Mohon tunggu...
Gilang Ramadhan
Gilang Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Mantan Guru • S1 Bahasa dan Sastra Indonesia • Bergiat di Kembara Rimba dan Salam Semesta • Warga Gg. Mangga Garis Lurus

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Denting Gelas Kosong

7 Mei 2018   05:50 Diperbarui: 7 Mei 2018   16:03 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pinterest.com

Tak ada yang istimewa sampai dini hari. Cahaya lampu yang muram bertebaran di antara meja dan kursi, di antara pohon-pohon dan sampah juga. Sementara malam berdenting di gelas kosong, orang-orang sibuk mengembalikan diri dari sebuah negara yang mengambang di udara.

*

Sebentar lagi anak-anak meraih ranselnya, membungkus dunianya seperti sampah, dan membuangnya ke dalam dirinya sendiri. Tapi masih dini hari. Di sini dingin berembus dari listrik dan baling-baling dalam keranjang. Tak ada embun. Tak ada kabut. Tak banyak yang kunikmati selain sebuah lagu yang diputar berulang-ulang, seperti hari-hari kita, seperti sesuatu yang tak ingin kita ungkapkan secara langsung dengan cara yang sama.

*

Aku mengetuk-ngetuk gelas kosong, sepi berjatuhan di sana, dan aromanya seperti kulit yang terbakar. Seekor lelawa terbang di ruang tamu. Ia kehilangan tidur dan kamarnya setelah berusaha mencari buah di kota. Sementara aku, telah lama tidur membenci mataku.

*

Lagu yang kuputar tak ingin berhenti sampai matahari tumbuh di puncak rumahku, tanpa embun dan kabut, sampai rasa sakit yang ditaburkannya terbakar bersama debu-debu di udara.

*

Di gelas kosong itu, kesedihan berdenting dan membeku seperti gula batu. Dan pada akhirnya, aku menikmatinya sebagai teh manis yang hangat di pagi hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun