Mohon tunggu...
Rama Pradipta
Rama Pradipta Mohon Tunggu... Lainnya - Social Media

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Perubahan Iklim, Masa Depan yang Suram atau Harapan yang Tertanam?

24 November 2024   13:48 Diperbarui: 29 November 2024   12:36 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UNSPLASH/ELLA IVANESCU

Perubahan iklim terjadi sekarang. Apa yang kita lakukan hari ini menentukan masa depan generasi mendatang.

Perubahan iklim telah menjadi isu global yang dampaknya semakin terlihat dari hari ke hari. Naiknya suhu bumi, mencairnya es di kutub, hingga meningkatnya intensitas bencana alam adalah gejala yang tidak bisa lagi diabaikan. Namun, persoalan ini bukan sekadar krisis lingkungan, melainkan juga ancaman multidimensi terhadap ekonomi, kesehatan, dan stabilitas sosial di seluruh dunia.

Fakta dan Tren Perubahan Iklim

IPCC
IPCC

1. Pemanasan Global yang Tak Terbendung
Laporan IPCC 2023 menunjukkan suhu global telah meningkat 1,1C sejak era pra-industri. Jika emisi gas rumah kaca terus meningkat, bumi diperkirakan akan melewati ambang batas kritis 1,5C pada awal 2030-an. Pemanasan ini memperparah fenomena cuaca ekstrem, seperti:

  • Gelombang Panas: Pada 2023, Eropa mengalami suhu tertinggi sepanjang sejarah, mencapai 48C di beberapa wilayah.

  • Banjir Besar: Di Asia Selatan, hujan deras memicu banjir yang merenggut ribuan nyawa dan menghancurkan infrastruktur.

2. Dampak pada Ekosistem
Ekosistem alami yang telah bertahan ribuan tahun kini berada di ambang kehancuran. Hutan Amazon, yang dijuluki "paru-paru dunia," kehilangan jutaan hektare setiap tahun akibat deforestasi dan perubahan iklim. Di lautan, kenaikan suhu menyebabkan pemutihan terumbu karang yang mengancam keanekaragaman hayati laut.

3. Implikasi Sosial-Ekonomi
Perubahan iklim tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga memperparah ketimpangan global. Negara-negara berkembang, yang kontribusinya terhadap emisi relatif kecil, justru paling rentan menghadapi dampaknya. Krisis ini memicu:

  • Kelaparan dan Kekeringan: Tanah pertanian menjadi tidak subur, mengancam ketahanan pangan.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Nature Selengkapnya
    Lihat Nature Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun