Mohon tunggu...
raknaanjaliii
raknaanjaliii Mohon Tunggu... Mahasiswa

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Perkenalkan, nama saya Rakna. Saya merupakan mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah yang memiliki ketertarikan besar pada dunia seni dan teknologi. Sebagai seorang yang cenderung introvert, saya merasa lebih nyaman mengekspresikan diri melalui karya seni seperti kaligrafi, melukis, dan puisi. Selain itu, saya juga memiliki minat yang kuat dalam bidang bisnis dan teknologi, karena saya percaya bahwa keduanya dapat menjadi jalan untuk menciptakan inovasi yang bermanfaat, terutama dalam konteks ekonomi syariah. Melalui perjalanan ini, saya berharap bisa terus berkembang secara pribadi dan profesional, serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Terima kasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dinamika Harga Bawang Merah dan Bawang Putih Di Indonesia Tahun 2025

4 Juni 2025   17:08 Diperbarui: 4 Juni 2025   17:08 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bawang merah & Bawang Putih_Jambi_2025


Bawang merah dan bawang putih merupakan komoditas strategis dalam perekonomian Indonesia yang berperan sebagai bumbu dasar masakan dan indikator inflasi nasional. Sepanjang tahun 2025, kedua komoditas ini mengalami fluktuasi harga yang signifikan, mencerminkan kompleksitas sistem pasokan dan permintaan domestik.

#Profil Harga Tahun 2025#

1. Bawang Merah

harga bawang merah berada di kisaran Rp37.350 per kilogram pada Februari 2025, dengan fluktuasi yang cukup dinamis sepanjang tahun. Pada akhir Mei 2025, harga bawang merah turun Rp673/kg, memberikan sinyal perbaikan bagi konsumen.


2. Bawang Putih
Menjelang Lebaran 2025, harga bawang putih dijual Rp 32.000- Rp 40.000 di pasaran. Rentang harga ini menunjukkan disparitas regional yang signifikan. Harga bawang putih juga turun Rp556/kg pada akhir Mei 2025.

#Faktor Penyebab Fluktuasi#


1. Pasokan dan Permintaan
Ketika pasokan banyak dan permintaan rendah, harga cenderung turun. Sebaliknya, jika pasokan terbatas dan permintaan tinggi, harga akan melambung. Permintaan kedua komoditas relatif inelastis karena merupakan kebutuhan dasar dalam masakan sehari-hari.

2. Ketergantungan Impor
Komoditas bawang putih Indonesia rentan fluktuasi, karena produksi nasional tidak seimbang dengan kebutuhan. Ketergantungan terhadap impor, terutama dari China, membuat harga domestik sensitif terhadap fluktuasi nilai tukar dan kebijakan perdagangan internasional.

3. Faktor Cuaca
Kondisi cuaca ekstrem seperti kemarau panjang atau curah hujan berlebihan secara langsung mempengaruhi siklus produksi dan kualitas hasil panen kedua komoditas ini.

4. Integrasi Pasar
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga bawang merah DKI Jakarta yaitu harga di Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ), lag harga bawang merah dan dummy hari besar keagamaan, menunjukkan peran strategis pasar induk dalam pembentukan harga nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun