Mohon tunggu...
sekar A
sekar A Mohon Tunggu... Penulis - pemimpi

Active

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menjalani Masa Remaja yang Penuh Lika-liku di Film "The Edge of Seventeen"

3 Mei 2021   08:07 Diperbarui: 3 Mei 2021   08:23 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film The Edge of Seventeen (sumber gambar: ngepop.com)

Nadine akhirnya mencoba berbaur dengan gurunya bernama Mr. Bruner (diperankan oleh Woody Harrelson). Gurunya yang bijak ini memberikan berbagai nasihat untuk Nadine tentang masalah yang dihadapinya. Disitulah dia merasa ini lah tempat yang tepat untuk meluapkan semua emosinya. Mr Bruner mendengarkan setiap cerita Nadine dengan sabar. Percakapan antara Nadine dan Mr. Bruner penuh dengan sarat oleh humor bagus dan bermakna.

Nadine dan Mr. Bruner (sumber gambar : Theyoungfolks.com)
Nadine dan Mr. Bruner (sumber gambar : Theyoungfolks.com)
Sebenarnya kelakuan Nadine-lah yang membuat semua ini terjadi. Dia adalah karakter protagonis sekaligus anatagonis. Hmm … menarik. Satu orang membawa dua peran.

Beralur maju-mundur, film ini juga ikut menyeret Nadine dengan yang namanya cinta. Erwin (diperankan oleh Hayden Szeto) merasa dirinya memang menyukai gadis Drama Queen ini. Namun, Nadine lebih jatuh cinta kepada cowok keren di sekolah bernama Nick (diperankan oleh Alexander Calvert). Kisah cinta di sini juga dibubuhi dengan menyenangkan.

Film ini sebenarnya menelaah hal dengan sangat baik dan memberikan kedalaman perspektif yang jauh lebih dewasa dibandingkan film-film high school kebanyakan.

Berbagai kisah yang dialami Nadine ini, membuatnya jauh lebih dewasa daripada sebelumnya. Tentang dia dan Krista, tentang dia dengan Mr. Bruner, tentang dia dan Erwin, dan tentang dia dengan keluarganya.

Nadine menyadari bahwa dirinya inilah yang harus diubah sebelum lingkungan berubah. Nadine berhasil mengubah dirinya menjadi pribadi yang lebih baik.

.

Sekilas, dialog yang diucapkan oleh beberapa tokoh memang agak kasar bila diucapkan. Namun, inilah yang menjadi kekuatan utama di film karya Kelly Fremon Craig ini. Poin plusnya, film ini menampilkan apa adanya sepertinya lingkungan. Begitu interaksi remaja antar SMA berlangsung dikehidupan nyata.

Hailee Stenfield sukses membawa peran Nadine sebagai Drama Queen di film ini. Nadine bukan semata-mata remaja galau hanya karena cara termudah dalam menulis karakter drama, dia galau karena keadaan dan cara dia memandang keadaan tersebut.

Berbagai perspektif yang menyegarkan, film ini tidak lepas dari berbagai klise cerita dalam alurnya. Setelah melewati titik tengah, film ini mengajak kita berlabuh menuju ending dan penonton bisa menyimpulkan kemana arahnya bisa pergi.

Erwin yang diperankan oleh Hayden Szeto (sumber gambar : moviesandpsychologyandmore.wordpress.com)
Erwin yang diperankan oleh Hayden Szeto (sumber gambar : moviesandpsychologyandmore.wordpress.com)
Kelemahan film ini adalah tidak menceritakan kisah cinta Nadine dengan Nick lebih terperinci. Padahal jelas Nadine jatuh cinta dengannya. Namun, cerita cinta Nadine malah lebih banyak bersama Erwin. Selain itu, kata-kata tak sopan yang dikeluarkan oleh Nadine kepada Mr. Bruner dinilai tidak pantas menurut saya. Saat itu Nadine meremehkan gaji Mr. Bruner langsung di depan muka.

Film ini dikerjakan dengan penuh totalitas. Berkat itu, film The Edge Of Seventeen mampu mencetak skor 7.3/10 di IMDB serta mampu mencetak skor 98% di Rotten Tomatoes. Selain itu, sebenarnya film ini ditunjuk kepada orang dewasa yang sudah melalui masa coming of age mereka. Akan tetapi kita yang berumur 16 tahun ke atas masih bisa menontonnya.

~Selamat Menonton~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun