"Fortuna's Eye", Film Live-action Jepang Terbaik Versi Saya

Kiyama secara tidak langsung mengajarkan kepada kita agar selalu melindungi orang yang kita sayangi entah apapun itu resikonya. Dia sudah membulatkan tekad bahwa dirinya siap melindungi Aoi dari segala macam keburukan, meskipun dia tahu ada harga yang harus dibayar.

Alur Yang Ringan Beserta Plot-Twist di akhiran

Aoi Kiryu (sumber gambar : filmaffinity.com)

Fortuna's Eye memiliki alur yang ringan dan tidak terbelit. Sutradara mempersembahkan cerita yang brilian. Dengan dimulainya film berkesan misterius dan menakutkan, pada akhirnya, semua dijelaskan elemen fantasi dan pandangan karakter.

Perlahan tapi pasti. Siapa sangka di akhir cerita, semua rahasia dibongkar satu-persatu. Benar-benar tidak terpikirkan oleh saya bahwa, apa yang penonton belum tahu dijelaskan setelah resolusi kelar. Aoi lha yang membongkar rahasia kepada penonton. Dengan begitu, ending berjalan damai dan dapat diterima. Plot-twist yang disajikan mampu membuat saya terkejut selama ini.

Alur cerita Fortuna's Eye ditampilkan dengan pelan dan lembut agar para penonton mudah memahami isi ceritanya. Sutradara mampu mengembangkan alur dengan cermat dan cemerlang untuk penonton.

Orang Jepang yang Patut Kita Tiru

Di sisi lain, ada nilai positif yang bisa kita petik. Sopan-santun orang Jepang patut kita tiru di kehidupan sehari-hari. Ada satu scena dimana Kiyama meminta maaf kepada Aoi karena membuatnya tidak nyaman. Cara Aoi menanggapi juga patut ditiru. Dia keluar dari keramaian dan memberi tahu alasan kepada Kiyama secara privasi.

Sering orang Jepang meminta maaf dengan cara menundukkan badan. Kalau budaya kita mungkin hanya menempelkan kedua telapak tangan lalu menunduk dikit. Mereka pekerja keras dan selalu datang tepat waktu. Itulah mengapa Jepang menjadi Negara yang maju. Karena disana serba cepat. Disiplin yang tinggi juga menjadi komitmen penting di sana.

Akting Para Tokoh Yang Totalitas

Kedua pemain yang totalitas (sumber gambar : thedoramas.blogspot.com)

Sudah wajib bagi para pemain yang bergabung di suatu projek film untuk memberikan totalitas mereka. Saya salut dengan Ryunosuke Kamiki dan Kasumi Arimora yang menjadi tokoh berpasangan di film Fortuna's Eye. Tidak ada rasa canggung diantara mereka. Akting mereka sungguh luar biasa dalam memainkan ekspresi di setiap scene.

Make-up pemain dirias senatural mungkin untuk mendukung mimik wajah. Tetapi ada satu yang luput dari pandangan Make-up artist. Scene dimana Kiyama kecil mengalami kecelakaan. 

Saya melihat detailnya bahwa rambut Kiyama kecil tertata rapi sehabis pulang dari salon. Padahal, suasananya saat itu sedang kacau parah setelah pesawat jatuh di daratan. Jika diliat riasana dari segi wajah cukup oke karena menampilkan riasana abu gosong dan debu. Namun, bagaimana bisa rambut Kiyama tetap stylisht pada saat itu.

Takahiro Miki tampaknya pandai mencari actor/aktris untuk beradu akting di satu film. Layaknya pasangan umum, Kiyama dan Aoi sama-sama jatuh cinta satu sama lain. Selain kedua pemain utama yang hebat, kita patutnya mengapresiasi pemain pendukung. Mereka juga memberikan totalitas dalam berakting walaupun hanya sekedar meramaikan suasana.

Kualitas Sinematografi sekelas Hollywood

Efek tangan transparan seperti nyata (sumber gambar : joiseinoburogo.blogspot.com)

Yang saya suka di film ini adalah, kualitas sinematografi yang bisa dibilang sekelas Hollywood. Mereka membuat efek CGI seniat mungkin. Saking niatnya, saya hampir lupa kalau ada beberapa adegan yang memang diedit oleh komputer.