Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 101 x Prestasi Digital Competition (68 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Ini Dia Artikel Utama (Headline) Kompasiana yang di Comot Youtuber

28 Maret 2021   10:36 Diperbarui: 28 Maret 2021   11:26 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pribadi menggunakan Canva

Semenjak hadirnya media sosial seperti youtube, instagram, twitter, facebook, tik-tok, ome tv dan lainnya membuat para content cretaor berlomba-lonba membuat content yang menarik.

Beberapa content creator mendapatkan penghasilan dari content yang dia buat. Bahkan diantaranya merupakan content creator yang spesifik interest, misal ; politik, olahraga, film, beauty, sport dan militer.

Salah-satu channel youtube yang spesial membahas content militer ialah Sang Patriot (DI SINI). Content militer yang Sang Patriot telah buat sebanyak 151 video. Buat daku yang pecinta militer tentunya akan sangat membantu bagi para militer lovers mendapatkan informasi.

Daku acapkali melihat content militer yang dibuat oleh Sang Patriot karena tampil di timeline youtube ku. Bisa jadi karena daku sering kali melihat content militer akhir disuguhkan oleh youtube content-content yang sering daku kunjungi.

Betapa kagetnya daku, ketika ada video youtube yang memiliki judul agak mirip dengan artikel utama (headline) Kompasiana yang pernah daku buat. Video Youtube itu berjudul 'JEPANG KECEWA!! F-16 Viper AMERIKA Gagal Dibeli INDONESIA' dimana judul artikel ku 'F-16 Viper Gagal Dibeli Indonesia, Ini Alasannya'


Video Youtube berdurasi 9 menit ini di unggah 14 maret 2021 selisih 2 (dua ) hari dari artikel ku yang membahas gagalnya Indonesia mengakuasisi F-16 Viper. Jumlah viewernya terbilang lumayan yakni sekitar 41.507 view (28 maret 2021)

Awalnya daku hanya tertarik melihat videonya karena berfikir akan ada perspektif lain mengenai gagalnya pembelian sang burung besi tanpa melihat keterangan video nya.

Baca juga ; F-16 Viper gagal Dibeli Indonesia, ini Alasannya

Pada saat daku menonton videonya, kok ada kejanggalan ! kata-kata yang terucap dari sang youtuber ini begitu persis dengan kata per kata yang ada didalam artikel buatan ku. Bahkan Youtuber ini lupa mengedit Sub - Sub Judul dan dengan menyebutkan kata 'Penulis' didalam videonya sesuai dengan menyebut diri ku didalam artikel dengan menggunakan kata 'Penulis'.

Deskripsi ; Screenshoot keterangan Video I Sumber Foto : Youtube Sang Patriot
Deskripsi ; Screenshoot keterangan Video I Sumber Foto : Youtube Sang Patriot
Dalam benak ku langsung berkata 'Plagiat'. Langsung daku melihat keterangan videonya dan ternyata begitu ceroboh sang Youtuber ini dimana terdapat keterangan ;

Baru-baru ini tersiar kabar Kemenhan RI mulai tahun ini (2021) hingga 2024 akan segera mereliasasikan akuasisi berbagai alutsista modern secara bertahap.  

TNI AU dikabarkan akan mendapatkan jatah pesawat tempur multi role combat F15 EX dan Desault Rafale, Radar GCI3, pesawat berkemampuan Airbone Early Warning, pesawat multi role tanker platform, pesawat angkut Hercules C 130 J, dan unmanned combat AERIAL vehicle (UCAV) dengan kemampuan medium altitude long endurance. 

Namun, pesawat tempur yang digadang-gadang akan diakuasisi TNI AU dalam 3 tahun terakhir yakni F-16 Viper tidak ada dalam daftar. F-16 Viper merupakan versi tercanggih dan terbaru dari seri F-16. Ada apa gerangan kok gagal dibeli? 

inilah Sebabnya F-16 Viper Amerika Serikat Gagal di beli indonesia ; 

1. Sinyal Kekecewaan Menko Marvest, Luhut Binsar Pandjaitan. 

2. F-16 Viper Sudah Tidak memenuhi Aspek Psikologis Daya Getar. 

3. Indonesia Membutuhkan Jet Tempur Kelas Heavy Fighter. 

4. Rafale Terdengar Lebih Mumpuni dari F-16 Viper. 

5. Embargo Militer Masih Menjadi Trauma

Jelas Copy Paste di keterangan tersebut dan 5 Sub Judul tersebut jelas-jelas hasil pemikiran daku dan tertuang di artikel yang sama persis. Membuat ku kecewa karena 'Sang Patriot' memasang link sosmed miliknya tanpa mencantumkan link artikel dan nama penulis aslinya.

Akhirnya daku berprasangka buruk bahwa konten-konten yang dirinya upload bisa jadi banyak yang mengambil dari konten lain mentah-mentah, bisa jadi konten-konten Kompasianers. Begitu ceroboh dirinya demi mendapatkan viewers dan mungkin saja penghasilan dari contentnya tanpa menghormati karya orang lain.

Daku mengakui bahwa artikel tersebut terinspirasi dari beberapa berita yang beredar. Tapi, sebagai penulis ketika daku mengutip informasi dari beberapa media secara moral pun daku mencantumkan sumbernya. Dalam artikel yang berjudul 'F-16 Viper Gagal Dibeli Indonesia, Ini Alasannya' daku pun memasukkan link CNBC Indonesia dan Jakarta Greater untuk menghargai sumber informasi.

Lucunya, dua komentar ku di kolom komentar video youtube tidak muncul yang mengingatkan bahwa kata perkata di video tersebut menjiplak mentah-mentah. Dalam komentar tersebut daku pun menyisipkan link artikel.

Yuks hargai karya orang lain, daku pun tidak meminta apa-apa dari sang youtuber 'Sang Patriot' hanya cantumkan saja nama penulis dan link artikelnya.

Pesan teruntuk Kompasianers, sebaiknya bila ada waktu secara berkala searching judul artikel kita yang pernah kita unggah di Kompasiana di Youtube. Bisa jadi ada yang mencomotnya.

---

Salam hangat  Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Instagram I Twitter I web I Email: mastiyan@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun