Mohon tunggu...
Ramli Leuwayan
Ramli Leuwayan Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia Politik

Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan. Yang kedua adalah dilahirkan tapi mati muda.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Refleksi Enam Tahun UU Desa Menuju Desa Maju

12 Juli 2020   00:55 Diperbarui: 12 Juli 2020   01:04 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan kemajuan tekhnologi informasi saat ini, individu dan komunitas bisa saja mendorong masyarakat berpengetahuan. Tetapi untuk mewujudkannya dalam skala yang lebih luas dan waktu yang relatif singkat, maka kebijakan pemerintah desa jauh lebih tepat. Kebijakan terencana dan dukungan anggaran yang pasti, akan membuat proses pencapaian tujuan yang dilakukan jauh lebih efektif.
Ketiga; Kolaboratif.

Persoalan di desa terlalu besar untuk diselesaikan oleh otak satu orang, juga terlalu rumit untuk di selesaikan oleh pikiran satu orang. Oleh karenanya dibutuhkan kolaborasi antar sesama elemen desa. Kita tidak perlu menunggu seorang “superman” datang untuk menyelasaikan persoalan-persoalan didesa, tetapi optimalkan otak-otak cerdas dan bakat-bakat hebat yang ada di desa serta lembaga pemerintah dan sosial lainnya yang turut serta mendampingi desa seperti Tim Pendamping Profesional P3MD menjadi sebuah patner dalam KOLABORASI untuk kepentingan desa.

Potensi-potensi yang berserakan ini perlu diwadahi oleh desa, dengan menyediakan ruang-ruang kolaborasi dan penghargaan terhadap kontribusi mereka.

Akhirnya dengan hadirnya masyarakat yang efektif, inovatif dan kolaboratif . maka kita telah menciptakan suatu budaya baru yang produktif bagi desa. Budaya yang menjadi modal besar untuk bergerak maju, melengkapi modal yang telah dimiliki sebelumnya, yaitu bonus demografi dan sumber daya lainnya. Maka mimpi ini menjadi kekuatan yang akan sangat mungkin terwujud dimasa depan.  
Sekian, selamat berakhir pekan!!
Peumole, Ujung Timur Lembata, 11 Juni 2020
TPP P3MD
Ttd
Mursalin Ridwan (Musri Leuwayan)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun