Di Indonesia, untuk dapat bepergian ke suatu daerah, naik pesawat , menginap di hotel dan sebagainya harus menunjukan surat bebas Covid-19 berupa sudah di swab dengan hasil negatif, atau paling tidak sudah di rapid test.
Tak jarang masa berlakunya relatif pendek dan terbatas, surat rusak, kotor, terlipat atau hilang.
Biaya untuk Swab berbeda beda, antar moda transportasi. Angkutan pesawat udara jauh lebih mahal dari moda transportasi lainnya , seperti kapal laut dan bus.
Dua penumpang Sriwijaya SJ 182 yang batal berangkat, memilih kapal laut menjadi berita karena tak mampu bayar swab test yang mahal, memilih kapal laut ke Pontianak .
Pemerintah Propinsi Rusia ini punya cara lain untuk mengatasi ini yaitu , mengeluarkan paspor bebas Covid.
Republik Rusia Bashkortostan akan memperkenalkan paspor Covid-19 mulai 5 Februari 2021.
Dilansir dari Moscow.Times, daerah ini akan menjadi wilayah pertama negara itu yang melakukannya, ditegaskan oleh Gubernur Radiy Khabirov akhir Januari lalu.
Dokumen elektronik dan kode QR terkait akan secara otomatis dikeluarkan untuk penduduk dengan antibodi Covid-19 melalui portal pemerintah Gosuslugi.ru.
“Seseorang yang menerima vaksin akan diberikan paspor Covid-19 yang berlaku selama satu tahun, sedangkan yang memelihara hasil tes antibodi dengan kadar IgG di atas 10 [akibat infeksi] akan mendapatkan paspor tiga bulan,”
Sofya Aleshina, kepala layanan pers Kementerian Kesehatan regional, mengatakan kepada The Moscow Times.
Warga yang sebelumnya terinfeksi dengan tingkat antibodi di bawah norma yang ditentukan hanya akan mendapatkan paspor jika mereka menerima suntikan virus corona .
Pemegang paspor Coronavirus akan dibebaskan dari pembatasan pandemi tertentu, termasuk tindakan jarak sosial dan perintah isolasi diri yang dikeluarkan untuk kelompok berisiko.
