"Putri suka yang itu, Pah!" tangannya menunjuk-nunjuk gaun putih berrenda dengan banyak bunga menempel. Gaun yang indah. Hampir serupa yang dipakai ibunya saat pernikahan kami tujuh tahun yang lalu. "Bagus kan, Pah?" Saya tersenyum mengangguk. Harga yang tertera pada balik lebelnya bertuliskan Rp. 269.000. Cukup mahal untuk sebuah gaun anak-anak. Tapi tak apalah. Ini juga sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke enam. Saya kira istri saya pun tak kan keberatan. Ah, kalau saja dia cukup sehat dan lebih punya banyak gairah untuk melihat suasana baru di luar kemurungannya, dia pasti sudah bersama kami di sini. Bersenang-senang mempersiapkan ulang tahun Putri. "Dicoba ya, Pah!" girangnya dengan senyum melebar. Saya meraih gaun itu dari atas kapstok. Oh, lembut sekali bahannya. Seperti dari sutra. Saya kira ukuran ini akan pas di tubuh Putri. Tangannya kemudian menggandeng saya menuju tempat ganti. Satu dua pelayan toko tersenyum-senyum melihat saya menenteng gaun putih ini masuk ke kamar ganti. Di depan cermin besar Putri berpatut. Gaun putih berenda itu telah dikenakannya. Oh, dia sunguh-sungguh cantik. Sangat cantik! Meskipun tubuhnya tak berbayang di dalam cermin besar itu. Cirebon, 14 Oktober 2010 *satu lagi dari penulis sentimentil :) **foto diambil dari www.littlegirldresses.com