Mohon tunggu...
Muhammad Rakha Aflahearl
Muhammad Rakha Aflahearl Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

seorang mahasiswa International Relations but don't ask about your relationship

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Membangun Kesadaran Epistimologi dalam Era Digital: Peran Filsafat dalam Peningkatan Literasi Kritis dalam Konteks Hubungan Internasional

31 Mei 2023   16:01 Diperbarui: 3 Juni 2023   15:23 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam era digital yang terus berkembang dengan pesat, keberadaan informasi yang melimpah menjadi tantangan utama bagi masyarakat. Di tengah hiruk-pikuk informasi yang tersebar luas, penting bagi individu dan masyarakat untuk dapat memperoleh pengetahuan yang akurat dan dapat dipercaya. Maka, memperkuat kesadaran epistemologi dalam era digital menjadi hal yang sangat penting, dan filsafat ilmu memiliki peran yang signifikan dalam membantu meningkatkan literasi kritis yang dibutuhkan dalam konteks hubungan internasional.

Epistemologi merupakan studi tentang pengetahuan, bagaimana kita memperolehnya, serta kriteria yang digunakan untuk menilai kebenaran informasi. Dalam konteks hubungan internasional, pemahaman epistemologi ilmu menjadi kunci penting. Hubungan internasional melibatkan berbagai aspek kompleks seperti politik, ekonomi, dan sosial budaya yang terjadi antara negara-negara yang saling berinteraksi. Di era digital, terdapat beragam informasi yang beredar mengenai hubungan internasional, termasuk berita, opini, serta analisis.

Dalam membangun kesadaran epistemologi dalam hubungan internasional di era digital, filsafat ilmu memiliki peran yang tidak dapat diabaikan dalam membantu individu dan masyarakat memahami sumber-sumber informasi, metode-metode penelitian, serta kriteria kebenaran yang digunakan dalam mengevaluasi informasi tersebut. Filsafat ilmu menyediakan alat berpikir kritis dan analitis yang sangat diperlukan untuk menyaring dan menginterpretasikan informasi yang berhubungan dengan hubungan internasional.

Sebagai contoh, dalam memahami konflik antarnegara, individu yang memiliki kesadaran epistemologi yang kuat akan mampu mengenali sumber informasi yang dapat dipercaya dan menghindari penyebaran berita palsu atau propaganda yang dapat mempengaruhi persepsi mereka terhadap konflik tersebut. Melalui pemahaman metode-metode penelitian yang digunakan dalam studi hubungan internasional, individu dapat melihat kekuatan dan keterbatasan informasi yang disajikan, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang lebih terinformasi dan bijaksana.

Tidak hanya itu, pemahaman epistemologi ilmu juga memungkinkan masyarakat untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai peran media sosial dan platform digital dalam pengaruh dan pembentukan opini publik terkait hubungan internasional. Di era di mana informasi tersebar dengan cepat melalui jejaring sosial, penting bagi individu untuk memiliki literasi kritis yang memungkinkan mereka untuk mengenali bias, manipulasi, serta agenda tertentu yang mungkin tersembunyi di balik informasi yang mereka temui.

Dalam menghadapi tantangan literasi kritis di era digital, khususnya dalam konteks hubungan internasional, pemahaman epistemologi ilmu yang diperoleh melalui filsafat ilmu akan memberikan landasan yang kuat. Kemampuan untuk mengenali, mengevaluasi, dan menginterpretasikan informasi dengan bijaksana akan membantu individu dan masyarakat untuk membangun pemahaman yang lebih baik tentang hubungan internasional, serta menjembatani pemahaman antara masa kini dengan perkembangan masa depan.

Sebagai kesimpulan, membangun kesadaran epistemologi dalam era digital memiliki peran yang penting, terutama dalam konteks hubungan internasional. Filsafat ilmu memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan literasi kritis yang diperlukan untuk menyaring informasi yang berkaitan dengan hubungan internasional. Dengan pemahaman yang kuat tentang metode penelitian, kriteria kebenaran, dan pengaruh media sosial, masyarakat dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan kritis mengenai hubungan internasional di era digital yang terus berkembang.

Referensi:

Adib, H. Mohammad. 2010. Filsafat Ilmu Ontologi, Epistimologi, Aksiologi dan Logika Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta : PUSTAKA PELAJAR.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun