Jakarta (23/04/15). Â "Culik aku dwonk kakak" salah satu jargon bagi para backpacker apabila membutuhkan nge'trip. Backpacker adalah gaya perjalanan menggunakan tas ransel dengan merencanakan biaya perjalanan yg low budjet tetapi dapat menutup penguaran perjalanan. Gaya perjalanan Backpacker tidak seperti nekat travel yang tidak merencanakan perjalanan dan berujung ngegembel, karena seorang backpacker adalah smart traveller.
[caption id="attachment_358984" align="aligncenter" width="960" caption="Rombongan BPJ"][/caption]
Backpacker Jakarta (BPJ) yang beranggotakan lebih dari 15.000 member yang tercatat dalam group Facebook BPJ pada tanggal 29 maret 2015 mengadakan perjalanan ke bogor  bertemakan "Trip To Museum". Apabila melihat ittenery yang dibuat oleh koordinator trip (Bro Endy, Bro Soza dan Sist Berlian) perjalanan trip ke bogor ini tidak hanya ke museum yang ada di bogor (Museum tanah dan Museum Zoologi) tetapi juga ke 2 (dua) curug yaitu curug ngumpet dan curug goa lumut.
[caption id="attachment_358985" align="aligncenter" width="769" caption="BPJ ke Museum"]
Berdasarkan data di group facebook Backpacker jakarta, jumlah peserta yang mendaftar berjumlah 90 orang lebih. Bagi Backpacker Jakarta jumlah tersebut merupakan jumlah yang biasa apabila jenis trip yang diadakan adalah jenis ODT (One Day Trip) dan City Tour. Tetapi pada kenyataannya yang hadir hanya dikisaran 70an orang  dan berkurangnya peserta trip pada saat hari H juga merupakan kejadian yang biasa.
[caption id="attachment_358986" align="aligncenter" width="960" caption="BPJ naek Angkot (foto Adhi Firmansyah)"]
Saya berangkat dari Cikeas-Gunung Putri pukul 05.45 WIB menggunakan angkutan umum 121 (Angkot berwarna biru) jurusan cilengsi - kampung rambutan berbiaya Rp.8.000,. Dilanjutkan menggunakan angkutan umum 112 (angkot berwarna biru) jurusan kampung rambutan - depok, dimana saya turun di stasiun Universitas Indonesia berbiaya Rp.5.000. Dari Stasiun Universitas Indonesia dilanjutkan dengan Kereta Commuter Line kerah bogor dengan biaya Rp.7.500. Â Sampai Stasiun Bogor pukul 07.45 WIB, dimana saya lebih cepat 45 menit dari jadwal ngumpul peserta yaitu pukul 08.30 s/d 09.30 WIB di dalam Stasiun Bogor.
[caption id="attachment_358989" align="aligncenter" width="960" caption="Di pelataran Museum tanah"]
Pada pukul 09.45 WIB kami berangkat ke Museum Tanah dari Stasiun Bogor menggunakan 6 (enam) Angkot yang kami carter. Sampai Museum Tanah pukul 10.00 WIB, Museum Tanah adalah tempat menyimpan model tanah sebagai koleksi beragam macam tanah yang ada di Indonesia. Koleksi yang ada sebagai sumber informasi dalam sumberdaya tanah untuk mendukung pembangunan sektor pertanian. Koleksi museum tanah terdiri dari bermacam tanah yang disajikan dengan ukuran kecil berupa makromonolit, bermacam bebatuan, contoh pupuk, perangkat penguji tanah, maket, peta-peta dan alat survei tanah. Koleksi museum Tanah terbagi ke dalam enam bagian, yakni monolit, batuan, peta-peta, peralatan survey dan juga teknologi pengolahan tanah. Sayangnya Museum Tanah kurang terawat dan ada beberapa etalse yang kosong / tidak terisi koleksi museum. Semoga kedepannya Museum Tanah dapat lebih dikenal dikalangan pelajar dan hasil penjualan tiket dapat membantu merawat koleksi museum.
[caption id="attachment_358988" align="aligncenter" width="960" caption="Melihat Kerangka Ikan Paus Biru (Museum Zoologi)"]
Kami tidak lama di Museum Tanah hanya sekitar 45 menit kemudian dilanjutkan ke Museum Zoologi yang berada di dalam Kawasan Kebun Raya Bogor yang memiliki koleksi yang berkaitan dengan dunia satwa seperti berbagai spesimen yang diawetkan maupun fosil hewan. Koleksi ilmiah yang dimiliki museum ini meliputi beberapa kategori antara lain: mamalia, ikan, burung, reptil dan amphibi, moluska, serangga, dan invertebrata lain yang bukan moluska dan serangga.