Mohon tunggu...
Ramadhan Fadhillah
Ramadhan Fadhillah Mohon Tunggu... Insinyur - Penyuka Seni

Hobi dengar musik dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bansos? Sorry ye, Sorry ye!

7 Februari 2024   10:12 Diperbarui: 7 Februari 2024   10:22 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bansos Presiden Jokowi/ dokomen detik/Dimuat detik.com

Presiden Jokowi kembali akan mengguyur masyarakat Indonesia dengan bansos berupa Bantuan Tunai Langsung (BLT). Jokowi akan menurunkan BLT untuk bulan Januari, Februari dan Maret, masing-masing 200 ribu rupiah. Dan akan dirapel BLT tersebut untuk ketiga bulan tersebut pada awal bulan Februari. Anggaran yang dibutuhkan untuk bansos ini mencapai 11,2 triliun rupiah. Dan akan ada 18,8 juta orang yang akan menerima bansos yang akan diturunkan di masa kampanye ini.
Menurut Mentri Keuangan, Sri Mulyani dana bansos ini berasal dari APBN, dan sudah disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat di Senayan. Sri Mulyani juga mencatat untuk alokasi bansos untuk tahun ini sudah dianggarkan dari APBN 2024 senilai 496 triliun rupiah. Jumlah itu bertambah sekitar 20 triliun rupiah dibandingkan 2023.

Pemberian Bansos Presiden Jokowi ini, sesungguhnya sangat baik, yaitu untuk mengurangi beban masyarakat dengan adanya potensi gagal panen, tetapi disitulah letak permasalahannya. Apabila selalu dimanjakan dengan bansos, ini sama saja dengan melestarikan kemiskinan. Rakyat akan malas bekerja. Mendingan tidur-tidur saja, bukankah ada bansos. Belum lagi, bansos beras, bansos sembako dan bansos BBM.
Mungkin Presiden Jokowi tidak memanjakan masyarakat dengan bansos, tetapi memberikan lapangan kerja. Kalau mereka bekerja, mereka akan produktif, mereka tidak perlu bansos lagi. Kita tidak lagi melestarikan kemiskinan. Anak-anak mereka bisa sekolah, dan ini juga bisa memutus rantai kemiskinan. Dan mereka bisa katakan, "Bansos? sorry ye, sorry. ye".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun