Jalaluddin sang maestro taqiah.
Kenal tidak dengan pria dalam gambar diatas? Masa gak kenal? Jalaladdin Rakhmat namanya. Tokoh kontroversi ini dikenal lumayan luas di negeri ini akibat sepak terjangnya yang sensasional. Kadang menghina tokoh sunni, kadang memuji. Tergantung dimana dia berada.
Biodata
Menurut wikipedia seorang Jalaluddin Rakhmat itu adalah:
-Jalaludin Rakhmat (lahir di Bandung, 29 Agustus 1949; umur 69 tahun) adalah cendekiawan dan politisi dari PDI-P.
-Lama menjadi dosen di Universitas Padjajaran, pada tahun 2014 ia terpilih menjadi anggota DPR-RI periode 2014-2019 dan aktif menjadi anggota Komisi VIII (agama dan sosial).
-Jalaludin Rakhmat mendapatkan gelar master komunikasi dari Iowa State University dan doktor ilmu politik dari Australian National University.
-Mulai tahun 1978 dia bergabung dengan Universitas Padjajaran sebagai staf pengajar.
-Setelah pensiun sebagai dosen, pada tahun 2013 dia memutuskan terjun ke dunia politik dan bergabung dengan PDI-P. Dia memilih partai tersebut karena menurutnya hanya PDI Perjuangan yang membela kaum minoritas.
-Jalaludin muda dibesarkan di kalangan Nahdatul Ulama, dan kemudian aktif di gerakan Muhammadiyah.
-Pada saat ini dia lebih dikenal sebagai tokoh Syiah di Indonesia. Dia ikut membidani salah satu organisasi Syiah di Indonesia, yaitu Jamaah Ahlulbait Indonesia (Ijabi) pada awal Juli 2000.
Gagal ngantor di Senayan.
Dipastikan Jalaluddin Rakhmat gagal di Pileg 2019 ini. Sebelumnya santer dia disebut2 calon kuat Mentri Agama pada kabinet Jokowi-JK 2014, namun kandas.
2019 tragisnya dia gagal pula ke Senayan. Hanya di DPR lah tempat dia membela kepentingan kaum minoritasnya yang diklaim 3 juta jiwa (Menurut data penganut Syiah tidak sebesar itu). Wajar dia meminta link ke kekuasaan karena ajaran Syiah yang dianut Jalaluddin Rakhmat dan pengikutnya adalah Syiah Rafidhah 12 imamiah ala Iran, yang sering terciduk melakukan penghinaan pada Keluarga dan Sahabat Rasulullah.
Semoga Jalaluddin Rakhmat masuk radar komisaris BUMN, karena hanya itulah harapan beliau. Siapa tau nanti kalau dapat jabatan baru, bisa dapat gantinya si Emilia (sang mantan).