Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 101 x Prestasi Digital Competition (68 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Peran Aktif Korindo Membangun Terasnya Indonesia di Boeven Digoel, Papua

28 April 2019   20:43 Diperbarui: 28 April 2019   20:45 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : KORINDO menyediakan lahan pertanian bagi masyarakat Boeven Digoel, Papua I Sumber Foto : korindo.co.id

Teras merupakan lokasi terdepan bagi rumah kita yang berfungsi menyambut tamu. Untuk itu teras rumah harus diperhatikan kebersihan, kerapihan, tampilan, dan berbagai aspek yang membuat teras terlihat baik. Itupun yang harus pula diperhatikan sebuah negara terhadap terasnya. 

Kawasan daerah perbatasan merupakan terasnya negara, untuk itu Indonesia sebagai negara menempatkan personil angkatan bersenjata disana. Kawasan perbatasan Indonesia ternyata masih banyak yang memiliki predikat kawasan daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Sehingga kawasan 3T menjadi salah satu prioritas untuk dikembangkan sesuai dengan program Nawacita pemerintahan Presiden Joko Widodo.   

Pemerintah Indonesia dari berbagai era Presiden telah memiliki program masing-masing untuk memperhatikan kawasan 3T. Ada program dari pemerintah yang dilakukan untuk mengentaskan daerah tertinggal, yakni dengan membangun badan usaha milik desa dan produk unggulan desa. Program pemerintah lainnya dengan mengajak pelaku usaha untuk berinvestasi di daerah perbatasan. Dengan meningkatnya investasi maka diharapkan sejalan dengan pembangunan daerah tersebut. 

Tapi apakah cukup peran pemerintah saja ?

Namun, kenyataannya masih banyak masyarakat dalam melihat suatu masalah menyalahkan pemerintah saja, tetapi mereka tidak mau memberi solusi dan ikut terlibat. Sebagai contoh apabila ada kasus demam berdarah yang berulang dilingkungannya, pihak pengurus desa disalahkan kerena efek fogingnya tidak mematikan nyamuk. Padahal masyarakat dilingkungan tersebut yang tidak mau menjaga kebersihan dan masih adanya genangan air tempat jentik nyamuk tumbuh.

Untuk itu perlunya kita memberi apresiasi bagi masyarakat/perusahaan yang mau ikut membantu dan memberi solusi bagi pembangunan kawasan 3T yang menjadi terasnya Indonesia. Salah-satu perusahaan tersebut ialah KORINDO

Deskripsi : PT.Tunas Sawa Erma (TSE), unit usaha Korindo Group meraih Padmamitra Award dalam kategori penanganan keterpencilan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia I Sumber Foto : korindonews
Deskripsi : PT.Tunas Sawa Erma (TSE), unit usaha Korindo Group meraih Padmamitra Award dalam kategori penanganan keterpencilan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia I Sumber Foto : korindonews
Pada tahun 2018 karena kontribusinya bagi negara, KORINDO mendapatkan penghargaan Padmamitra Award melalui salah satu unit bisnisnya yang ada di Papua, yakni PT Tunas Sawa Erma (TSE) dalam kategori penanganan keterpencilan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia. 

Padmamitra Award merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan oleh negara kepada dunia usaha atas kontribusi dan perhatiannya kepada kondisi sosial masyarakat. Penilaian atas performa penerima penghargaan dilakukan langsung oleh Kementerian Sosial Indonesia bersama dengan Forum CSR Kessos.

Unit bisnis KORINDO yakni TSE berhasil meraih penghargaan dalam penanganan keterpencilan melalui program pelayanan kesehatan bagi masyarakat di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). TSE dinilai telah secara konsisten berkontribusi dengan dedikasi tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan melalui implementasi berbagai program Social Contribution (CSC/CSR) di bidang kesehatan.

KORINDO menjadi salah satu contoh sukses dalam mendukung Bangun Perbatasan Jadi Terasnya Indonesia di Boven Digoel dan Merauke, Papua. Meski masih minim infrastruktur di Papua, KORINDO sukses membangun usaha dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pemerintah daerah dan masyarakat sekitar.

_

Pelayanan Kesehatan KORINDO di Boven Digoel

Permasalahan bagi kawasan 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) salah-satunya ialah masalah pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Hal ini tidak terlepas dari peningkatan jangkauan dan perluasan pelayanan kesehatan, termasuk pembangunan kesehatan di daerah-daerah 3T. 

Pada kasus gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua, salah-satunya di Kabupaten Boven Digoel terlihat KORINDO berperan aktif memberikan bantuan dan penyuluhan secara intensif, dimana kasus gizi buruk akhirnya cepat ditangani. Aksi tersebut melalui Klinik Asiki yang dibangun oleh KORINDO. Klinik ini dikelola oleh para dokter dan tenaga medis yang profesional.

Deskripsi : Klinik Asiki yang dibangun oleh Korindo Group di Boeven Digoel, Papua I Sumber Foto : korindo.com
Deskripsi : Klinik Asiki yang dibangun oleh Korindo Group di Boeven Digoel, Papua I Sumber Foto : korindo.com
Deskripsi : bagian dalam ruangan Klinik Asiki I Sumber foto : korindo.co.id
Deskripsi : bagian dalam ruangan Klinik Asiki I Sumber foto : korindo.co.id
Klinik Asiki bertujuan menekan angka kematian ibu melahirkan yang tinggi dan penyakit infeksi tropis yang ada di Papua, seperti malaria, HIV/AIDS, dan TBC di Kabupaten Boeven Digoel. Klinik ini terletak di Desa Asiki, Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel, Papua. Klinik ini mendekatkan lokasi kepada warga yang kurang mampu terutama di pedalaman ataupun daerah terluar dan perbatasan dengan negara tetangga yakni Papua Nugini. 

Fasilitas kesehatan (faskes) ini beroperasi selama 24 jam. Konsep nya tidak hanya melayani setiap pasien yang berkunjung, para dokter pun kerap mengadakan penyuluhan kesehatan malalui sekolah, radio, hingga pelosok desa. 

Deskripsi : Tim Medis melaksanakan pemeriksaan medis dan penyuluhan kesehatan I Sumber Foto : korindonews.com
Deskripsi : Tim Medis melaksanakan pemeriksaan medis dan penyuluhan kesehatan I Sumber Foto : korindonews.com
Untuk daerah yang sulit dijangkau melalui program nya klinik mobile, para tenaga medis dari perusahaan kelapa sawit asal Korea Selatan ini menembus hutan-hutan dan sungai menuju ke pelosok-pelosok desa.

Salah-satu contohnya pada Kamis, 7 Desember 2017 dimana dokter Defiana beserta timnya yang tergabung dalam “Mobile Service” Klinik Asiki mengunjungi warga di pedalaman Papua. Perkampungan-perkampungan di sepanjang tepian Sungai Digoel, di Kabupaten Boven Digoel mereka datangi guna memberikan pelayanan kesehatan. 

Deskripsi : Sungai Digoel yang dilewati tim medis Korindo Group I Sumber Foto : Korindo.co.id
Deskripsi : Sungai Digoel yang dilewati tim medis Korindo Group I Sumber Foto : Korindo.co.id
Bisa dibilang para tim medis harus menempuh tantangan yang berat karena Sungai Digoel yang bermuara di Laut Arafura merupakan salah satu dari 5 sungai terpanjang di Indonesia yang memiliki panjang sungai kira-kira mencapai 546 km. Tidak hanya menyusuri sungai saja mereka juga membawa barang bawaan yang berisi obat-obatan, vitamin, makanan tambahan bergizi serta brosur-brosur kesehatan terangkut semua dalam perahu bermesin tempel, menuju Kampung Obinangge.

Klinik Asiki merupakan klinik utama yang dibangun Korindo Group yang bertujuan meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar. Perusahaan ini pun melengkapi klinik dengan berbagai peralatan modern layaknya rumah sakit di Kabupaten atau di kota besar dan didukung juga SDM yang lebih profesional. Perubahan Untuk Indonesia yang lebih baik mungkin yang diinginkan oleh Korindo Group.

Kontribusi Klinik Asiki di pedalaman Papua akhirnya mendapatkan apresiasi meraih predikat Klinik Terbaik di tingkat Propinsi Papua versi BPJS Kesehatan pada tahun 2017. Bahkan Klinik Asiki ini mendapat penghormatan untuk menghadiri Pertemuan Nasional FKTP BPJS Kesehatan Tahun 2018 pada pertengahan April 2018 lalu di Jakarta. 

_

Korindo Bangun Perekonomian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Boeven Digoel Papua

Kabupaten Boven Digoel, Papua, butuh pembangunan disegala bidang. Tanpa pembangunan ekonomi akan berdampak pada kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) disana. Bagi perusahaan yang bergerak di industri kehutanan kawasan Papua merupakan salah satu daerah yang menjadi primadona karena bentang alamnya yang luas, subur, dan kebanyakan masih belum dimanfaatkan secara maksimal. 

Tapi pembangunan ekonomi tidak bisa memaksa dan merubah sosio budaya masyarakat Papua, pembangunan ekonomi yang harus berubah dari kebiasaan saat ini /Business Us Ussual (BAU). Papua merupakan kawasan dengan kebudayaan yang masih sangat original sebagai salah satu kekayaan budaya nusantara. 

Penerapan prinsip kehati-hatian harus diterapkan oleh industri kehutanan karena masyarakat masih tergantung dengan bentang alam di Kabupaten Boeven Digoel. Bentang alam masih lebih dari 80%,  dimana masih berupa hamparan, hutan, sungai, rawa, gunung.

Untuk itulah, KORINDO mengembangkan konsep industri yang ramah lingkungan melalui pembangunan bidang kehutanan dan perkebunan kelapa sawit. Melalui pembangunan industri tersebut Korindo berkontribusi menyerap tenaga kerja terutama di Papua yang telah menyerap 10.000 tenaga kerja.

KORINDO turut berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur dan pembangunan ekonomi berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD). Khusus untuk kabupaten Merauke dan Boven Digoel berkontribusi PAD mencapai 60%. Patut diketahui industri kehutanan menjadi penyumbang terbesar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Papua, selain industri pertambangan. 

Perusahaan ini melalui divisinya di bidang Perkebunan Sawit yang beroperasi di Boven Digoel giat mendorong perekonomian masyarakat lokal. Tidak hanya itu saja, KORINDO turut  serta meningkatkan ketahanan pangan di daerah tersebut. 

Deskripsi : Lahan sawah milik Korindo Group yang dikelola masyarakat I Sumber Foto : korindo.co.id
Deskripsi : Lahan sawah milik Korindo Group yang dikelola masyarakat I Sumber Foto : korindo.co.id
Divisi Perkebunan Sawit KORINDO menyediakan sebagian lahan operasional kebun sawitnya untuk dijadikan lahan persawahan yang dikelola oleh penduduk setempat. Kontribusi ini diharapkan dapat membantu ketahanan pangan agar mencegah terjadinya kelaparan dengan hadirnya sentra produksi pangan di daerah tersebut. Lahan persawahan yang dikelola masyarakat tersebut seluas 10 hektar.

Bahkan bantuan yang diberikan oleh KORINDO tidak hanya lahan tetapi juga memberikan bantuan pengadaan mesin traktor, pupuk, alat-alat semprot, alat-alat pendukung pertanian lainnya, serta program pembinaan petani agar meraih sukses dalam bertani. 

Kontribusi KORINDO dapat membantu mensukseskan program kerja pemerintahan Jokowi-JK dalam 9 agenda prioritas atau Nawa Cita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa. Jika banyak perusahaan di Indonesia seperti KORINDO bisa jadi pemerataan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia dapat terwujud. 

__________________________________

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto

Web [ DISINI ] , Blog [ DISINI ] , Twitter [ DISINI ] , Instagram [ DISINI ]

Email : mastiyan@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun