Mohon tunggu...
Vikanova Bintang
Vikanova Bintang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi

Hallo perkenalkan saya Vikanova Bintang seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi. Hobi saya bermain alat musik dan saya adalah salah satu cat lovers. Di sela-sela waktu, saya mencoba berbagai hal baru termasuk bagaimana cara menulis berita dengan baik dan benar.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Harmoni Kegigihan: "Kisah Inspiratif Aldo, Sang Pelatih Paduan Suara, Meniti Jalan Menuju Beasiswa Unggul di Kanada"

17 Mei 2024   21:56 Diperbarui: 17 Mei 2024   22:02 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aldo Ginting di Kanada/dokpri

Di balik gemerlap panggung dan sorotan lampu, terdapat kisah inspiratif seorang pelatih paduan suara yang menembus batasan dan mencapai puncak mimpi. Aldo Randy Ginting, nama yang begitu indah, seindah kisah hidupnya memancarkan cahaya kegigihan yang menginspirasi banyak orang.

Aldo, seorang pelatih paduan suara dari Telkom University Choir dan beberapa paduan suara lainnya di Bandung, telah menjalani perjalanan yang penuh warna untuk mencapai puncak pendidikan musiknya. Ia baru saja meraih beasiswa Master of Music in Literature and Performance dalam jurusan choral conducting di Western University di London, Ontario, Kanada. Namun, pencapaian ini tidak datang begitu saja, di baliknya tersimpan rintangan yang menguji tekad dan ketekunan seorang Aldo.

Awalnya, Aldo tidak pernah terpikirkan untuk melanjutkan pendidikan tinggi dalam bidang musik, terutama karena di Indonesia tidak banyak universitas yang menawarkan program studi choral conducting. Namun, tekadnya untuk mengasah bakat dan pengetahuannya dalam dunia musik tidak pernah pudar. Dengan gigih, ia mencari alternatif di luar negeri, di mana ia kemudian menemukan Western University sebagai destinasi impian.

"Awal mulanya gak pernah terpikirkan buat saya bisa belajar dan ada keinginan untuk belajar ke luar negeri untuk musik, karena di Indonesia sendiri tidak ada universitas dengan jurusan choral conducting atau dalam bidang kepemimpinan paduan suara", ujar Aldo.

Namun, perjalanan menuju Western University tidaklah mudah. Aldo harus melewati berbagai rintangan, mulai dari persyaratan ketat universitas hingga tantangan keuangan yang tidak sedikit. Budget yang pas-pasan menjadi salah satu penghalang besar baginya, terutama karena ia bergantung pada beasiswa untuk mewujudkan mimpinya.

Meskipun begitu, Aldo tidak pernah menyerah. Ia terus mengajar paduan suara melalui pengalaman yang dimilikinya di Telkom University Choir, serta berbagai pengalaman ia dalam konser dan kompetisi paduan suara baik di Asia maupun Eropa saat ia berada di bangku perkuliahan. Keberhasilannya membawa Telkom University Choir meraih juara di kompetisi Asia dan Eropa menjadi bukti akan dedikasinya dalam bidang musik.


Ketika pandemi melanda dan semuanya beralih ke format online, Aldo melihat peluang untuk terus mengasah keterampilannya. Ia memanfaatkan waktu dengan mengikuti berbagai program beasiswa Master of Music meskipun hal itu tidaklah mudah bagi seorang yang memiliki latar belakang ilmu komunikasi. Ia juga harus mengejar berbagai kursus bahasa Inggris dan persiapan tes IELTS untuk meng-apply beasiswa tersebut.

"Saya cukup lama ya mencari kampus yang menyediakan beasiswa musik, karena pertama kali saya mencari di Eropa requirements-nya cukup ketat yaitu tidak bisa menerima sarjana di luar bidang Pendidikan musik itu sendiri.", Ucap Aldo.

Setelah setahun memikirkan langkah berikutnya, Aldo akhirnya mendaftar ke berbagai universitas di Amerika dan Kanada dan ia pun diterima di beberapa universitas ternama dunia seperti University of British Colombia, Western University, Missouri State University, dan California Baptist University. Aldo pun akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan musiknya di Western University Kanada. Dengan bantuan dana dari berbagai pihak, termasuk gereja, keluarga, sahabat, dan komunitas paduan suara, ia berhasil meraih beasiswa yang ia idamkan.

Kini, Aldo telah menempuh setengah perjalanan studinya di Western University, Kanada. Ia sangat bersyukur bisa belajar di kota musik pertama di Kanada, di mana lingkungan akademiknya sangat suportif. Ia berharap ilmu yang ia dapatkan bisa membawa pengaruh positif bagi paduan suara yang ia latih, serta bagi perkembangan musik Indonesia secara keseluruhan.

Dengan doa dan dukungan dari berbagai pihak, Aldo berharap dapat menyelesaikan pendidikan musiknya di Kanada pada pertengahan tahun 2025. Baginya, pendidikan ini bukan hanya tentang memperoleh gelar, tetapi juga bagaimana ia bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan musik di tanah air. Kisah perjuangannya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak pernah menyerah pada impian mereka, meskipun rintangan yang dihadapi terasa berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun