Kita tidak butuh pejabat yang hanya pintar selfie dengan rakyat. Kita butuh pejabat yang kalau bicara, kalimatnya seperti musik: ada rasa, ada logika, ada sejarah yang ikut nimbrung. Itu hanya bisa lahir dari jam-jam panjang bertemu buku, bukan dari jam-jam panjang mengatur koalisi.
Maka, lain kali kalau ada calon pejabat kampanye ke rumah Anda, jangan buru-buru tanya: "Pak, bagi-bagi sembakonya kapan?" Tanyalah hal yang lebih filosofis: "Pak, buku terakhir yang Anda baca apa?" Kalau beliau menjawab, "Buku tabungan, Bu," ya sudah, silakan Anda pilih: mau percaya padanya, atau mau menabung malu lima tahun ke depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI