Mohon tunggu...
Ramasatria
Ramasatria Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Digitalisasi Dan Inovasi : Kunci Transformasi Toko Kelontong Bapak Fauzan Dalam Meningkatkan Daya Saing Umkm Lokal

20 Juli 2025   20:24 Diperbarui: 20 Juli 2025   20:24 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DIGITALISASI DAN INOVASI: KUNCI TRANSFORMASI TOKO KELONTONG BAPAK FAUZAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING UMKM LOKAL
Oleh: Rama Satria, Dewi Aulia, Aprilia Tri Kurniawati, Ayunda Febri Kinanti, Rieke Nova Ramadhani | Dosen Pembimbing Lapangan: Lutfi Agung Swarga, S.T., 

 (Sumber: Pibadi)
 (Sumber: Pibadi)

Di tengah berkembangnya era digital, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia dihadapkan pada tantangan besar untuk beradaptasi agar tetap kompetitif. Transformasi toko kelontong milik Bapak Fauzan di Dusun Sawo, Desa Sawo, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto menjadi bukti nyata bahwa digitalisasi dan inovasi bukanlah sekadar jargon, tetapi sebuah kebutuhan untuk memperkuat fondasi usaha tradisional dalam menghadapi persaingan masa kini.
Sebelum intervensi, toko Bapak Fauzan menghadapi berbagai kendala manajerial dan tata kelola yang kurang terstruktur. Melalui pendampingan yang menyeluruh, toko kelontong tersebut kini mengalami perubahan signifikan baik secara fisik, manajerial, maupun digital. Penataan ulang tata letak toko membuat suasana menjadi lebih rapi dan profesional, sehingga memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pelanggan dalam bertransaksi. Branding toko pun ditingkatkan dengan pemasangan banner dan logo usaha yang merefleksikan identitas kuat bisnis lokal ini.
Adapun peran yang tak kalah krusial adalah kemajuan pada aspek keuangan dan pemasaran digital. Bapak Fauzan mulai menerapkan pencatatan pemasukan dan pengeluaran harian secara rutin, kemudian mengintegrasikan penggunaan akun WhatsApp Business serta mendaftarkan toko ke Google Maps. Langkah ini meningkatkan aksesibilitas dan eksistensi toko secara online, memungkinkan toko dikenal lebih luas oleh masyarakat sekitar dan pelanggan potensial baru.
Transformasi ini membawa dampak positif bukan hanya pada peningkatan omzet dan efisiensi pengelolaan toko, tetapi juga pada semangat berwirausaha sang pemilik. Digitalisasi berhasil menyentuh aspek strategi pemasaran dan pelayanan pelanggan secara kontemporer tanpa menghilangkan nilai-nilai lokal yang pernah ada.
Pelajaran utama dari keberhasilan ini adalah pentingnya pendampingan berkelanjutan yang mampu menggabungkan transfer ilmu manajerial dan literasi digital dengan pendekatan yang kuat pragmatis dan sesuai konteks lokal. Pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha harus bersinergi menciptakan ekosistem yang mendukung percepatan digitalisasi UMKM di berbagai wilayah, sejalan dengan agenda pembangunan desa digital dan penguatan ekonomi kreatif nasional.
Dengan digitalisasi sebagai penggerak utama, UMKM lokal seperti toko kelontong Bapak Fauzan bukan lagi sekadar pelaku ekonomi mikro, melainkan juga agen perubahan yang mampu bersaing dalam perekonomian modern. Ini adalah kisah yang inspiratif sebagai harapan bagi kemajuan usaha rakyat yang mandiri, adaptif, dan inovatif di era digital.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun