Tangerang, Banten — Telah diselenggarakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) atas kolaborasi tim mahasiswa Program Studi Bisnis Digital dan dosen pembimbing Universitas Yatsi Madani, serta mendapat dukungan penuh dari Pondok Pesantren Darussalam Poris Jaya sebagai tuan rumah. Kegiatan ini berhasil menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Yaitu salah satu bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berfokus pada penerapan ilmu pengetahuan untuk memajukan masyarakat secara langsung.
Acara bertema “Penguatan Literasi Keuangan dan Manajemen Risiko Keuangan Bagi Santriwati: Meneladani Khadijah & Aisyah R.A” ini bertujuan membekali para santriwati dengan pemahaman literasi keuangan dan manajemen risiko yang kuat, dengan mengambil role model dari figur Muslimah teladan.
Kegiatan yang berlangsung pada Jum'at, 27 Juni 2025 ini disambut antusias oleh para santriwati Pondok Pesantren Darussalam. Hadir pula Ibu Ela Nurlaela, S.E., M.M. selaku dosen manajemen risiko, serta Ibu Yanti Susanti, S.E., M.M. sebagai dosen manajemen keuangan dari Universitas Yatsi Madani. Keduanya memberikan paparan materi yang komprehensif dan mudah dipahami, disesuaikan dengan konteks kehidupan santri.
Dalam sambutannya, Nesya Angelita selaku ketua pelaksana juga menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap pentingnya literasi keuangan sejak dini, terutama bagi generasi muda Muslimah. “Santriwati tidak hanya memahami cara mengelola uang, tetapi juga menyadari pentingnya menghindari gaya hidup konsumtif,” ujarnya.
Kegiatan ini juga diisi dengan berbagai sesi interaktif, termasuk sambutan pembuka dan pemaparan materi dari perwakilan mahasiswa, yaitu Nahrul Hayat dan Nova Abbas. Keduanya memaparkan materi mengenai cara mengelola keuangan sejak dini dan mitigasi risiko dalam kehidupan & keuangan, diikuti oleh sesi tanya jawab yang disambut antusias para santriwati.
Materi yang disampaikan mencakup mendorong kebiasaan menabung tidak hanya untuk membeli barang, tetapi juga sebagai persiapan kondisi darurat. Selain itu, mencatat pengeluaran dianggap krusial untuk mengetahui alur keluar-masuk uang, memungkinkan identifikasi area penghematan dan pola pengeluaran yang tidak efisien. Selanjutnya, materi ini juga membahas strategi mitigasi risiko keuangan, serta mengajarkan bagaimana mengidentifikasi potensi ancaman terhadap keuangan mereka.
Para santriwati aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab dan diskusi. Beberapa di antara mereka mengungkapkan ketertarikan untuk mulai menerapkan ilmu yang didapat, terutama bagaimana mengelola uang saku dengan baik. “Kita jadi tahu gimana cara mengatur uang, cara irit dan menggunakan uang sesuai kebutuhan, dan jadi bisa lebih hati-hati lagi karena sudah mengetahui akibatnya kalau kita boros,” ujar salah satu santriwati.
Kegiatan PKM ini diharapkan tidak hanya memberikan bekal pengetahuan teoritis, tetapi juga menginspirasi para santriwati untuk menjadi pribadi yang mandiri, cerdas finansial, dan mampu mengambil keputusan bijak dalam menghadapi tantangan ekonomi di masa depan, sejalan dengan semangat yang dicontohkan oleh Khadijah dan Aisyah R.A.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI