Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 101 x Prestasi Digital Competition (68 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kandang Macan 'Skadron 14' Calon Kuat Sarang Sang Elang Jet Tempur F-15 EX

25 Desember 2021   13:29 Diperbarui: 25 Desember 2021   13:59 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Skadron wing tempur ini terbentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri/Kepala Staf Angkatan Udara, Nomor: Skep/135/VII/1962 tanggal 1 Juli 1962 tentang pembentukan Skadron Udara 14.

Peresmian Skadron wing tempur ini dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 1962 bertempat di PAU Kemayoran dengan komandan pertamanya Mayor Udara Roesman.

Kandang sang macan ini menyandang predikat sebagai skadron tempur sergap (striker interceptor) pada jajaran Wing Operasional (Wing Ops) 300 di bawah Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas). 

Pesawat tempur yang berpangkalan di skadron 14 termasuk paling canggih di eranya dengan kecepatan diatas mach 2 yaitu MIG-21 Fishbed. Jet tempur ini menjadi alutsista udara yang memberi daya getar TNI AU untuk meruntuhkan mental Belanda agar mundur dari Irian Barat. 

Jet tempur legendaris ini berjasa bagi Indonesia karena ikut terlibat dalam Operasi Trikora, Operasi Dwikora dan Operasi Tumpas. Namun, akhirnya MIG-21 Fishbed pensiun menyusul kekurangan suku cadang pada akhir 1970-an sejak peristiwa G30S/PKI. 

Hal tersebut membuat Departemen Pertahanan dan Keamanan berfikir untuk mengakuasisi jet tempur lain untuk mengaktifkan kembali unsur pertahanan udara ini. 

Penggantinya adalah F-86 Avon Sabre melalui proyek "Garuda Bangkit" dengan mendatangkan 23 unit pada tahun 1973. Avon Sabre merupakan hibah bekas pakai, dimana 18 dari Australia, sedangkan 5 sisanya datang dari Malaysia.

Avon Sabre mulai menjadi unsur organik Komando Satuan Buru Sergap (Kosatsergap) Skadron 14 pada tanggal 10 Mei 1974 yang disebut dengan Satuan Buru Sergap F-86 Avon Sabre (Satsergap-86). 

Hadirnya pesawat tempur era perang korea Avon Sabre merupakan langkah mundur, karena TNI AU sebelumnya memiliki jet tempur MIG 21 Fishbed. Tapi karena kondisi Alutsista TNI AU pasva berakhirnya Orde Lama begitu memprihatinkan, pengadaan ini merupakan cara terbaik.

Skuadron 14 pun mendapatkan angin segar dimana pada tanggal 21 April 1980 TNI AU menerima kedatangan pesawat tempur baru F-5E/F Tiger II buatan Northrop, AS. Sang macan dibawa ke Indonesia diangkut dengan pesawat C-5A Galaxi dalam bentuk pretelan yang kemudian dirakit di Indonesia dibawah supervisi Northrop. 

Jet tempur F-5E/F Tiger II ditempatkan di skuadron 14 pada tanggal 5 Mei 1980. Sang macan sebagai pesawat buru sergap untuk menggantikan pesawat-pesawat Avon Sabre karena telah dinyatakan habis jam terbangnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun