Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 101 x Prestasi Digital Competition (68 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sorry, Say Good Bye: Sukhoi SU-35 Gagal Jadi Milik Indonesia

23 Desember 2021   20:52 Diperbarui: 23 Desember 2021   21:26 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sukhoi SU 35 Kemungkinan besar Gagal di akuasisi Indonesia I Sumber Foto : wallpaperbetter.com

Dalam minggu ini fans boy Rusia dibikin menangis mewek Bombay. Ada kumungkinan besar pembelian Sukhoi SU-35 bakal batal total. Hal ini bisa membuat para fans boy, guling-gulingan dilantai karena dambaan mereka yakni pesawat tempur heavy fighter SU-35 Super Flanker gagal diangkut.

Isu kegagalan pengadaan SU-35 Super Flanker memang dalam setahun terakhir telah merebak sejak RAPIM TNI AU 2021 yang digelar 18 Februari 2021.

Dimana pada RAPIM tersebut dalam kata sambutan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo tidak menyebutkan Sukhoi SU-35 dalam rencana pengadaan Alutsista TNI AU kedepan.

Marsekal Fadjar Prasetyo malah membuat geger dengan menyebutkan akan mengakuasisi 36 jet tempur multirole fighter Rafale dan heavy fighter F-15 seri terbaru F-15 EX sebanyak 8 unit. Tau lah bagaimana legendnya F-15 Eagle dengan rekor 100 kemenangan di udara.

Bahkan setelah kabar itu merebak, isu CAATSA disangkut pautkan dengan tidak disebutkannya SU-35 Super Flanker dalam rencana pembelian kedepan.

Sejatinya yang terdampak tidak hanya Sukhoi SU-35 Super Flanker saja, F-16 Viper dapat dikatakan tersisih dari pandangan para pengambil keputusan di Kemenham RI dan TNI AU. Hal ini bagaikan sebelum jadian udah ada yang nikung duluan....sedih....

Kegagalan Sukhoi SU-35 Super Flangker dipertegas kembali oleh Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat berbincang dengan media massa pada acara Press Tour dan Media Gathering, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 22 Desember 2021.

Dikutip dari Antara, "Sukhoi Su-35 dengan berat hati ya kita harus sudah meninggalkan perencanaan itu karena kan kembali lagi dari awal kita sebutkan bahwa pembangunan kekuatan udara sangat bergantung dari anggaran," jelas Fadjar Prasetyo.

Berarti terkait penjelasan tersebut rencana pembelian Sukhoi Su-35 Super Flanker akan ditinggalkan. Ini akan bakal bikin shock para fansboy Rusia....lap mana lap....

Menurut KASAU, bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto telah memberikan penjelasan kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas mengenai anggaran pengadaan pesawat tempur yang akan digunakan hingga 30-40 tahun ke depan. 

Sukhoi SU-35 Super Flanker di dalam renstra memang tidak ada. Renstra alutsista udara memang buah pikiran TNI AU dan Pak Menhan yang memberi masukan.

Bahkan, Mantan Pangkogabwilhan II ini memberi bocoran kepada awak media yang diundang, tim dari F-15 EX sudah menemuinya untuk membahas rencana pengadaan pesawat tempur tersebut. Bener-bener cara menikung yang aduhai, bagaikan ketika ngebut di tikungan 10 di sirkuit Mandalika terus ada yang nyalip.

Katanya sih, Jet tempur Boeing F-15 EX Amerika Serikat sudah lama diincar Indonesia untuk memperkuat TNI AU. Mungkin itu kisah duluuuuu !!!! apa daya isi dompet nggak cukup, kali ini mungkin cukup.

Buat para pecinta dirgantara sih, pembelian F-15 EX menjadi angin segar bagi TNI AU. Bayangin F-15 yang legendaris itu bagaikan truk terbang dengan daya angkut senjata yang besar dan kecepatannya diatas mach 2.

Pengadaan F-15 EX dan Rafele dengan meninggalkan SU-35 bagi Indonesia akan memperkuat keamanan udara Indonesia. Dimana saat ini Indoensia hanya memiliki armada sekitar 72 pesawat tempur, termasuk 33 F-16 campuran model A/B dan C/D, lima Su-27, 11 Su-30 dan 23 Hawk 200.

---

Buat kalian para fans boy Rusia jangan bersedih, belum tentu ini final. Indonesia sebelumnya telah menjalin kontak dengan Rusia untuk membeli 11 unit pesawat tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia. Nilai kontrak yang disepakati Kementerian Pertahanan pada 2018 mencapai US$ 1,14 miliar. 

Bisa jadi ini masih tarik ulur saja. Pada 2018 saja rencana membeli 11 SU-35 sebagian pembiayaan dengan menggunakan komoditi pertanian termasuk kerupuk. Semester awal 2017 Indonesia pun mendapatkan hibah 24 jet tempur F-16 type C/D walaupun TNI AU menambah biaya peningkatan agar setara F-16 type blok 52.

Apalagi pembelian 36 unit Rafale plus 8 unit F-15 terealisasi, apakah Indonesia mampu beli cash ?

Salam Hangat Andri Mastiyanto

Twitter I Instagram I Blog I mastiyan@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun