Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita Pertamina Mengembalikan Sulawesi Tengah dari Kegelapan

20 Oktober 2018   20:05 Diperbarui: 8 November 2018   12:56 1146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Pertamina Hadir Untuk Mengembalikan Sulawesi dari Kegelapan I Sumber Foto : Olah digital #PertaminaPeduliSulteng

"Kami sempat 24 jam tidak makan, padahal kami sehabis menarik-narik truk yang berisi BBM dan logistik agar dapat melintasi longsoran" ungkap Arya Dwi Paramita mengkisahkan Tim Pertamina berjuang menyalurkan BBM dan logistik di lokasi bencana Sulawesi Tengah

Gempa dan tsunami meluluh lantahkan kota Palu, Donggala, Sigi dan sekitarnya. Banyak pihak yang peduli dan relawan datang ke Sulawesi Tengah dimana banyak orang yang ingin meninggalkan lokasi. PT Pertamina hadir membantu saudara-saudara kita di Sulawesi Tengah.

Kita pun mendengar kisah-kisah bagaimana individu-individu yang berada disana berjuang untuk membantu saudara-saudara yang tertimpa musibah. Ternyata PT.Pertamina  turut berusaha mengembalikan Sulawesi Tengah dari Kegelapan dengan menghadirkan energi, bantuan logistik dan medis disana.

Saya mendengar cerita itu dari Arya Dwi Paramita, eksternal communication manager PT.Pertamina (Persero), bagaimana dirinya pertama kali mendengar bencana, berkoordinasi dan terjun langsung ke tempat bencana. Rabu, 17 Oktober 2018, bertempat disebuah coffe shop di kawasan Jakarta dilangsungkan acara Kompasiana Nangkring bersama PT.Pertamina (Persero) yang bertema "Energi untuk Sulawesi Tengah" ia bercerita.

Dirinya pada jumat sore, 28 oktober 2018, mendengar terjadi gempa dan tsunami Sulawesi tengah. Ia pun mendapatkan kabar bahwa fasilitas Pertamina kondisi nya memperihatinkan. 

Pada hari kejadian gempa dan tsunami Sulawesi Tengah, terminal BBM Donggala salah-satu Terminal BBM (TBBM) untuk memasok BBM ke Sulawesi Tengah terkena dampak, lokasinya TBBM itu tepat dipesisir pantai dekat dengan laut. Lalu pada hari jumat malam dirinya dan tim stand by di kantor pusat. Tanggal 28 september 2018, para pekerja Pertamina di Makasar merespon dengan mengaktifkan Crisis Center, sejak tanggal itulah cerita ini dimulai.

Tindakan Emergancy Pertamina Menghadapi Bencana Sulawesi Tengah

Arya menyampaikan bahwa yang berkerja di Pertamina pasti memahami pada saat terjadi kondisi krisis yang terpenting ialah energi. Akan sangat sulit menjalani kehidupan sehari-hari bila tidak ada energi dalam hal ini Bahan Bakar Minyak (BBM).

Siapapun yang membantu tidak bisa mengirimkan pasokan logistik bila tidak ada bahan bakar minyak. Tim SAR juga tidak bisa membantu warga yang tertimbun karena eksafator tidak bisa berfungsi bila tidak ada Bahan Bakar Minyak jenis solar.

Dirinya berada di Sulawesi Tengah selama satu minggu. Ketika dirinya sampai disana, teman-teman Pertamina yang berjuang di Sulawesi Tengah bercerita kondisi fasilitas Pertamina. Mereka menyampaikan Tim Pertamina yang berada di tempat kejadian bencana harus berusaha mencari SPBU yang masih beroperasi. 

Rekan - rekan tim Pertamina yang tidak terkena musibah berusaha keliling ke rumah sakit - rumah sakit, dari posko-ke posko untuk mencari pemilik dan operator SPBU. Tidak hanya itu saja, mereka juga mencari tim Pertamina yang ada disana untuk mengaktifkan TBBM dan SPBU yang bisa di operasionalkan. Dari hasil pantauan tim Pertamina bahwa kondisi TBBM dan SPBU yang memperihatinkan dan ditinggal petugasnya, maka pada hari jumat (28/9/2018) di umumkan kondisi emergency.

Dia memberi informasi, pada hari Sabtu, 29 September 2018, Pertamina mengirim 2 tim Pertamina Peduli melalui jalur laut dan darat. Bahkan untuk mengawal jalannya operasi tanggap bencana di lokasi terdampak, tiga Direktur Pertamina (Direktur Utama, Direktur Pemasaran dan Direktur Supply & Distribution) berkantor disana untuk memastikan pasokan BBM dan energi. 

Dengan kondisi darurat pada tanggal, 30 september 2018, Pertamina mengoperasikan TBBM dengan kondisi emergency. Pengoperasian H+2 pasca bencana disebabkan semua orang sudah mulai teriak pasokan energi mana !!!! .... Energi merupakan hal yang sangat utama, untuk itu para tim yang berada disana memaksakan diri mengoperasionalkan TBBM dan SPBU, ungkap Arya.

Pertamina berkoordinasi dengan tim Pertamina dari semua tempat yang ada disekitar Palu dan Donggala baik itu yang ada di Makasar, Manado termasuk dari Jakarta. Pertamina mengerahkan 6 mobil tangki @16 KL pasok BBM ke 4 SPBU di wilayah Palu dengan pengawalan aparat kepolisian dan TNI. Tidak hanya itu saja Pertamina mengerahkan 50 operator SPBU dari sekitar Sulawesi serta awak mobil tangki dari Pare-Pare dan Kendari.

Sambil menjalankan tugas mengopersionalkan TBBM dan SPBU, tim Pertamina juga tetap mencari 50 persen tim pertamina TBBM yang belum ada kabar. Dalam kondisi bencana, Pertamina memaksakan beroperasinya TBBM dengan metode manual. Salah-satu metode yang digunakan ialah dengan gerakan gaya gravitasi.

Deskripsi : SPBU Pertamina diopersionalkan di Sulawesi Tengah di masa-masa tanggap bencana I Sumber Foto : Pertamina
Deskripsi : SPBU Pertamina diopersionalkan di Sulawesi Tengah di masa-masa tanggap bencana I Sumber Foto : Pertamina
SPBU di kota Palu ada 17 lokasi, yang mengalami rusak berat sebanyak 2 (dua) lokasi. Adapun yang berada di Sigi terdapat 2 (dua) SPBU, dimana satu lokasi terputus aksesnya, sedangkan di Donggala ada 4 (empat) SPBU.

Sumber BBM ialah SPBU, sedangkan hanya 2 (dua) yang ada di Palu yang bisa di operasikan. Padahal masyarakat butuh BBM untuk meninggalkan lokasi. Masyarakat pun akhirnya dilayani dengan keterbatasan, tetapi bagi Pertamina sendiri pekerjaan itu belum selesai.

Pesawat Kuning yang  Unik 'Air Tractor' Sang Penyuplai BBM dari Udara

Saat semua orang bingung kekurangan pasokan BBM dimana jalan darat terputus dan armada mobil tangki kekurangan energi serta adapula isu keamanan didaerah bencana Sulteng. Diperlukannya alternatif lainnya agar kiriman BBM dan bantuan kemanusiaan tidak terhambat.

Dengan suara yang datar Arya kembali bercerita bahwa dalam upaya menyediakan energi di hari ke 2 pasca gempa dan tsunami, ternyata masih terdapat armada mobil tanki BBM terputus aksesnya menuju TBBM dan SPBU karena jalan yang longsor. 

Deskripsi : Pesawat Air Tractor pun diterjunkan dalam aksi tanggap bencana ini I Sumber Foto : kompas.com
Deskripsi : Pesawat Air Tractor pun diterjunkan dalam aksi tanggap bencana ini I Sumber Foto : kompas.com
Agar opersional TBBM berjalan baik, pada tanggal 30 september 2018, Pertamina mencoba mengirimkan BBM dengan segala upaya, baik darat, laut dan udara.

Pertamina akhirnya menerbangkan pesawat udara 'Air Tractor tipe AT 802' yang mampu membawa 4000 liter solar. Pesawat berwarna kuning ini melaksanakan penerbangan tanggal 1 oktober 2018 ke Palu, Sulawesi Tengah dari Bandara Juwata Tarakan, Kalimantan Utara.

Pesawat unik tersebut dioperasikan oleh PT Pelita Air Service yang berangkat pukul 06.45 WITA dari Tarakan dan mendarat di Bandara Mutiara SIS Al-Jufrie, Palu pukul 09.05 WITA. Pesawat ini terbang 3 (tiga) kali dalam sehari dan stand by di Tarakan.

Solar yang dibawa oleh pesawat kuning ini untuk memasok kebutuhan PLN, dan kegiatan operasional kemanusiaan. Jika listrik menyala akan membuat semua bisa lebih mudah di daerah bencana Sulteng dan tidak menimbulkan keresahan.

Sambil memandang kami, Arya mengungkapkan Pesawat Air Tractor memang terbilang unik.  Walaupun pesawat terlihat berukuran tidak berbadan lebar, ia mampu membawa 4000 liter solar. Pesawat ini di hari-hari normal memang mengemban tugas mengirimkan BBM ke daerah -daerah yang tidak terjangkau. Mesin terbang ini digunakan untuk mensukseskan program Presiden Joko Widodo yakni BBM satu harga. 

Armada Kapal Tanker Melaju Ke Sulteng

Tidak hanya pesawat pengangkut BBM, Pertamina mengirimkan armada kapal tanker. Berdasarkan hasil keterangan Arya di Kompasiana Nangkring (17/10/2018), pada tanggal 1 oktober 2018, empat kapal tanker yang membawa 11 juta liter BBM jenis premium diberangkat dari Balikpapan, Kalimantan Timur menuju Donggala. Armada kapal tanker tersebut tiba dan bongkar muat tanggal 2 oktober 2018. 

Deskripsi Kapal tanker bongkar muat BBM dengan pipa-pipa ke TBBM I Sumber Foto : CNBC Indonesia
Deskripsi Kapal tanker bongkar muat BBM dengan pipa-pipa ke TBBM I Sumber Foto : CNBC Indonesia
Arya menambahkan, empat buah kapal tanker itu tetap diberangkatkan walaupun dermaga Terminal BBM masih porak-poranda. Pertamina memaksakan agar tetap bersandar walaupun high risk. Tim Pertamina berhasil melaksanakan penyaluran BBM dari kapal tanker ke TBBM Donggala menggunakan fasilitas yang masih bisa dioperasikan

Upaya high risk ini tetap dilakukan agar dapat mengembalikan denyut nadi di Sulteng. Bahkan bongkar muat tidak menggunakan cara yang biasanya yakni mengeluarkan BBM dari kapal tangker ke terminal BBM dengan pipa-pipa. 

Pertamina All Out Mengembalikan Sulawesi Tengah dari Kegelapan

Kami tidak mungkin kerja sendiri ungkap Arya, Pertamina pun berkerjasama dengan TNI-Polri untuk mengawal pengiriman BBM ke SPBU-SPBU dan sekaligus membuka jalur kesana. Pada saat sampai SPBU, tim Pertamina bingung cara bongkar muat BBM. Mereka pun melakukan mitigasi, dan akhirnya menemukan solusi dengan menerbangkan SPBU. 

"Jangankan hatimu, SPBU pun kita terbangkan" Celoteh Arya mengkisahkan all out nya Tim Pertamina

Dengan antusias dia menyampaikan, Pertamina pada tanggal 2 oktober 2018 mengirimkan SPBU Portable dan dispenser engkol beserta semua sarana pendukungnya serta seoperator-operator nya. Tidak hanya itu saja Pertamina mengirimkan 12 mobil tanki BBM, 1 mobil tangki avtur dan 26 orang awak mobil tanki. Tim Pertamina yang berasal dari seluruh Indonesia itu ngecamp di SPBU-SPBU didaerah bencana.

Sampai tanggal 12 oktober 2018, Pertamina telah menyalurkan lebih dari 164 ribu tabung LPG, menghadirkan 154 orang operator yang bertugas ngengkol dispenser SPBU, 39 relawan SPPBE, 13 relawan kesehatan, dan 89 juta liter BBM industri berujung 95 % SPBU bisa di operasikan kembali sehingga pasokan BBM bisa tercover. Bahkan Pertamina menyalurkan 29,7 milyar rupiah total bantuan Pertamina Peduli.

Pengetahuan baru pun di share oleh Arya, dalam industrasi perminyakan apa yang dilakukan ini disebut Reguler Alternative Emergancy  (RAE). Bila ada kondisi krisis / situasi yang tidak diharapkan pada fasilitas karena berbagai sebab, maka pengambil kebijakan mengaktifkan prosedure RAE ini.

Relawan-Relawan Yang Tidak Memikirkan Dirinya Sendiri

Arya sambil menarik nafas berucap "silahkan kalian mendokumentasikan, tetapi bila ada keluarga korban disana yang membutuhkan bantuan utamakan membantu terlebih dahulu" saran yang ia berikan kepada tim dokumentasi yang dikirim ke lokasi bencana.  Tim dokumentasi ini akhirnya menjadi setengah relawan dan setengah melakukan tugas peliputan.

Dia mengkisahkan bagaimana tim Pertamina dari Makasar berangkat tanggal 29 september 2018 menumpang kapal TNI AL karena menemui kesulitan menggunakan jalur darat.

Sampai di lokasi faktor alam memperlambat kapal bersandar karena hujan dan masih ada gempa susulan. Pada saat menempuh jalur darat dari pelabuhan, kami relawan sempat mengalami 24 jam tidak makan, dalam proses distribusi BBM dan logistik kami menarik-narik truk karena terhalang longsoran. Alhamdulillah sampai ke posko ada koki yang memberi kami makan dan minum. 

Pertamina membentuk posko Pertamina Peduli dengan menerjunkan tim medis, tenaga paramedis dan psikolog untuk membantu masalah kesehatan serta trauma healing.

Posko Pertamina Peduli awalnya menetap karena kondisi yang tidak memungkinkan sehingga berubah menjadi mobile station. Posko ini bergerak berdasarkan report dari warga.

***
Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Web [DISINI] , Blog [DISINI] , Twitter [DISINI] , Instagram [DISINI]
Email : mastiyan@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun