Mohon tunggu...
Ismail Ramadhani
Ismail Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Holding onto my life

Akun ini berdiri semenjak kursi ditiadakan :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Insecure, Balok Pertama "Domino Effect" Pada Produktivitas

29 September 2021   21:29 Diperbarui: 2 Oktober 2021   01:47 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Insecure. (sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Seorang mahasiswa baru akan kemudian mencari kakak-kakak tingkatnya yang dianggap sudah lebih profesional karena telah melewati masa-masa adaptasi. 

Begitu juga dengan mahasiswa magang akan banyak mencari-cari sumber-sumber yang dianggapnya valid lewat beragam aplikasi recruitment seperti Linkedin dan Facebook. 

Mengingat betapa mudahnya akses informasi lewat internet dan sosial media sebagai pengaruh dari globalisasi, menjadikannya salah satu faktor yang memicu fenomena FOMO (Fear of Missing Out).

Fear of Missing Out dapat diartikan sebagai kekhawatiran yang mendalam, meresap, dan meluas terkait dengan pengalaman, skill, atau kompentensi, yang dianggap tidak dimiliki sehingga pelaku yang mengalami akan terus berusaha untuk menggapai standar yang ditetapkan atau dimiliki oleh orang lain (Przybylski dan kawan-kawan, 2013). 

Hal ini kemudian berdampak pada adaptasi yang cacat karena hilangnya nilai dan arti dari produktivitas sejati. Paparan sosial media yang mengagung-agungkan kualitas yang dipaksakan 'sama' ke dalam masyarakat pun terkesan menarik bagi mereka yang mengalami FOMO.  

Seperti yang disebutkan, Linkedin, Facebook, Twitter, dan Foursquares dianggap memberikan asuransi valid berupa koneksi dan keterlibatan sosial yang kemudian dikemukan sebagai motif yang kuat (Ellison, Steinfield, & Lampe, 2007 dalam Przybylski dan kawan-kawan, 2013).

Fear of Missing Out muncul ketika pelaku yang terpapar secara psikis merasa kurang puas dalam kebutuhan psikologis mereka. 

Kebutuhan tersebut mencakup terutama tiga aspek yang dianggap dasar, yaitu, kompetensi yang dianggap efektif, kemandirian dalam mementukan pilihan yang dianggap 'bermakna', dan keterkaitan dikaitkan dengan hubungan terhadap relasi yang dimiliki (Przybylski dan kawan-kawan, 2013). 

Sayangnya, banyak yang tidak cukup menaruh perhatian bahwasanya, merasa kurang dalam kebutuhan yang disebutkan sebenarnya sudah termasuk dalam indikasi insecure.

Menurut Abraham Maslow, insecure dapat diartikan sebagai perasaan yang tidak aman. Seperti seolah berada dalam hutan (ilustrasi dari tatanan masyarakat) dan dikelilingi binatang buas (manusia lainnya yang dianggap berbahaya, meresahkan, atau membuat kita merasa rendah dan tidak aman). 

 Sehingga, dapat disimpulkan bahwa FOMO merupakan kreasi lanjutan dari sebuah perilaku gangguan kecil yang sering disepelekan bernama, insecure.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun