan bangsa Indonesia.


Berkaitan dengan wawasan kebangsaan, banyak anak generasi z memiliki pengetahuan yang minim terhadap bangsanya sendiri. Hal ini dibuktikan dengan berkembangnya teknologi canggih seperti video game yang membuat mereka lupa akan sejarah atau wawasan kebangsaan. Ketika mereka ditanya perihal video game favorit yang dimainkan, rata-rata dari mereka dapat menjawab dengan cepat. Sebaliknya ketika muncul pertanyaan seputar Pancasila dan UUD 1945, mereka tentu akan lebih lama dalam menjawabnya.


Guna menyelesaikan masalah tersebut, banyak hal-hal yang dapat meningkatkan kedisiplinan ilmu dalam wawasan kebangsaan diantaranya; membaca buku-buku sejarah perjuangan bangsa Indonesia, berdiskusi di dalam forum-forum akademik. Kemudian, mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan sehari-hari di segala aspek kehidupan, serta 

memperingati hari-hari besar nasional.
Oleh karena itu, untuk menjadi bangsa Indonesia yang kuat dan hebat, wawasan kebangsaan yang luas sangat dibutuhkan dalam membangun semangat mencapai cita-cita bersama. Maka, generasi muda dapat memanfaatkan media sosial yang ada agar dapat membawa perubahan signifikan bagi keberlangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan fasilitas seperti media sosial tentunya meningkatkan disiplin ilmu dalam wawasan kebangsaan akan jauh lebih mudah dan dapat tersampaikan secara lebih luas.


Bangsa yang kuat pastinya memiliki semangat yang tinggi dalam rangka merubah situasi dan kondisi menjadi lebih bermakna agar tidak tertinggal dengan negara lain. Mempertahankan budaya yang sudah ada memang bukanlah hal yang mudah. Akan tetapi, penanaman pemahaman terhadap generasi muda yang baik dan benar perlu diperhatikan dengan seksama, supaya membuahkan hasil yang maksimal. Hal tersebut juga bertujuan untuk menciptakan motivasi dengan sikap kreatif dan inovatif demi kemajuan bangsa Indonesia.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun